Yunie87Avatar border
TS
Yunie87
Minyak Goreng Langka, Ditimbun Atau Banyak Diekspor Juga?
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, GanSis.

Tidak terasa pandemi hampir dua tahun berlangsung, dulu ditandai dengan langkanya alat nakes dan masker. Namun, pandemi kali ini terdengar cukup aneh. Justru minyak gorenglah yang langka, yang tidak ada hubungannya dengan virus.

Bagaimana tidak aneh? Padahal Indonesia dikenal penghasil sawit terbesar di dunia, tapi minyak goreng seolah menghilang di setiap wilayah Indonesia.

Sebelumnya, ditandai dengan harga minyak yang melonjak dua kali lipat di tahun 2021. Setelahnya pada awal tahun 2022, pemerintah pun mengintruksikan agar harga minyak goreng diturunkan. Walau sebenarnya harga minyak goreng tidak turun, tetapi kembali pada harga semula.

Namun, yang amat disayangkan, justru hal tersebut tidak menjadi solusi. Minyak goreng yang katanya murah itu justru menghilang bak ditelan bumi. Hingga ane pun penasaran kemanakah perginya minyak-minyak tersebut? Walau berita di TV dan postingan media online, banyak memberitakan terjadi penimbunan minyak goreng.

Namun, masa iya negara terbesar penghasil sawit sedunia, tapi minyak goreng bisa langka karena ditimbun saja? Penasaran yang sudah di ubun-ubun itu pun, ane tumpahkan dengan menanyakan pada abang angkat ane yang toke sawit.

Berikut hasil wawancara ane sama abang yang berdomisili di Jambi.

Ane : [Bang, Yun jadi penasaran emang harga sawit melonjak bener? Sampai minyak langka]

Ane : [Atau hasil sawit yang berkurang?]

Abang : [Kebutuhan dunia tinggi]

Ane : [Owh, jadi minyak banyak diimpor?]

Ane: [Atau sawitnyo yang banyak diimpor?😅]

Abang : [Minyaknya]



Jawaban abang ane ini bikin ane geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, walau permintaan dunia begitu tinggi, harusnya pengusaha mendahulukan bangsa sendiri, dong. Mana yang katanya NKRI harga mati. Tapi nyatanya lebih mementingkan negara lain, daripada negara sendiri.

By the way, pertanyaan ane itu harusnya ekspor, ya?wkwkwk

Nah, pertanyaannya jika penimbun minyak goreng masih merajalela dan lebih banyak di-ekspor, sampai kapan para emak-emak harus mengantri berjam-jam demi mendapatkan minyak dua liter? Tidak malukah dengan dunia?

Oya, ane pun sampai saat ini belum pernah mendapatkan kesempatan beli minyak goreng dengan harga Rp.14.000 per liter. Minyak goreng yang ane beli masih berkisar Rp. 20.000-an per liter.








Sumber : opini pribadi
Sumber gambar : screen shot FB dan WA pribadi



0
1.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread•82KAnggota
Tampilkan semua post
.doflamingo.Avatar border
.doflamingo.
#3
Urusan emak-emak,mau menanggapi tapi masih takut dibarbarkan oleh emak-emak.
Masih belum punya nyali ane.
Mending mejeng pejwan.

emoticon-Cool
Yunie87
Yunie87 memberi reputasi
-1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.