- Beranda
- Stories from the Heart
MBA JEN
...
TS
wanitaneh
MBA JEN
Mereka yang kadang terlihat, selalu ada di tempat2 yang sangat familiar dengan kita, termasuk rumah.
Mba Jen, begitulah nama yang diberikan Dara pada pada sosok itu. beberapa kali ia memberitahukan keberadaannya pada penghuni rumah.
Bulan puasa tahun 2003,
Saat semua sudah selesai makan, ibu dan kak Ida sedang mencuci piring. tiba2 terdengar suara kakak sepupunya Nurul dari depan pintu dapur
"ih, tante sama Ida rajin banget deh!" sontak semua langsung menoleh ke arah pintu, tidak ada siapapun di sana. kosong. tak mungkin 6 orang mengalami halusinasi yang sama. Ayah mencoba berfikir positif,
"mungkin Nurul langsung ke depan" kata Ayah sambil berlajan ke depan, nihil, tidak ada siapapun di ruang tengah, pintu depanpun tertutup rapat.
Solat subuh
pagi itu, kak Ida sangat mengantuk, semalam ia habis begadang menonton film favoritnya, walaupun azan subuh sudah berkumandang, ia tak juga beranjak solat subuh.
tok tok tok!!!! "nak bangun solat! tidur aja!" suara ibu menggedor pintu kamarnya,
"mmm... iya bu" jawab kak Ida bangkit dari kasurnya,
setelah menyelesaikan solat subuh, matanya terasa segar akibat terpaan air dingin... atau mungkin karena ada hal yang membuat bulu kuduknya meremang.
ibu tidak ada di rumah, ibu sedang dinas luar kota.
"Iya .... "
malam itu, di ruang tengah, sedang ada diskusi mengenai lokasi liburan akhir minggu. Ayah dan Dara setuju pergi ke Pantai, sedangkan Kak Ida dan Doni ingin pergi ke pemandian alam dekat gunung.
"berarti, tinggal ibu ya yang belum" kata Dara
"iya tunggu aja ibu, selesai di kamar mandi" sahut Ayah
"lama ah" jawabnya, Dara berlajan menuju kamar ibu
"bu,... " sahutnya,
"iya..." jawab ibu dari kamar mandi
"kita ke pantai aja ya?" tanya Dara lagi, sengaja dengan suara keras supaya orang2 yang jaraknya di depan kamar mendengar persetujuan ibu
"iya...." sahut ibu lagi, suaranya hampir seperti berada di telinga Dara
sedikit kaget Dara lalu keluar, semakin lemas ia melihat seisi ruang tengah saling balas menatap dingin. Ibu ada di sana,
ternyata saat mereka asik berdiskusi, ibu sudah keluar dari kamar dan mengambil snack di dapur.
Kakak Berambut Panjang
"Doni Doni....!!!" teriak teman kak Doni dari luar,
tidak ada jawaban,
mereka adalah Rio dan Gede teman kak Doni, siang itu mereka berencana main PS di rumah Rio, jadi mereka menjemput Doni
"Doni lagi keluar" jawab perempuan dari balkon kamar atas
"Oke kak makasi ya" jawab Rio
keesokan harinya, Rio bertanya pada Doni
"kemarin kamu kemana Don? kita panggil tau2nya pergi, untung ada kakakmu yang keluar"
"kakak yang mana?" jawab Doni heran
"itu, yg d kamar atas, yang rambutnya panjang sepinggang" jelas Rio
"kakak saya gak ada yang rambutnya panjang yo" jelas Doni lagi
ketiganya langsung terdiam.
Sampai saat ini Mba Jen masih sering eksis. Kadang, sering menggoda pendatang baru di rumah.
Mba Jen, begitulah nama yang diberikan Dara pada pada sosok itu. beberapa kali ia memberitahukan keberadaannya pada penghuni rumah.
Bulan puasa tahun 2003,
Saat semua sudah selesai makan, ibu dan kak Ida sedang mencuci piring. tiba2 terdengar suara kakak sepupunya Nurul dari depan pintu dapur
"ih, tante sama Ida rajin banget deh!" sontak semua langsung menoleh ke arah pintu, tidak ada siapapun di sana. kosong. tak mungkin 6 orang mengalami halusinasi yang sama. Ayah mencoba berfikir positif,
"mungkin Nurul langsung ke depan" kata Ayah sambil berlajan ke depan, nihil, tidak ada siapapun di ruang tengah, pintu depanpun tertutup rapat.
Solat subuh
pagi itu, kak Ida sangat mengantuk, semalam ia habis begadang menonton film favoritnya, walaupun azan subuh sudah berkumandang, ia tak juga beranjak solat subuh.
tok tok tok!!!! "nak bangun solat! tidur aja!" suara ibu menggedor pintu kamarnya,
"mmm... iya bu" jawab kak Ida bangkit dari kasurnya,
setelah menyelesaikan solat subuh, matanya terasa segar akibat terpaan air dingin... atau mungkin karena ada hal yang membuat bulu kuduknya meremang.
ibu tidak ada di rumah, ibu sedang dinas luar kota.
"Iya .... "
malam itu, di ruang tengah, sedang ada diskusi mengenai lokasi liburan akhir minggu. Ayah dan Dara setuju pergi ke Pantai, sedangkan Kak Ida dan Doni ingin pergi ke pemandian alam dekat gunung.
"berarti, tinggal ibu ya yang belum" kata Dara
"iya tunggu aja ibu, selesai di kamar mandi" sahut Ayah
"lama ah" jawabnya, Dara berlajan menuju kamar ibu
"bu,... " sahutnya,
"iya..." jawab ibu dari kamar mandi
"kita ke pantai aja ya?" tanya Dara lagi, sengaja dengan suara keras supaya orang2 yang jaraknya di depan kamar mendengar persetujuan ibu
"iya...." sahut ibu lagi, suaranya hampir seperti berada di telinga Dara
sedikit kaget Dara lalu keluar, semakin lemas ia melihat seisi ruang tengah saling balas menatap dingin. Ibu ada di sana,
ternyata saat mereka asik berdiskusi, ibu sudah keluar dari kamar dan mengambil snack di dapur.
Kakak Berambut Panjang
"Doni Doni....!!!" teriak teman kak Doni dari luar,
tidak ada jawaban,
mereka adalah Rio dan Gede teman kak Doni, siang itu mereka berencana main PS di rumah Rio, jadi mereka menjemput Doni
"Doni lagi keluar" jawab perempuan dari balkon kamar atas
"Oke kak makasi ya" jawab Rio
keesokan harinya, Rio bertanya pada Doni
"kemarin kamu kemana Don? kita panggil tau2nya pergi, untung ada kakakmu yang keluar"
"kakak yang mana?" jawab Doni heran
"itu, yg d kamar atas, yang rambutnya panjang sepinggang" jelas Rio
"kakak saya gak ada yang rambutnya panjang yo" jelas Doni lagi
ketiganya langsung terdiam.
Sampai saat ini Mba Jen masih sering eksis. Kadang, sering menggoda pendatang baru di rumah.
Araka dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
5
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.2KThread•46.1KAnggota
Tampilkan semua post
wolfzmus
#2
Ini real story atau gimana?
Pernah di ceritain sama temen gw juga. Agak mirip juga sama ceritanya, jadi keluarganya pada ngumpul di bawah, terus tau2 ada yg teriak di lantai 2 "Jemuran dah kering!!" (Lantai paling atas atau lt 3 buat jemuran). Yg pada bingung donk padahal gak ada orang di lt 2. Pas tengok ke atas gak ada orang. Terus tanya tetangga ada yg ngomong jemuran kering enggak tp pada gak ada yg bilang jemuran.
Pernah di ceritain sama temen gw juga. Agak mirip juga sama ceritanya, jadi keluarganya pada ngumpul di bawah, terus tau2 ada yg teriak di lantai 2 "Jemuran dah kering!!" (Lantai paling atas atau lt 3 buat jemuran). Yg pada bingung donk padahal gak ada orang di lt 2. Pas tengok ke atas gak ada orang. Terus tanya tetangga ada yg ngomong jemuran kering enggak tp pada gak ada yg bilang jemuran.
0
Tutup