payungpinkAvatar border
TS
payungpink
Mbah Wajem : Saksi Hidup Penjajahan Belanda Dan Kejamnya Jepang
Notifikasi WA ku berbunyi, waktu menunjukan pukul 13.05 wib, aah rupanya aku tertidur lelap pasca hujan yang mengguyur tubuhku semalaman

Hari ini aku ada janji ingin mewawancarai salah satu saksi hidup dijaman kemerdekaan, Orang yang akan aku wawancarai ini adalah nenek dari temanku


Jarak dari rumahku ke lokasi kurang lebih setengah jam menggunakan sepeda motor bututku, ini akan menjadi hari yang sangat penting karna orang yang akan aku wawancarai ini menurut cucu nya masih bisa di ajak berkomunikasi dengan baik meskipun sudah agak pikun

Pukul 14.05 wib aku sudah sampai ke lokasi, Temanku langsung menyuruhku masuk untuk menemui neneknya, ku letakan helm diatas spion kaca motorku yang kuparkirkan di beranda rumah

*****


Saat memasuki rumah tua nenek ini, aku melihat nenek sedang duduk dan berbincang bincang dengan cucunya (yaitu temanku)

Temanku lalu mengenalkanku kepada nenek dan mengutarakan maksud tujuanku, nenek tersenyum dan kuraih segera tangannya yang telah berkeriput itu untuk didekatkan ke mulutku

Nenek ini bisa dibilang paling sepuh dikampungnya, orang orang sini biasa memanggil nenek ini dengan sebutan mbah jem, asal kata dari Mbah Wajem

Menurut temanku beliau lahir sekitar tahun 1920an, mbah wajem pernah mengalami mulai dari penjajahan Belanda hingga Jepang, bahkan mbah wajem punya cerita yang sebentar lagi agan dan sista akan bisa membaca kisah dan pengalaman Mbah Wajem di masa lalu

Aku tak mengurungkan niat ku untuk memberi pertanyaan beliau, dikarenakan mbah wajem sudah sepuh dan sudah agak pikun

Dibantu temanku, mbah wajem mulai bercerita, Bahwa dulu sekitar tahun 1935 di usia 15 tahun mbah wajem sudah menjadi pengantin baru

Keseharian mbah wajem berjualan getuk, sebuah jajanan tradisional yang berbahan dasar singkong, begitulah menurut penuturan beliau

Sehari setelah nikah, pagi pagi buta mbah wajem sudah bangun mempersiapkan bahan dasar jajanan tersebut agar paginya bisa dijual di pasar dekat rumahnya (sekarang pasarnya sudah gak ada, tapi orang orang masih masih menyebut daerah itu dengan sebutan nama pasar itu)

Saat sedang menumbuk bahan dasar jajanan itu, rumah mbah wajem digedor beberapa kali dari luar

"Hey!! Ada apa didalam? Berisik sekali!!,buka pintunya"Teriak orang yang sudah menggedor pintu mbah wajem

Dengan rasa ketakutan, nbah wajem pergi ke kamar tidur membangunkan suaminya, mbah wajem menggigil ketakutakan dan berbicara kepada suaminya "ono londo mas.. aku wedi"

Suara suara dari luar semakin kencang, mbah wajem dan suaminya lantas keluar dari kamar tidur lalu membukakan pintu rumahnya yang sudah digedor sedari tadi

"Lama sekali koe buka pintu" kata tentara belanda

"Maaf tuan" jawab mbah wajem dan suaminya

"Sedang apa kalian malam malam begini berisik" Tanya Tentara Belanda itu kepada Mbah wajem

"Ampun tuan, saya sedang bikin makanan untuk dijual di pasar" jawab Mbah Wajem

"Makanan? Makanan apa itu? En dimana kowe berdagang?? Tanya tentara belanda

"Nganu saya jualan getuk min, jualan di pasar cilunglung" jawab mbah wajem

Tentara itu bertanya kembali "Getuk? Apa itu? Makanan apa itu?"

"Makanan dari ubi atau singkong tuan" sambil merunduk mbah wajem menjawab pertanyaan tentara itu

"Baiklah kalo begitu silahkan dilanjutkan kembali, saya mau patroli lagi, en jangan lupa tutup pintunya" ucap Tentara itu sambil berlalu keluar rumah meninggalkan mbah wajem dan suaminya

*****


Raut wajah mbah wajem menunjukan sikap yang takut, padahal peristiwa itu sudah puluhan tahun yang lalu

Aku mengambil sebatang rokok dan kunyalakan dihadapan mbah wajem, mbah wajem menatapku cukup lama, kemudian beliau menyanyikan lagu jepang dan semboyaan jepang, mbah wajem kemudian bercerita kembali di tahun 1941 saat Mbah Wajem bertemu dengan tentara Dai Nippon

Mbah wajem bercerita saat itu mbah sudah mempunyai 3 anak, mbah wajem masih jualan getuk di pasar itu, kehidupan mbah wajem dan suaminya sangat harmonis apalagi ditemani 3 buah hati yang tumbuh sehat meskipun hidup dalam keterbatasan

Hingga pada suatu hari, Dai Nippon datang merenggut kebahagiaan semua orang yang ada disekitar mbah wajem, jepang datang dengan cara halus dan sistematis

Mematikan semua sendi ekonomi, propaganda yang gila gilaan hingga menyiksa para masyarakat agar mau menuruti apa yang diingikan Dai Nippon

Salah satu pejabat tinggi Jepang turun dengan dari mobil jeepp nya, dengan rokok di mulutnya lalu diberikan rokok itu kepada salah satu warga disana

Orang jepang itu meminta bantuan tenaga masyarakat pribumi untuk bisa gabung menghadapi perang asia pasifik

Banyak para pria yang dilatih baris berbaris, pegang senjata bahkan dilatih untuk menghadapi kematian dengan cara kerja paksa

Mbah wajem melihat sendiri dari balik rumahnya, orang orang jepang itu berbicara dengan masyarakat disekitar rumahnya penuh dengan semangat

Sayangnya mbah wajem lupa, kira kira berapa lama jepang menguasai daerahnya, yang mbah wajem ingat hampir setiap sore ada sirine kencang yang suaranya kencang sekali, baru aku sadari ternyata itu suara sirini selesai kerja

*****


Teman saya kemudian bertanya kepada neneknya, apakah dulu pernah bertemu dengan Bung Karno?





Ingatan mbah wajem tentang sosok bung karno begitu tajam, bahkan mbah wajem bisa membandingkan lebih ganteng bung karno ketimbang mbah kakung temanku hehhe



Setekah bernostalgia tentang Bung Karno, Mbah wajem kembali bercerita kepada kami berdua

Katanya setelah jepang kalah dan Indonesia merdeka, ternyata tentara belanda datang lagi, tapi kali ini ada tentara NICA

tentara itu menggeledah tiap rumah warga pada saat itu, entah apa yang mereka cari, mungkin Mau cari tentara Jepang kali yaaak??

Tibalah tentara itu di dekat rumah mbah wajem ,kebetulan Mbah wajem habis pulang dagang, di perbatasan desa, mbah wajem bertemu dengan tentara belanda dan tentara itu bertanya kepada Mbah Wajem, "apa yang kamu bawa itu?? "

" Ampun tuan, saya habis berdagang di pasar cilunglung, saya cuma bawa uang dan barang dagangan saya... ampun tuan saya jangan ditembak"ucap Mbah Wajem

" Ya sudah sana jalan " jawab tentara itu

Begitulah sedikit cerita yang mungkin bagi agan dan sista apa yang diceritakan Mbah wajem sepotong sepotong, tapi jujur kisah yang sepotong sepotong dan lompat lompat itu sudah cukup bagiku bisa membayangkan betapa mengerikan suasana saat itu, dan begitu lah manusia, mereka mereka yang ditemui mbah wajem adalah orang orang yang harus melakukan seperti itu karna tugas, karna politik , harafiahnya mereka tetaplah manusia yang sebenarnya punya sisi humanis

Sekian dulu trid ane ,mohon maaf jika yang ane tulis ini kentang, karna memang cuma seprti itulah yang terjadi dilapangan

Kalo agan dan sista pengen tau cerita lebih detail, gan sis bisa cek langsung di yutup ane hehehe

Sekali lagi terima kasih sudah mampir menyempatkan waktu untuk membaca trid ane yang gak seberapa in

See yaaa

*****@jackribo*****




Baca juga :
Bertemu Dengan Saksi Hidup Pembangunan Jembatan Kuno Tahun 1910

TULISAN MISTERIUS DI BEKAS GEDUNG BIOSKOP

Mbah Darlan Menangis Mengingat Bung Karno Dan Jendral Ahmad Yani

REVIEW BEKAS MALL DAN BIOSKOP YANG TERBENGKALAI BELASAN TAHUN

SPOT FOTO MENARIK DI BEKAS PABRIK GULA SUMBERHARJO
Diubah oleh payungpink 30-11-2021 15:40
pulaukapok
rotten7070
provocator3301
provocator3301 dan 58 lainnya memberi reputasi
55
12.4K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
ayambucinAvatar border
ayambucin
#3
nice. mbah Wajem berarti seumuran dg mbah ane yg udah Almh.
cuma utk ingatan sejarah perjuangan, betul yg ente tulis gan. sepotong2, maklum udah sepuh.
kalo cerita pak Karno (beliau nyebut Bung Karno dg sebutan "Pak Karno") yg keluar adalah, "Pak Karno itu sakti, beberapa kali dicoba dibunuh, tapi gagal" dg logat madura kental. maklum asli madura gan 😁

yg bikin merinding itu ketika beliau cerita salah seorang ulama dari madura yg memang beliau ikuti sejak dari pulau madura, dicari dan dijemput oleh tentara Belanda. beberapa minggu dicari baru ketemu di sawahnya ulama tersebut. padahal ketika masa pencarian, sawah tersebut sudah berkali2 dijelajahi, tp ndak ketemu2. ternyata "kesaktian" orang dulu yg sampai hari ini diceritakan, seolah bukan isapan jempol belaka.

btw, nice trit gan
biohex
grandiscreamo
pilotugal2an541
pilotugal2an541 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.