lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Pendakian Gunung Sindoro Via Alang Alang Sewu Dan Kenangan Indahnya



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo



udahmales banget nih badan rebahan mulu
hawa hawanya pengen liburan


Gunung Sindoro sendiri terletak di Jawa Tengah. Lebih tepatnya berada di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, dan perjalanan ini saya mulai dari Surabaya dengan menggunakan bus hanya seorang diri.



Ada dua bus yang melayani perjalanan dari Surabaya ke Wonosobo, yakni bus Eka dan juga bus Sugeng Rahayu. Untuk harga tiket sendiri Rp.150.000 sudah include makan 1 kali dan busnya kelas eksekutif. Perjalanan ditempuh kurang lebih 12 jam dan tepat pukul 1 dini hari saya sampai di Wonosobo. Tapi saya tidak memilih turun di terminal, melainkan memilih turun di depan Basecamp pendakian Gunung Sindoro via alang-alang sewu.

Setelah berisitrahat beberapa jam kita pun melakukan registrasi dan memenuhi logistik apa saja yang akan kita bawa.

Tepat pukul 6 pagi semua peralatan sudah siap. Di TKP sendiri saya sudah ditunggu beberapa kawan disana. Diantaranya:
Quote:

Setelah semua sudah dirasa lengkap, kita pun memulai untuk berdoa bersama memulai pendakian.

Dari Basecamp kita naik ojek sampai dengan batas hutan, disini harga ojeknya hanya Rp.20.000 untuk 1 orang. Lumayan lah kita bisa memangkas waktu. Setelah semua berkumpul, acara sesi foto bersama pun tak boleh ketinggalan. Satu-dua foto tak masalah lah yaemoticon-Big Grin




Perjalanan kali ini bisa dibilang perjalanan paling santai, karena semua umur pendaki disini rata rata 30 tahun keatas. Kecuali Saya, Johana, dan Yoyon. Eh yoyon udah mau kepala tiga sih sebenernyaemoticon-Hammer (S)

Track awal adalah tanah basah, karena semalamam habis diguyur hujan jadinya yaa lumayan sedikit licin. Kanan kiri masih didominasi oleh tumbuhan geranium, tumbuhan geranium adalah tumbuhan pengusir nyamuk yang biasanya bunganya dijadiin soffel atau autan.



Banyak banget sampai perlahan-lahan jalanan semakin naik- dan naik



Pict Saya, om Heri, dan juga Ratih.

Benar benar santai, bahkan kita tidak menghitung berapa jam kita berhenti, yang penting jalan, terus kalau capek ya berhenti, dan yang pasti kita lebih banyak berhentinyaemoticon-Ngakak (S)

Setelah jalan beberapa jam akhirnya kita sampai juga di pos 1 nih bray.



Di pos 1 sendiri kita istirahat cukup lama, menghabiskan berbatang-batang rokok. Dan yang pasti kita males jalan karena sudah terlanjur enak dengan yang namanya istirahatemoticon-Ngakak (S)

Tapi kalau seperti ini terus kapan kita sampainyaemoticon-Ngakak (S)


Yuk lanjutemoticon-Embarrassment

Setelah dirasa cukup kita pun melanjutkan perjalanan ke pos 2. Jaraknya entah berapa kilo yang penting kita jalan terus aja dehemoticon-Big Grin

Di tengah perjalanan antara pos 1 ke pos 2 kita menemukan sumber air yang sudah ada krannya. Ternyata jalur pendakian gunung sindoro via alang-alang sewu ini adalah jalur pendakian yang ada airnya. Dijalur pendakian lain tidak ada sumber mata air kecuali via alang-alang sewu ini bray. Lumayan lah gak usah bawa air banyak-banyak, bisa isi dari sini biar gak terlalu berat bawaannya.

Nah, di sumber mata air ini kita istirahat sekitar 2 jam. Pokoknya kita lebih banyak istirahatnya deh ketimbang jalannyaemoticon-Ngakak (S)

Dua jirigen sudah terisi air. Kini giliran saya dan Yoyon yang membawa masing-masing jerigen tersebut untuk keperluan masak-memasak di tenda nantiemoticon-Big Grin

Ternyata lumayan juga, hal ini membuat kaki saya sedikit kram saat berjalan karena beban yang lumayan berat saya pikul, mungkin yang dirasakan Yoyon juga sama seperti itu. Tak apalah yang penting kita jalan aja terus. Nah setelah beberapa jam jalan akhirnya kita sampai di pos 2 bray. Ternyata deket.



Tempat ini lumayan luas. Disini kita istirahat lagi, mba Ratih menunaikan kewajibannya sebagai muslim. Sementara yang lain yaa bercanda aja sambil ngerokokemoticon-Hammer (S)

Setelah berpoto-poto dan istirahat cukup lama sekali dan jam mulai menunjukkan angka 1 siang, kita melanjutkan perjalanan ke pos 3. Perjalanan ke pos 3 kali ini lumayan menyiksa karena semakin ke atas jalannya semakin naik.



Bukan sekali dua kali kita berhenti dijalur, tapi berkali-kali. Vegetasi jalan untuk ke pos 3 sendiri mulai sedikit rimbun, jalurnya kecil dan berkelok-kelok, didominasi tanah gembur dan akar membuat pijakan semakin enak karena kita tidak bertemu dengan bebatuan.



Pose nahan kram kakiemoticon-Frown

Di pos tiga ini kaki benar-benar kram, untungnya saat itu terjadi saya sudah sampai di pos 3. Saya pun mengistirahatkan kaki sejenak sembari mampir ke tenda pendaki lain guna meminta kopi, kali aja mereka udah buatemoticon-Big Grin

Ternyata mereka udah buat kopinya dong. Setelah menunggu semua rombongan datang, akhirnya kita pasrah ke Yoyon yang emang sudah paham betul selum beluk tempat ini. Kita pun disarankan untuk membangun tenda agak keatas biar tidak tertiup angin, karena di atas pos 3 inj tempatnya lumayan tertutup dan banyak pepohonan. Berikut penampakan pos 3




Fakboy gunung. Om Heri dengan sejuta pesonannyaemoticon-Hammer (S)

Setelah semua sudah sampai barulah kita bangun-membangun tenda. Memasang flysheat, dan membuat parit jikalau nanti turun hujan. Karena pendakian ini dilakukan dibulan Febuari maka potensi hujan sangat besar. Dan beruntungnya hari ini kita tidak diguyur hujan karena semalaman di Basecamp kita sudah diguyur hujan.

Oh iya, sunrise hunter disini sebelahan dengan sunrise camp via kledung bray, jalurnya sebelah-sebelahan, tapi kita gak bisa gitu aja motong jalur. Warga lereng sindoro sepakat kalau pengen buka jalur pendakian harus punya rute sendiri, jangan sampai bertemu di persimpangan atau ketemu di salah satu pos. Inilah asiknya gunung sindoro walaupun jalurnya bersebelahan kita gak bakal ketemu pendaki dari jalur lain kecuali dipuncakemoticon-Big Grin

Di pos 3 ini juga ada babinya, tapi gak gede gede banget sih. Selain itu ada garangan juga lumayan banyak, banyak lah pokoknya penampakan hewan asli gunung sini. Malam itu hawanya juga lumayan dingin walaupun kita mendaki dimusim hujan.

Semua logistik keluar dan masak-masak lah kita sembari menunggu mata ini mengantuk.

Setelah masak-masak selesai, kita sedikit bercerita dan juga saling bercanda satu sama lain. Seru sekali obrolan kali ini. Dan di pendakian kali ini semua orang belum pernah ketemu kecuali di sini, semua hanya akrab di whatsaap grup saja. Dan realisasi untuk mendaki sindoro secara dadakan akhirnya berhasil dengan memberangkatkan 6 orang dari 20 orang yang ada di grupemoticon-Big Grin

Angin malam itu lumayan keceng bray, membuat tenda dan flysheat "ubluk-ubluk"karena diterpa angin. Tapi mata sudah terasa berat. Kita pun akhirnya memejamkan mata dan menuju ke dunia mimpi.

Selamat malam
Selamat beritirahat.


DAY 2

Selamat pagi dan selamat beraktifitasemoticon-Big Grin

Pagi ini kita hanya sarapan kecil saja, yang mau makan nasi silahkan, yang mau nyemil silahkan, yang mau makan roti silahkan. Semua dipersilahkan. Tapi karena track yang bakal kita lewati lumayan menguras tenaga, akhirnya kita memutuskan untuk makan nasiemoticon-Hammer (S)

Tepat pukul 6 pagi. Di hari sabtu yang cerah agak mendung-mendung dikit sih, kita mulai summit.

Perjalanan mulai menembus belantara hutan yang lumayan rapat. Perlahan tapi pasti kita semua mulai keluar dari batas vegetasi, yang awal mula didominasi pepohonan kini mulai didominasi ilalang. Dan ya, disinilah keindahan Gunung Sumbing terlihat jelas dari Gunung Sindoro.



Jenis awan lenticular terlihat di puncak Gunung Sumbing. Yang berarti disana sedang terjadi badai.



Johana pun tak luput untuk sedikit narsis walopun dari belakangemoticon-Big Grin

Disini kami memutuskan untuk beristirahat, yaa sekedar melepas penat dan memandangi Gunung Sumbing. Lama-kelamaan matahari lumayan terasa terik. Kami pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Kalo istirahat terus gak sampe-sampe ntaremoticon-Ngakak (S)

Oh iya lupa. Perjalanan kali ini waktu musim hujan ya. Tepatnya pada tanggal 27 Febuari 2021. Dan ini juga trit perjalanan pertama saya di tahun 2021. Perjalanan lama sih, tapi baru bisa ngumpulin mood nulisnya sekarang, di akhir tahunemoticon-Hammer (S)

Oke lanjut. Perjalanan kembali dilanjutkan dan tanah gembur juga sudah perlahan bercampur dengan bebatuan. Naik, naik, dan semakin naik.

Saya sempat melihat sebuah batu yang lumayan besar, akhirnya saya memutuskan untuk duduk-duduk kembali di batu tersebut sembari menunggu rombongan belakang, jatohnya sih istirahat, cuma bahasanya diperhalus aja jadi duduk-dudukemoticon-Big Grin



Terlihat dari atas Mbak Ratih dan Mas Yoyon yang terus berjalan untuk menggapai puncak. Sementara saya terus menyemangati dari atas sambil mengabadikan setidaknya satu-dua poto lahemoticon-Big Grin

Disini saya mencoba untuk berpose sebaik mungkin. Dan yak beginilah hasilnyaemoticon-Embarrassment



Wanjaaayyyyyemoticon-Big Grin

Lumayan lah, keren sih menurut saya, soalnya yang jadi modelnya saya sendiri, walopun siluetemoticon-Ngakak (S)

Dan yaa.. Inilah epick moment yang sesungguhnya.



Lautan awan, awan lenticular yang menyelimuti gunung sumbing, dan cuaca yang sangat bersahabat.

Berkali kali saya mengambil foto dengan view yang sama. Berapapun foto yang saya ambil rasanya tetap kurang walaupun hasilnya bakalan tetap sama. Benar-benar sangat indah.

Kita berhenti agak lama karena menikmati keindahan gunung ini. Dan satu-persatu kita mulai bersua foto, walaupun belum sampei puncak, tapi moment seperti ini memang the best sih bagi sayaemoticon-Belo

Setelah cukup lama berfoto-foto akhirnya kita kembali melanjutkan perjalanan. Yuk kembali capek-capekan. Kalo foto-foto mulu kapan sampe nyaemoticon-Ngakak



Pict saya, Ratih, Om Pram, dan Johana.

Kira-kira seperti itulah keseruan di jalur pendakianemoticon-Big Grin

Baru jalan beberapa menit ternyata sudah sampai di pos 4. Yaudah kita kembali istirahat.

Disini saya mencoba untuk berfoto dengan Mbak Ratih, biar kaya pasangan-pasangan pendaki gituemoticon-Big Grin



Gatau deh gimana jadinya, yang penting gandeng aja terus. Eaakkkemoticon-Big Grin

Tak perlu berlama-lama agar tidak terlalu siang saat sampai di puncak. Kita kembali berjalan menggapai puncak sindoro.

Vegetasi ilalang mulai hilang dan berubah menjadi jalur bebatuan. Saat siang sangat lumayan menyilaukan mata, karena batu-batu ini terkontaminasi dengan belerang yang membuatnya menjadi warna putih seperti batuan kapur.

Ditengah perjalanan, Johana sempat ingin kembali karena sudah melampaui batas waktu aman. Di BC kami sudah di breafing mas-mas BC bahwa batas aman pendakian ke gunung sindoro sampai jam 9 pagi. Karena kami jam 9 pagi belum sampai puncak, dan perjalanan masih seperempat lagi. Johana memutuskan untuk kembaliemoticon-Berduka (S)

Untungnya ada Mas Yoyon yang menemani, dia adalah salah satu orang BC yang mengantar kita juga. Mas Yoyon mencoba untuk ngebujuk Johana agar terus melanjutkan perjalanan. Untuk urusan batas aman biar jadi urusannya. Anjaaayyy Mas Yoyon mantap bet dahemoticon-Big Grin

Akhirnya Johana mengiyakan dan kita semua lanjut jalan ke puncak.

Bau belerang sudah lumayan terasa. Ini pertanda bahwa puncak sudah semakin dekat. Di atas sudah terlihat 4 pendaki dari jalur yang sama, yang kemaren sempet saya palakin kopi, mereka turun dan kita naik. Dia bilang puncak 5 menit lagi. Ah kata kata "Puncak 5 Menit Lagi" adalah kata-kata penuh dustaemoticon-Mad

Nyatanya kita baru sampai puncak 1 jam kemudianemoticon-Mad

Dan seperti inilah bebatuan gunung sindoro



Putih dan sangat menyilaukan mata jika terkena sinar matahari. Untungnya saat itu matahari sedikit bersahabatemoticon-Malu

Saya adalah orang paling terakhir yang mencapai puncak. Karena jika udah keliatan puncak rasa malas bakal langsung keluar, dan ya, saya lebih banyak istirahat bersantai daripada berjalan terus, toh lagian puncak udah keliatan kanemoticon-Ngakak (S)

Dan inilah puncak gunung sindoro.



Kira kira seperti itulah sedikit gambaran puncak dan kawahnyaemoticon-Big Grin




Ini adalah plang puncak sindoro dari jalur alang-alang sewu.

Tak berhenti disini. Saya ingin mengelilingi puncak kawah sindoro karena beberapa tahun lalu saya belum sempat berkeliling memutari kawah gunung ini.

Selagi beberapa dari kita menikmati hasil dari jeripayahnya di puncak, saya dan Om Heri memutuskan untuk berkeliling memutari kawah gunung sindoro. Dan yak. Kita menemukan banyak plang dari berbagai jalur.




Dari sisi barat saya melihat beberapa rombongan termasuk Mas Yoyon, Johana, Mbak Ratih, dan Om Pram masih sibuk berfoto. Semenatara saya di ujung sana masih terus berkeliling. Kadang sedikit samar karena asap belerang menutupi pandangan kita juga sih. Tapi tak apa, satu jam untuk berkeliling dan berfoto nampaknya cukup. Dan saya kembali mengabadikan beberapa foto lagi.





Untuk lebih jelasnya kira-kira seperti inilah keindahan puncak sindoro. Eits. Tapi masih adalagi hadiah tambahan dari gunung ini untuk saya dan Om Heri.

Merasa belum puas saya kembali berjalan untuk ke sisi selatan. Disini saya sangat dibuat takjub untuk yang keduakalinya.

Saya menyebutnya "Ranu Sindoro" Ranu artinya danau, dan Sindoro adalah nama gunung tersebut.



Nampak atas
emoticon-Belo



Nampak depan
emoticon-Beloemoticon-Belo



Nampak belakang
emoticon-Beloemoticon-Beloemoticon-Belo

Sekali lagi deh biar afdolemoticon-Big Grin



Heuheuemoticon-Big Grin

Ini adalah kali pertama nemu danau di gunung jawa tengah. Danau ini pun adalah danau musiman yang hanya ada saat musim penghujan saja. Airnya juga bisa diminum. Saya sempat mengisi 2 botol kecil untuk persediaan turun, karena saya tau kalau rombongan Mbak Ratih dan Johana persediaan airnya sudah menipis.

Tapi tak hanya danau ini saja. Saya juga menemukan plakat puncak dari jalur lain lagiemoticon-Big Grin



Berhubung saya pisah dengan Om Heri. Saya pun berfoto alakadarnya dengan menyandarkan HP ke bebatuan. Dan ya seperti inilah jadinyaemoticon-Hammer (S)

Setelah berfoto akhirnya saya memutuskan ke arah barat. Dan lagi lagi nemu lagi plakat dari jalur lainemoticon-Ngakak (S)



Gak lama-lama karena saya melihat rombongan saya turun. Akhirnya saya pun memutuskan untuk kembali. Eh.. lah kok nemu lagi. Tapi gak saya poto sih. Takut kelamaanemoticon-Ngakak (S)

Perjalanan saat turun tak ada yang menarik selain menemukan seekor kupu-kupu yang baru keluar dari kepompong, dan juga jamur ganoderma.




Kita sempat menginap satu malam lagi di pos 3 karena hujan, dan paginya pun langsung turun dan sampailah kita di BC yang sudah disambut "Oren" sang penjaga BCemoticon-Big Grin



Dengan bertemunya saya dan oren. Maka berakhir pula perjalanan pendakian kali ini.


Terimakasih sudah membaca cerita singkat pendakian gunung sindoro ini.

Mohon maaf apabila ada pengetikan kata-kata yang kurang pas atau typo. Sampai bertemu di perjalanan selanjutnya

emoticon-terimakasihemoticon-terimakasihemoticon-terimakasih





elpish1992
Lazy.Song
shinichindo
shinichindo dan 22 lainnya memberi reputasi
23
7K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANC
icon
1.9KThread•1.5KAnggota
Tampilkan semua post
alyasemiotikaAvatar border
alyasemiotika
#21
aaa jadi kangen ke gununggg
lapar.bang
lapar.bang memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.