untungsuropatiAvatar border
TS
untungsuropati
mengakses ilmu leluhur - Part 8
kenapa kita perlu menghormati leluhur?

secara sareat setiap manusia telah membawa gen dr leluhurnya, manusia tercipta dr manusia lain. yang merupakan proses berantai yang terus menerus. konon lineage ini digunakan juga dalam setiap aliran. bedanya mereka melineage guru guru mereka sampai pd awal ilmu itu turun. untuk lineage ini kita perlu menjadi murid dengan iajab qobul. nah kita sendiri punya linegae langsung, liwat darah daging dan tubuh kita kepada leluhur leluhur kita. mengapa kita tak menggunakan lineage ini untuk mencoba belajar dari sana mendalami segala macam hal untuk keperluan kita.

mohon dikoreksi

Quote:


Quote:


Quote:
balaprabu
terbitcomyt
sarangka
sarangka dan 29 lainnya memberi reputasi
28
167.2K
11.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
Supranatural
icon
15.6KThread10.6KAnggota
Tampilkan semua post
prabuanomAvatar border
prabuanom
#3671
Menikmati....

Ini adalah sesuatu yg ingin saya tulis sejak dr beberapa waktu lalu. Sayangnya ga ketulis2 kayanya. Menikmati adalah sebuah kata yg sederhana..

Sangat sederhana sekali. Semua juga tahu kata ini..tp apakah semua bisa menjalankannya?. Semua pasti punya apa yg disukai, disenangi, baik hobi atau apalah. Tp apakah benar kita selalu bisa menikmatinya?

Kalimat ini bolak balik muncul selama beberapa waktu ini..tp jujur saja kok tidak semudah itu dalam prakteknya. Dalam pengajian gus baha sering muncul dlm kalimat senang menjalani hidup. Karena merasa senang berarti ridho dengan takdir tuhan.

Dalam kalimat dr aliran yg pernah saya dapatkan dulu, nikmati rasa nikmat itu. Tinggal nikmati saja tanpa harus mbulet kemana mana. Dalam prakteknya? Unik sekali..bener bener unik.

Untuk menikmati, harus ada.fokus. fokus ke hal yg mau dinikmati. Jd harus ada hal yg mau dinikmati. Terserah apa. Kalo hal ini banyak yg mencontohkan kopi dan rokok. Memang ini salah satu contoh pas. Karena banyak dilakukan, anehnya banyak yg tidak bisa menikmatinya.

Menikmati rasa nikmat. Apalagi kalo dah bisa akses. Tentu tau rasa nikmat. Di awal saya jg bingung, trus kalo dah bs akses dan terasa energi muncul hadir dan nikmat mau apa?. Mau apa?. "Toh ya gitu2 aja. Nikmat ga nikmat ya ga ada yg berubah".

Pernyataan dengan tanda petik diatas adalah ciri khas logika pikiran. Saya juga demikian selama ini. Bagi saya, slogan urip ayem tentrem ala orang jawa itu nonsense. Bagaimana bisa hidup nyaman lha penuh kekurangan. Kekurangan pangan, kekurangan uang, kekurangan pengakuan, kekurangan gensi, dll.

Tp semakin kesini kok saya malah melihat bahwa yg penting bukan "sesuatu berubah" diluar. Tp sesuatu yg nyata ya ada dlm diri kita sendiri. Misal, saya dpt uang 10 juta. Ini sesuatu yg terjadi diluar. Kalo itu tidak dibarengi kesehatan fisik ya apa akan ada rasa bahagianya?.

Atau anda diakui sebagai seorang yg dermawan oleh komunitas. Setelah pulang dr kumpul2 bareng komunitas ya anda sendiri lg. Yg selalu menyertai kita hanya apa yg ada di dalam diri kita sendiri. Dan disitulah letak "ayem tentrem". Disitulah juga letak rasa "akses" terasa. Jd ya semakin tua saya semakin sadar kalo ya inti utamanya ya di dalam diri kita. Yg selalu dibawa kemana mana. Ga bs dijauhi..ga bisa di copot dan ditinggal. Disitulah letaknya....

Dan disana juga letaknya menikmati....
SunInTheDark
IGetMyPain
khuman
khuman dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.