c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Beli Ponsel Limbah Jepang Takut Kena Begal Imei, Apa Solusinya?




Indonesia memang pasar yang menarik untuk berbagai jenis smartphone, bahkan smartphone bekas juga masih diburu banyak orang. Jumlah pembelinya juga sama banyaknya dengan pemburu smartphone keluaran terbaru.

Dengan adanya youtube, dengan banyaknya konten tentang smartphone terkini memberikan informasi lebih bagi user yang ingin membeli ponsel yang baru maupun yang bekas.



Apalagi tiap bulan akan ada saja keluar produk terbaru dari pabrikan yang terus bersaing memberikan pengalaman kepada fans mereka. Saking banyaknya pdoduk baru mereka lupa ada produk bekas yang masih bagus dan dijual lebih murah.

Khususnya bagi para pemburu limbah asal Jepang, kita tahu provider kartu telepon di Jepang memberikan ponsel kelas flagship untuk masyarakat disana agar mempermudah telekomunikasi dan juga kenyamanan dalam berinternet.



Maka Au, Softbank dan Docomo serta lainnya selalu menjadi primadona bagi para pemburu ponsel limbah Jepang alias sudah tak terpakai lagi disana, namun cukup digemari di Indonesia.

Seperti Google Pixel, Iphone, Samsung, Sony Xperia rata-rata ponsel mereka berada di kelas flagship. Bisa disebut mantan flagship, namun semakin maraknya ponsel limbah dari negara luar ini pemerintah tak tinggal diam.



Banyaknya ponsel yang datang dari luar negeri tanpa ada bayar pajak, membuat pemerintah menerapkan pemblokiran berbasis International Mobile Equipment Identity (IMEI) terhadap ponsel ilegal, dan elektronik lainnya seperti tablet dan komputer genggam. Aturan tersebut sudah berlaku efektif sejak 15 September 2020.

Tentu ini cukup menyulitkan bagi user yang suka spek mewah harga murah, aturan imei ini memang memberatkan.



Banyak juga user Sony, Sharp, iPhone, Samsung bekas dari Jepang gigit jari setelah terkena begal IMEI. Otomatis ponsel mereka akan tidak bisa pakai kartu operator di Indonesia.

Solusinya pastikan sebelum membeli ponsel limbah Jepang toko yang menjual menggaransikan IMEI seumur hidup, karena pihak toko sebagai reseller yang mempunyai kunci kerjasama untuk masalah biaya yang harus dikeluarkan.





Tak heran harga limbah Jepang agak naik dibandingkan sebelum ada psmblokiran Imei, ada toko yang menjual murah biasanya batangan karena memang dari Jepangnya juga batangan tidak ada kardusnya.

Serta IMEI nya tidak ada garansi seumur hidup, ini yang perlu hati-hati dipikirkan. Bahkan untuk menjaga ponsel second tetap awet pastikan charger yang digunakan adalah barang original dari merk ternama beli saja digerai mereka walau ada yang menjual fullset ada kardus, charger, Headset dan bilangnya OEM (Original Equipment Manufacturer) itu semua bohong karena tidak ada barang tersebut bergaransi produk resmi di Indonesia jadi semua itu produk KW yang ori hanya ponselnya namun second.







Setidaknya karena ini barang second, pastikan sellernya terpecaya dan ada garansi serta ada toko offlinenya di wilayah kamu. Jangan sampai beli online namun beda wilayah, kalau ada apa-apa ribet ngurusnya apalagi lewat marketplace atau pcb alias pantau cocok bayar di tengah jalan.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.




emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star






Diubah oleh c4punk1950... 10-11-2021 00:21
nafta101
provocator3301
vionalarasat777
vionalarasat777 dan 37 lainnya memberi reputasi
34
24.4K
183
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Handphone & Tablet
Handphone & Tablet
icon
10.8KThread8.3KAnggota
Tampilkan semua post
CorkscrewAvatar border
Corkscrew
#18
Saya sudah pernah dikecewakan dengan beli ponsel resmi 6 tahun yang lalu.
Rusak beberapa bulan setelah garansi habis.
Komplain ke service center resmi di Roxy, antreannya panjang. Pas giliran saya, ponselnya harus ditinggal.
Baru beres 3 bulan setelah diteleponin setiap 2 minggu sekali. Alasannya sparepart-nya nggak tersedia dan mesti indent. Modelnya juga sudah nggak diproduksi lagi. Mesti bayar pula pas diambil.
Setelah itu baru sadar, servis aja di ITC situ. Sparepart yang rusak bisa dicariin. Bisa ditunggu dan lebih murah.

Sejak saat itu, saya kapok beli ponsel resmi. Kelebihan yang nggak pernah saya pakai adalah garansinya. Kalau memang rusak, tinggal servis aja di tempat servis yang ada di ITC. Nggak usah ke service center resmi.
Kalau memang sudah nggak bisa dipakai lagi, ganti baru.
Makanya saya beralih ke ponsel bekas Jepang. Sudah tau resikonya. Harga murah sesuai kantong.

Pengalaman saya pas pakai, memang setelah beberapa bulan ada aja yang rusak. Tinggal beri sparepart, benerin sendiri.
Pernah juga beli bekas orang yang rusak. Ambil sparepart-nya aja. Masalah kelar.
Paling sering itu baterainya kembung. Berarti saatnya ganti lagi model yang lebih baru.
Aramina
MemoryExpress
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.