◦•●◉✿ Hai Sohib reader sekalian ✿◉●•◦

Berjumpa lagi dengan ane, dengan thread yang di mana nantinya diharap bisa memperkaya wawasan para pembaca tentang berbagai intrik ataupun fenomena menarik di luar sana.

Guys, kalau kita sekelebat mengingat dunia kriminalitas, dalam melakukan pembuktian kejahatan atau pun menjerat suspect saat di pengadilan pasti membutuhkan banyak bukti.

Sejatinya, setiap kejahatan pasti meninggalkan jejak, baik itu terlihat atau pun tak kasat mata. Akan timbul masalah, tentang bagaimana melacak jejak untuk bisa menangkap pelaku.

Cara yang selama ini ditempuh kebanyakan misalnya seperti sidik jari yang tertinggal di tempat kejadian perkara di mana mereka bisa terlihat berkat serbuk magnet. Hingga saat ini cara lama tersebut masih ampuh untuk membuktikan tindak kejahatan.


Salah satu contoh pattern sidik jari, sumber gambar Genmuda.

Prasarana lainnya yang dilakukan biasanya polisi mencari bukti lain yang ukurannya mikroskopis. Ambil aja permisalan sebuah mobil melakukan tabrak lari. Ada kemungkinan di body mobil tepatnya bagian depan ataupun samping ada serat tekstil yang tersisa, dengan ukuran sangat mini banget. Bahkan bubuk mesiu ataupun berbagai benda mikroskopis lain, yang tampak mata maupun kasat mata.


Ambil gambar dari Forensicyard.

Terlebih jika jejak kejahatan yang berukuran mikroskopis tersebut berasal dari tubuh si pelaku yang tertinggal secara tidak sengaja, bisa dibilang melacak lewat jejak kode genetika. baik itu darah, rambut, ataupun sisa sel kulit yang terdapat kode genetika (DNA) individual di mana tidak sengaja terjatuh di sekitaran TKP.


Sumber gambar dari sini,

Untuk beberapa poin diatas tidak menampik ada peran pihak ketiga misalkan intelijen, saksi mata maupun masyarakat sekitar, pengecekan handphone dan website dimana nantinya ada pendeteksi IP address, penelusuran posisi terakhir dari pelaku melalui global positioning system atau GPS, pelacakan transaksional, selain CCTV yang bisa mendeteksi wajah, gestur tubuh, atau bahkan secara tidak sengaja sempat merekam plat nomor kendaraan yang mungkin bisa terlihat.


Kalo banyak cctv enak, nggak lihat langsung tapi bisa diakses visualnya dari jarak jauh, sumber gambar Sinfonews

Ada cara lain yang nggak kalah ampuh yang kali ini mau ane angkat sedikit.

Berkaca dari sebuah kriminal oleh Jeremy Oketch, kepada korban yang masih berumur belia banget, berjenis kelamin cewek.


Ini dia penampakan realnya, sumber gambar Manchester Evening news

Dulu pernah santer. Dibahas juga di banyak media salah satunya the Manchester Evening News Reports.

Beliau pedophil. Kasusnya santer, karena penangkapan pelaku hanya berdasarkan foto dan video yang menunjukkan gambar tangan.

Iya. Buktinya cuman tangan doang.


Kek gini. Ambil gambar dari Polygon

Jadinya nggak ada saksi mata (hanya hasil gambar dan video CCTV burik itu pun hanya kelihatan tangan, apalagi mode malam bukan mode terang banget), nggak kelihatan wajah, nggak kelihatan gesture muka ataupun bentuk tubuh, nggak ada suara sama sekali, tidak ada bercak darah, sehelai pun rambut terjatuh dari si pelaku (siapa tahu nanti kalau ketemu bisa tes DNA), bahkan sidik jari.

Lalu apa yang dijadikan bahan bukti untuk menjerat pelaku (awalnya menentukan siapa pelakunya pula)?

Karena CCTV buriknya (apalagi mode malam yang gak jelas banget) hanya kelihatan tangan (bagian punggung tangan) ya polisi memeriksa dengan sarana gambar serta video singkat tangan tersebut.

Vein patterns (pola pembuluh darah yang kelihatan di tangan). Karena menurut ahli forensik, setiap orang selain mempunyai sidik jari yang berbeda serta DNA yang berbeda ternyata pembuluh darahnya itu mempunyai alur yang berbeda pula setiap orang. Bahkan alur tersebut berbeda dari tangan kanan maupun tangan kiri.

Skin crease. Alias anatomi struktur kulit yang terlihat di tangan. Entah itu garis-garisnya, struktur kencang maupun enggaknya, lipatan ataupun luka lama kecil di tangan, kerutan, pokoknya anatomi yang jelas kelihatan mata. Pattern nya kulit lah bahasa sederhananya.

Scars. Sama seperti pattern hanya saja kulit ada bentukan khusus daripada kulit orang lain karena luka yang baru maupun lama, bekas goresan, atau bentuk pattern unik lainnya.


Kasarannya kek gini, sumber gambar Lailanews


Hingga mengamati pattern jemari, sumber gambar Erick aint the field

Dibandingkan dari beberapa video serta beberapa foto yang mana kejadian tersebut terjadi di waktu dan hari yang berbeda. Sama-sama kelihatan tangan doang.

Wow.

Pake banget.

Nah, kira-kira apa pelajaran yang bisa diambil?

Sejenak kita terpikir, bahwa tidak ada kejahatan yang sempurnasama seperti slogan yang sering dielu-elukan di dunia kriminalitas.

Ketidaksabaran seseorang sehingga bisa melakukan kejahatan pun bisa rugi banyak. Kehidupannya si pelaku hancur. Mungkin hal kejahatan hanya dilakukan dalam bilangan detik menit atau jam tapi konsekuensinya itu hebat. Baik dunia maupun afterlife.

Dunia teknologi pun makin berkembang. Mungkin ada kasus seperti ini, bisa menangkap orang hanya karena gambar maupun video sekelebat tangan yang ter-capture.

Besok besok pasti ada banyak cara lain yang lebih memudahkan lagi para pihak forensik/kawan kepolisian dalam mengolah TKP dan menentukan pelaku. Entah itu dari bau (lebih canggih daripada divisi K9), satelit, data apa gitu kek, ataupun cara-cara lain yang belum terpikirkan sebelumnya.

Kejahatan bisa terjadi kepada siapa saja. Kejahatan juga bisa terjadi karena kesempatan, dimana hal ini muncul karena kelalaian kita. Sepatutnya kita semua waspada.

Semoga kita semua dijaga Tuhan selalu dimanapun kapanpun. Amin.

Diskusi lanjut kolom komentar ya, see you!