• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Berbuat Baik Kepada Kerabat Keluarga Malah Berbuah Nyinyir Sindiran, Harus Gimana?

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Berbuat Baik Kepada Kerabat Keluarga Malah Berbuah Nyinyir Sindiran, Harus Gimana?

Saat pulang ke kampung halaman, ada kalanya kita berusaha berbuat baik kepada sanak saudara. Mulai dari berkunjung silaturahmi, membawakan oleh-oleh, dan lainnya. Namun usaha kita itu malah berbuah nyinyiran dan sindiran yang melukai hati. Contoh kecilnya celutakan body shame, mengomentari berat badan dan penampilan. Bagaimana menyikapinya?
 
Basa-basi Tapi Bikin Sakit Hati
 
Ucapan orang lain itu seringkali sekadar basa-basi. Mereka berusaha merespon kadatangan dan kebaikan kita, namun tidak tahu cara yang tepat. Kalimat-kalimat yang sering mereka dapatkan dari orang lain malah terucap.
 
“Waduh, kamu gemukan, ya sekarang…” (Menyindir berat badan)
“Kok masih sendirian aja, sih?”(Menyindiri status lajang)
“Aduh repot-repot padahal di sini juga banyak!” (Menyindir oleh-oleh)
“Penampilan kamu tetap nggak berubah, ya…” (Maksudnya tetap terlihat kere?”
“Masih setia naik motor aja, ni ya..” (Sementara kerabat keluarga lain sudah mengendarai mobil).
 
Karena cuma basa-basi, ya abaikan saja GanSis. Tidak perlu dipikirin, apalagi sampai masuk ke dalam hati sehingga jadi tunas-tunas benci. Orang yang asal ucap tidak tahu proses.
 
Dia tidak tahu tiap orang punya potensi gemuk dan kurus yang berbeda.
Dia tidak tahu, GanSis bukan orang yang mengutamakan penampilan.
Dia tidak tahu betapa repotnya menyiapkan dan membawa oleh-oleh itu.
Dia tidak tahu jatuh bangun perjuangan GanSis mencari calon pendamping.
Dia tidak tahu, GanSis mengutamakan pelunasan cicilan rumah daripada beli mobil.
 

Mau kasih tahu bakal jadi panjang juga ceritanya. Tidak perlu juga, bahkan dapat membawa masalah baru. Abaikan saja seperti kentut yang bersuara keras dan sedikit bau. Beres, dah. Lanjut silaturahim dan ramah tamahnya.
 
Alasan Utama Berbuat Baik Terhadap Keluarga
 
Kita tetap berbuat dan berperilaku baik, bahkan jika nyinyir sindiran itu berulang. Sekali, dua kali, tiga kali. Alihkan saja percakapan pada topik lain. Mungkin sudah tabiatnya suka nyinyir menyindir untuk membuat dirinya lebih tinggi, seolah superior.
 
Orang lain mudah menilai diri kita baik. Cukup dengan melakukan beberapa kali kebaikan pada mereka. Namun tidak begitu dengan kerabat keluarga. Seberapa banyak pun kebaikan kita pada mereka, terasa tidak pernah cukup. Mungkin dia juga pernah sakit hati pada kita atau orang tua kita, sehingga nyinyirnya nggak habis-habis. Perlu penggalian masa lalu untuk meredakan sakit hati dan dendamnya itu selain tetap konsisten berbuat baik kepadanya.
 

Mereka, saudara atau kerabat keluarga kita itu adalah orang terdekat dalam lingkaran sejarah hidup kita. Kebaikan perlakuan kita, mereka lebih dulu yang pertama menerima. Begitu juga dengan sikap dan perilaku buruk kita. Mereka juga yang akan pertama kali merasakan penderitaan.
 
Kita tetap berusaha berbuat baik kepada mereka karena begitulah yang dicontohkan Rasulullah Muhammad. Sejarah hidup beliau penuh dengan kebaikan, bahkan kepada orang-orang yang sangat benci kepadanya. Tiada lain niat kita berbaut baik kepada keluarga selain meneladani Rasulullah dan perintah-Nya.
 

Akan terasa ringan apabila kita masih mendapat perlakuan kurang menyenagkan dari keluarga dengan mengingat upaya meneladani rasulullah dan melaksanakan perintah Allah tersebut. Tujuan kita hanyalah rahmat dan kasih sayang Allah dan syafaat Rasulullah. Ingat selalu juga untuk senantiasa mendoakan keluarga kita itu agar perilakunya berubah, tidak nyinyir menyindir lagi.     



Sumber  1234





olasaja
gunturmustanir
cheria021
cheria021 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
5.2K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
menemboesdjamanAvatar border
menemboesdjaman
#8
Yang salah ya yang nyindir dan nyinyir, emoticon-Big Grin
Kalimat seperti itu kok ya dikeluarin emoticon-Ngakak (S)
Sudah jelas menusuk hati, kenapa nggak ditahan saja.
Kan bisa ngomong hal-hal yg umum saja. emoticon-Ngakak (S)
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.