ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Agama dan Teknologi Bersatu, Sambutlah Sajadah Masa Depan


Saya sering kali beranggapan bahwa kemajuan teknologi justru berakibat buruk pada agama. Semakin maju teknologi orang-orang semakin menuhankan internet dibanding beribadah seperti yang seharusnya. Selain itu teknologi yang semakin maju juga cenderung membuat seseorang mempertanyakan eksistensi agama dan akhirnya memilih menjadi atheis.

Tapi ya tapi, saling berlawanan bukan berarti tak bisa menyatu. Di jaman sekarang masjid-masjid sudah banyak yang menggunakan jam pengingat salat dan juga speaker pengeras untuk adzan. Sedikit banyak kemajuan teknologi tetap punya nilai guna dalam beribadah.



Dan salah satu teknologi terbaru adalah sebuah sajadah yang akan bersinar saat menghadap kiblat, El Sajjadah. Konsepnya memang sederhana, semakin dekat kepala sajadah mengarah ke kiblat maka semakin terang pula sajadah tersebut akan bersinar. Sajadah ini memang dapat mendeteksi langsung koordinat Ka’bah sehingga bagi siapa pun yang hendak salat tapi tak yakin harus menghadap ke mana, sajadah ini akan sangat menolong.

Terlebih lagi untuk orang-orang yang lebih sering salat di rumah. Peletakan sajadah yang salah satu derajat dapat mengubah arah kita menghadap dari Mekah lari ke Sudan jadi jika kita tak ingin terus menerus mengecek GPS sajadah ini akan sangat membantu. Dengan sajadah ini pula orang-orang yang tersesat di hutan, orang-orang yang berkunjung ke negara asing, dan orang-orang yang tak yakin ada di mana bisa tetap salat menghadap ke arah yang sama dengan seluruh muslim di dunia.



Namun El-Sajjadah jelas bukan sajadah yang cocok untuk dibawa ke masjid. Selain karena takut dicolong jamaah lain, sajadah ini memberikan kesan ria meskipun cahaya dari lampu sajadah ini bisa dimatikan. Lagipula setiap masjid pasti dibangun sesuai dengan arah kiblat jadi tak ada gunanya membawa sajadah ini.

Gimana? Tertarik? Pengen beli? Kalau iya maka kecewalah. Sebenarnya sajadah ini sudah cukup lama diciptakan tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda sajadah ini akan dijual ke publik. Dari beberapa kabar yang beredar sang designer, Soner Oznez, gagal mendapatkan dana kampanye sehingga tak bisa melakukan produksi secara massal. Selain itu sajadah ini juga masih dalam pengembangan.



Memang akan bagus sekali jika perkembangan teknologi bisa membantu peribadatan orang-orang. Mungkin suatu saat masjid-masjid akan dibangun kedap suara agar tak ada gangguan suara dari luar, atau mungkin juga akan ada dunia virtual di mana orang-orang bisa melakukan simulasi haji. Yang jelas perkembangan teknologi memang tak bisa dicegah, tapi bukan berarti agama akan tertinggal.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
danQe
alifrian.
cheria021
cheria021 dan 14 lainnya memberi reputasi
13
7K
114
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
red.mindAvatar border
red.mind
#6
Lebih condong ke riya drpd fungsi nya...
Klo cm mencari arah kiblat... Sudah banyak yg jual sajadah dg kompas di kepala nya...
c2tama
kerenz.banged
yenyoktafia
yenyoktafia dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.