• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 3 Hal Mengerikan Saat REVENGE MUDIK, Berdoa Saja Prediksi Riset Marketer Ini Salah

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
3 Hal Mengerikan Saat REVENGE MUDIK, Berdoa Saja Prediksi Riset Marketer Ini Salah

Berapa lama Agan dan Sista tidak pulang ke kampung halaman? Sejak pandemi Covid19? Jika GanSis tidak mudik selama dua kali lebaran, berarti senasib dengan jutaan orang di Indonesia. Tidak mengherankan jelang lebaran tahun ini terjadi fenomena REVENGE MUDIK.
 
Dua kali lebaran, pemerintah melarang mudik. Lebaran kali PPKM sudah longgar. Jutaan orang melakukan MUDIK BALAS DENDAM, begitu istilah Yuswohady dan tim riset marketingnya. Penulis buku 3M: Millennial Muslim Megashiftsitu memperkirakan ada 3 hal mengerikan yang mungkin terjadi akibat revenge mudik.
 
1. Macet Luar Biasa
 
Orang yang sudah dua tahun tidak mudik, melepas kangen terhadap sanak saudara di kampung halaman. Mereka pulang kampung, entah menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau mudik bareng dengan bus sewaan. Akibatnya, terjadi arus deras kendaraan pada jalur-jalur mudik di jalanan antar kota dan kampung.
 
Satu tandanya adalah angka penjualan mobil yang memecahkan rekor pada Maret 2022. Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada bulan Maret 2022, untuk penjualan wholesales mobil di Indonesia mencapai 98.536 unit. Angka tersebut naik 21% dibandingkan bulan sebelumnya. Apabila dibandingkan Maret 2021, angkanya juga naik 16%. Sementara itu penjualan ritel bulan Maret 2022 berjumlah 89.821 unit atau tertinggi selama tahun 2022.
 
Mobil-mobil baru itulah yang kini tengan melaju di jalan antar kota dan kampung. Bahkan sebagian sudah tiba di kampung. Kepemilikan mobil bagi pemudik adalah satu pertanda sukses merantau ke kota. Dilihat keluarga, kerabat, tetangga, dan kawan lama. Keren mudik dengan mobil mengkilap model terbaru.
 

2. Masa Bodoh dengan Prokes
 
Suasana haru dan emosional saat berkumpul dengan keluarga dapat membuat orang abai terhadap prokes. Buka masker, salaman cium pipi kanan-kiri, sungkeman, berangkulan dan berkerumun. Sebagian orang merasa aman melakukan hal itu karena sudah vaksin Covid19. Padahal tidak ada jaminan sudah vaksin, Covid19 tidak lagi menyerang.
 
Terlebih, angka vaksin di kampung lebih rendah daripada di kota. Orang dari kota bisa jadi tidak bergejala saat Covid19 menjangkitinya. Namun dia menularkan pada orang di kampung yang belum vaksin, ada kormobid pula.
 
Apalagi pola hidup orang kampung zaman nowserupa dengan orang kota. Suka makanan instan, gorengan, sudah jarang olah raga, meger dan lainnya. Mereka sama rentannya terhadap serangan berbagai kuman penyakit.  
 
3. Gelombang Keempat Covid19
 
Sadar atau tidak, lebaran kali ini seumpama laboratoritum besar, dalam rangka transisi pandemi Covid19 menjadi endemi. Para pemudik yang taat prokes dan tidak sedang menjadi partisipan laboratorium itu. Apakah setelah lebaran akan terjadi gelombang Covid19 yang keempat atau tidak.  
 

Apabila tidak terjadi peningkatan kasus Covid19 lagi, maka perekonomian akan segera pulih. Pandemi sudah berubah menjadi endemi. Namun apabila rumah sakit kembali penuh dengan pasien Covid19, itu artinya pandemi belum berlalu. Prokes tetap lanjut dan entah sampai kapan kita harus mengenakan masker ke mana-mana.
 

Semoga 3 hal tersebut, khusunya yang kedua dan ketiga tidak terjadi ya GanSis. Lebaran ini kita tetap taat prokes dan tidak terjadi gelombang Covid19 yang keempat. Semoga saja. Mari kita jalankan prokes klala silaturahmi berlebaran.  



Sumber  123
eyefirst2
shast777
provocator3301
provocator3301 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.4K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
o.bestAvatar border
o.best
#14
Percaya aja lu, kalau Hujan bau kimia baru covid naik... Dari kemarin ga ad hujan bau kimia masih aman, kalaupun ada lonjakan harusnya saat puasa udah naik karena banyak masyarakat berbaur, dari antrian minyak goreng dll.

Gua udah ngintai dari kemarin hujan turun masih aman, coba lu bedain hujan saat kondisi covid kemarin naik tinggi dengan hujan kemarin saat puasa, aroma airnya beda.

Kalaupun ada penelitian, harusnya dikumpulin tuh setiap sample air hujan turun, buktiin disitu mengandung sesuatu atau ga.

Tapi ga ada satupun manusia yang membuat sample air hujan!!!


No clone, emoticon-Ngakak (S)

------

Sekarang tuh banyaknya gejala tangan kebas/kesemutan, dicek kolesterol n asam urat aman. Gejalanya udah banyak yang dirasa oleh orang. Mungkin efek vaksin atau hal lainnya


Tpi menurut gua itu gejala dari lambung, ada bakteri sangat jahat disekitar kita yg merusak lambung.

Pengobatan alami yg diandalkan saat ini uyk gejala tersebut adalah teh ketumbar, biji ketumbar yg direndam dengan air panas.
Diubah oleh o.best 03-05-2022 11:30
basx534
DoDoLanDoDoL
rinandya
rinandya dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.