Bismillahirrahmanirrahiim

Menjadi manusia semakin dewasa itu sebuah kepastian, karena setiap manusia akan tumbuh dan berkembang.

Tentu saja, kebutuhan manusia dewasa semakin bertambah, salah satunya yaitu membutuhkan pasangan. Syariat islam mengajarkan untuk memiliki pasangan tentunya harus dengan menikah.

Karena hanya dengan menikah-lah satu-satunya jalan yang dibenarkan dan diridai oleh Allah penggenggam hidup manusia.

Hanya saja, menikah bukan perkara mudah, karena menikah pertanggung jawabannya hingga ke akhirat, pahalanya pun juga dapat memberatkan timbangan amal manusia di hari akhir kelak.

Beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan itu gagal, diantaranya adalah:





Menikah itu bukan hanya memadukan dua insan, tetapi menggabungkan dua keluarga yang berbeda.

Baik itu berbeda dari segi latar belakang, suku, adat atau apa pun cara hidup. Dari sinilah kebanyakan penyebab pernikahan itu gagal.

Restu orang tua, ada kalanya yang menyebabkan gagalnya sebuah pernikahan. Baik itu tiada restu dari salah satu pihak orang tua saja, tetapi terkadang juga karena dari kedua belah pihak orang tua pasangan.





Penyebab kedua batalnya pernikahan terkadang juga karena tiba-tiba salah satunya membatalkan.

Sebab pembatalannya pun beragam. Bisa juga karena ternyata hasil istikharah tidak mengarahkan pada kelanjutan proses pernikahan. Ada juga karena ada rasa tidak sreg atau kurang yakin dengan calon pasangannya.

Bahkan ada juga karena memang ada ujian-ujian baru dalam perjalanannya sehingga terpaksa harus membatalkan demi kebaikan, meski pembatalan itu pun menyakitkan bagi sebagiannya.





Penyebab ketiga ini juga sering kali terjadi pada orang-orang di sekitar. Hal ini bisa saja terjadi ketika dana yang mulanya dialokasikan untuk pernikahan, ternyata terpaksa harus dialokasikan untuk hal lain yang lebih urgent.

Padahal calon pasangan telah mewanti-wanti dana yang dibutuhkan dalam proses pernikahan sekian-sekian. Tentu saja hal semacam ini di luar kuasa manusia, jika saja dana itu teralokasi untuk rumah sakit karena ada yang sakit atau semacamnya. Kebutuhan tiba-tiba yang pada akhirnya menggeser rencana-rencana yang telah diatur dan dirancang jauh-jauh sebelumnya.

Namun, semua kejadian dalam hidup manusia, tidak ada satu pun yang sia-sia, pasti Allah yang maha kuasa menyiapkan sesuatu yang lain yang lebih indah dibanding ujian yang telah digulirkan.

Hanya saja, tugas manusia pandai-pandai mencari hikmah di balik setiap ujian dan permasalahan.

4. Covid-19 yang Katanya Masih Ada

Beberapa tahun terakhir, seluruh dunia tengah diuji oleh makhluk tak kasat mata corona.

Dampak dari adanya corona, manusia menjadi dibatasi geraknya. Aturan-aturan hidup pun digulirkan dengan pembatasan-pembatasan. Akhirnya, syarat pernikahan menjadi semakin diperketat.

Larangan berkumpulnya banyak orang, sebagai salah satu sebab pelarangan prosesi pernikahan. Meski pada akhirnya, pernikahan dapat berlangsung hanya dengan upaya-upaya pembatasan dan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pasangan yang hendak melangsungkannya.

Meski demikian, tetap saja terdapat hikmah di balik itu semua. Para pasangan menikah tidak direpotkan dengan banyaknya dana yang harus dikeluarkan. Karena tidak perlu diadakan pesta-pesta pernikahan.

Penyebab kelima dari gagalnya pernikahan ini sungguh menyakitkan dan mengenaskan, bagaimana tidak?

Orang yang hendak menjadi pasangan halal, tiba-tiba beralih memilih orang lain, sementara yang dipilih adalah teman sendiri.

Benar-benar hal itu adalah ujian keikhlasan, menyakitkan meski tidak berdarah dan tiada tampak memar.

Penyebab kelima ini sungguh bikin nyesek hati. Apapun penyebab batalnya pernikahan, tidak perlu sedih ataupun terluka, karena itu semua sudah takdir yang harus dilalui, sabar dan ikhlas menjalaninya. Karena Allah yang maha kuasa lebih tahu yang terbaik bagi setiap hambanya.

Semoga bermanfaat, sampai jumpa di thread berikutnya.

Wassalamualaikum

Penulis: s3chamdani
Narasi: Oppri