Kalian pasti tak asing dengan kata yang satu ini, yah "zona nyaman" fase dimana kita enggan untuk memulai atau melakukan hal-hal baru. Fase dimana kita lebih memilih untuk tetap diam di tempat, dengan pekerjaan yang sama, orang-orang yang sama, bahkan gaya yang tak berubah. Cenderung untuk kita yang sedang berada di zona nyaman atau comfort zone.  Kita seringkali merasa nyaman dan enggan beranjak karena takut meninggalkannya. Takut gagal saat memulai sesuatu yang belum pernah kita coba sebelumnya. Merasa nyaman dan terbiasa karena mampu mengontrol lingkungannya adalah contoh paling sederhana dari zona nyaman. 
 Kita seringkali menghindar dengan berbagai macam alasan dan kecemasan yang pada akhirnya membuat kita terjebak di zona nyaman dan tak bisa berkembang. 

Zona nyaman pada dasarnya bukan suatu hal yang negatif. Karena pada dasarnya setiap orang mempunyai zona nyamannya sendiri dalam berbagai hal, dan itu dapat digunakan untuk menghilangkan stres akibat tekanan yang mungkin belum mampu di tangani dan memilih berada di zona nyaman. 
Namun jika terlalu lama terjebak di zona nyaman, itu dapat mempengaruhi kita dalam jangka panjang dan membuat kita berketergantungan.

Sebentar akan saya beri satu gambaran tentang seseorang yang terjebak di zona nyaman. Panggil saja mbak Anggrek. Mbak Anggrek ini adalah seorang mahasiswi semester akhir dan juga seorang jomblo akut. Nah mbak Anggrek ini seringkali di suruh cepat-cepat menyelesaikan skripsinya supaya bisa mendapat pasangan secepatnya.  Akan tetapi bagaimanapun mereka menyuruhnya, mbak Anggrek ini  selalu menunda skripsinya dengan alasan takut gagal, nanti disuruh revisi lagi. Apalagi saat membayangkan wajah garang dosen, yang membuat tekad mbak Anggrek ini langsung menciut. Untuk masalah pasangan apalagi. Untuk mbak Anggrek kata menikah itu sangatlah tabu mengingat dirinya yang sudah lama menjadi jomblo akut dan sudah terbiasa dengan kesendiriannya. Dan pada akhirnya mbak Anggrek ini dinyatakan tidak lulus dan menjadi jomblo sampai waktu yang tak bisa ditentukan.
Nah kok jadi tragis gini sih? Maaf sebelumnya, ini hanya sebuah contoh sederhana dengan memasukkan konsekuensi yang besar didalamnya. 

Dari cerita di atas dapat di simpulkan bahwa mbak Anggrek ini selalu bersembunyi di dalam sebuah ruangan dan memagarinya dari dunia luar yang sama sekali belum pernah ia rasakan. Tempat persembunyian itulah  yang disebut dengan "zona nyaman". Sementara pagarnya itu sendiri adalah "kekhawatiran akan kegagalan". Sementara dunia luar adalah dunia yang akan kita masuki setelah mampu lepas dari penjara yang bernama zona nyaman.