Minahasa -Petaka cinta segitiga sesama jenis menimpa waria inisial HM alias Lisa (49) di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Waria Lisa dibunuh mantan kekasihnya RK (31) dengan cara dipukul martil, ditusuk gunting, dada dirobek pakai pisau hingga ditarik jantungnya.
Seorang warga setempat, Nonon Mambo mengungkapkan HM alias Lisa dan RK mulai menjalin kasih sesama jenis pada 2013 silam. Keduanya tidak tinggal seatap namun pelaku kerap datang ke tempat korban.

"Yah, iya (menjalin hubungan) sudah dari 2013. Dorang (mereka) tidak tinggal sama-sama tapi si anak ini (pelaku) sering datang di sini dan mereka itu sudah dari 2013, dari dia masih muda," kata Nonon Mambo kepada detikcom, Minggu (1/5).

RK awalnya hanyalah seorang pria yang belum memiliki penghasilan. Namun korban selalu membiayai pelaku dengan memberikan sejumlah uang.

"Bukan (tidak bekerja di salon), dia sejak masih muda, Lisa (korban) yang kasih makan dan minum di sini. Dulu kenal Lisa (pelaku) masih polos. Tidak tahu berteman sama siapa jadi begitu," sebut dia.

Nonon juga mengatakan korban belum lama ini membuka salon kecantikan di lokasi kejadian. Di mata Nonon, korban merupakan sosok pekerja keras dan tidak pernah membuat masalah dengan tetangga.

Menurut dia, korban bahkan sering membantu tetangga jika sedang kesusahan. Korban dikenal sebagai sosok yang sangat baik.

"Dia (korban) itu baik sekali. Dia sama siapapun baik sekali, tidak pernah bikin masalah dengan torang (kami) di sini tidak pernah mau ribut-ribut. Pokoknya orangnya baik deh, sama langganan-langganan semua baik," kata dia.

Korban Paksa Pelaku Berhubungan Badan Sebelum Pembunuhan

Malam sebelum pembunuhan, Jumat (29/4), korban memaksa pelaku melakukan hubungan sesama jenis meski status mereka tak lagi sebagai pasangan kekasih. Akhirnya pelaku menolak meski dipaksa.

"Sebelumnya tidur (sebelum kejadian) korban meminta berhubungan dengan pelaku, dan pelaku tidak mau. Korban tetap memaksa, tapi pelaku tak mau," kata Kanit I Pidum Polres Minahasa Aipda Endro Purnomo saat diminta konfirmasi, Minggu (1/5).

Setelah berulang kali ditolak, korban kemudian beranjak tidur. Sementara pelaku meminum obat batuk cair dengan total 40 saset sekitar pukul 03.45 Wita pada Sabtu (29/4).

"Kemudian jam 5 korban bangun dan dilihat tersangka, korban minta berhubungan kembali, dipaksa tapi tersangka tidak mau. Kemudian korban kembali tidur, dan tersangka tetap duduk rebahan sambil main HP," tuturnya.

Selanjutnya sekitar pukul 05.30 pelaku membunuh korban secara sadis.
Pelaku mengambil martil di dapur kemudian duduk di samping korban. Pelaku lalu memukul kepala korban menggunakan martil sebanyak tiga kali.

"Baru kemudian pelaku tutup pintu kamar, kemudian dia pukul di dahi korban, dan terurai otak dari korban. Setelah itu korban sempat bernapas, kemudian pelaku mengambil gunting dia tikam kepala, leher, pipi, telinga berkali-kali," terangnya.

Pelaku yang melihat korban masih bernapas kemudian kembali masuk ke dapur untuk mengambil pisau. Selanjutnya pelaku menggunakan pisau tersebut untuk menghabisi nyawa korban.

"Karena masih bernapas, dia masukan tangannya dia ramas organ tubuh di dalam dada. Setelah itu, dia ambil pisau tersebut dia tikam lagi (dadanya) berkali-kali," sebutnya.

Pelaku Sakit Hati Korban Punya Pria Idaman Lain

Diketahui, hubungan korban dan pelaku sebenarnya sudah kandas sejak 2016 silam.
Meski tak lagi bersama, RK rupanya cemburu karena korban memiliki pria idaman lain.

Endro mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, pelaku melakukan pembunuhan sadis atas motif sakit hati karena munculnya pria idaman lain. Namun sosok pria idaman lain tersebut belum terungkap.

"Pelaku ini sakit hati. Pertama malam itu diajak berhubungan tapi tidak mau, dan sebelumnya antara pelaku dan korban sempat berpacaran tapi sudah tidak sejak 2016," bebernya.

Selain itu, korban belakangan ini tidak pernah lagi memberikan uang kepada pelaku. Hubungan keduanya lantas semakin tak harmonis.

"Dari situ dia sakit hati, dan merasa dendam terhadap korban. Memang sebelumnya sempat berkelahi tapi perkelahian biasa," imbuhnya.

https://www.detik.com/sulsel/hukum-d...antung-diambil

Parah...gara2 lubang eek