Halo gansis TS kali ini akan  membahas seputar teknologi terkait kabar tak sedap yang sedang  menerpa ponsel keluaran china baru baru ini, yang tak lain adalah Xiaomi, lantaran aset perusahaan tersebut  yang setara puluhan Triliun rupiah disita oleh badan pencucian uang India. Cekdiread...

Dikabarkan sebelumnya, Badan anti-pencucian uang India mengatakan pada router  hari Sabtu, 30 April 2022, bahwa pihaknya telah menyita aset senilai  $725 juta atau  setara Rp 10.5 Triliun  dari Xiaomi India karena  dianggap melanggar undang-undang valuta asing negara itu, Tentu ini merupakan pukulan besar bagi pembuat ponsel pintar asal  China yang dikabarkan  sangat menguasai pasar ponsel di India.

Direktorat Penegakan (Enforcement Directorate) India mengatakan telah menyita rekening bank Xiaomi India setelah menemukan bahwa perusahaan tersebut telah mengirimkan $725 juta kepada tiga entitas berbasis asing "dengan kedok pembayaran royalti".

“Jumlah yang sangat besar atas nama royalti dikirimkan atas instruksi entitas grup induk China mereka,” katanya. Jumlah yang dikirimkan ke "dua entitas lain yang tidak terkait yang berbasis di AS" juga untuk "manfaat utama entitas grup Xiaomi," tambah agensi tersebut dilansir dari techrunch.

Sementara itu, mantan kepala Xiaomi India, Manu Jain, dipanggil oleh direktorat awal tahun ini untuk ditanyai tentang kepatuhan terkait pajak dan struktur perusahaan.

Hal itu dipastikan untuk  menyelidiki Xiaomi serta beberapa perusahaan China lainnya sejak Desember, mengatakan bahwa Xiaomi telah “memberikan informasi yang menyesatkan kepada bank saat mengirimkan uang ke luar negeri.”

Xiaomi mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa mereka yakin pembayaran royaltinya sah karena dibuat untuk "teknologi dan IP berlisensi yang digunakan dalam produk versi India kami."

Perusahaan, yang memperbarui jajaran ponsel cerdas, TV pintar, dan tabletnya dengan model baru di India awal pekan ini, menguasai 23% pangsa pasar ponsel pintar lokal pada kuartal yang berakhir Maret tahun ini, berdasarkan data dari  firma riset pasar Counterpoint.

Sentimen Pasar dan Persaingan China vs India

Seperti diketahui nih gansis, konflik China dan India pada perkembangan teknologi telah berlangsung lama. Perusahaan tersebut seperti ingin ditenggelamkan  dalam popularitasnya d setelah larangan India pada aplikasi China sebut saja Tiktok dengan alasan  masalah keamanan nasional . Untuk ukuran optik, Xiaomi mengganti nama beberapa tokonya di India dua tahun lalu dengan spanduk "Made in India" dalam sebuah langkah yang menurut para analis adalah upaya perusahaan untuk menjauhkan diri dari perusahaan induknya di China.