khodijahsiti92Avatar border
TS
khodijahsiti92
Cerpen
Cerpen
#True Story#

Oleh: Siti Khodijah.


foto: dokumen pribadi.

Namaku Marni seorang anak dari dusun terpencil di Desa Kaliwungu Jawa Barat. Dusunku tergolong tertinggal walaupun termasuk dalam wilayah kota, namun kurang mendapat perhatian pemerintah sehingga penduduknya masih banyak yang berpendidikan rendah serta berprofesi sebagai buruh.

Pernikahan dini adalah hal yang lumrah dan wajar di desaku asal keduanya saling komitmen dan sama-sama suka, maka jangan kaget ada yang lulus SD langsung nikah. Wah pokoknya diri ini merasa sebagai perawan tua disaat memperjuangkan bangku kuliah demi cita-cita hidupku yakni perubahan. Ya perubahan yang aku maksud dalam semua segi, khususnya untuk diriku sendiri dan untuk semua orang disekitarku. Kenapa aku ingin perubahan, ya pasti setiap insan ingin adanya kemajuan untuk dirinya dan masyarakat, begitu pula dengan saya. Inilah kisahku mengarungi lautan derita dan nestapa panjang demi satu tujuan cita-cita. Akulah Marni bin Kardi sang pejuang cita-cita dari dusun seberang.

***
Huh...huh...huh, nafasku tersengal-sengal berjalan cepat mengejar waktu khawatir telat masuk kelas.

Mar...Marni....

Aku menoleh ke belakang ternyata si Ratna yang mengejar langkahku dari belakang sambil berlari. Aku pun memperlambat langkah kaki menyahutnya.

Hai Rat, aku kira kamu sudah berangkat sekolah eh ketinggalan ya hehehe....

Iya tadi habis nganter ibu belanja ke pasar dulu jadilah kesiangan. Hayu Mar kita percepat langkah takut Bu Ida sudah di kelas, bisa kena hukum berdiri depan lapangan upacara kita.

Hayu kita balapan ya hahaha....

Tawa kami berdua pun pecah saling bersahutan di pagi yang cerah menyambut mentari dan impian di masa depan.
***

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat masa-masa indahku di Sekolah Dasar bersama Ratna akan berakhir. Sedih rasanya berpisah dengan kawan-kawan yang sudah melekat di hati selama 6 tahun lamanya, namun apa daya seperti kata pepatah setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Mar...selamat ya kamu dapat peringkat pertama lagi di kelas. Aku bangga jadi sahabatmu.

Ah...Rat, kamu berlebihan buktinya kamu juga juara kelaskan? Jadi ga usah muji-muji setinggi langit. Nanti kalau terjatuh rasanya sakit luar biasa loh.


Oke sahabatku Marni yang solehah, siap! Hehehe....

Aamiin. Eits Rat jangan lari! Hei tungguin aku....


Ayo kejar... wkwkwk....

Begitulah hari-hari indahku bersama Ratna sahabat 6 tahun selama di SD yang sangat berkesan, walapun kami dari keluarga tak berada namun selalu berprestasi. Sayang tidak semua yang kita impikan sesuai harapan. Ya Ratna sahabatku dilamar seorang laki-laki pilihan ayahnya konon pria tersebut sudah mapan. Sehingga Ratna tidak lanjut ke jenjang SMP. Impiannya harus kandas demi kebahagiaan orang tua. Sedih memang tapi itulah jalan hidup, takdir tak ada seorangpun yang tau.
***

Ayah... Marni besok mau registrasi daftar ulang ke SMP.

Terus... mau minta duit gitu Mar?

I-ya yaaah,
jantungku berdetak kencang karena gugup masalah uang pasti ayah protes luar biasa alasan faktor ekonomi.

Kamu pikir ayah punya duit banyak seperti para pejabat. Ayah ga ada duit, karena uang ayah baru saja dipakai pendaftaran SMA kakakmu. Kalau gitu kamu ga usah lanjut sekolah saja ya. Toh kamu seorang perempuan, deg mendengar kata ga usah sekolah dan hanya seorang perempuan seketika darahku naik.

Yah!!! ijinkan aku tetap bersekolah dimanapun tempatnya. Aku ingin menggapai mimpiku jadi orang sukses. Terserah ayah pilihlah sekolah yang sesuai untukku. Aku pasrahkan pilihan pada ayah, aku menangis berlutut di depan ayah.

Pergilah daftar sekolah diantar kakakmu ke SMP Terbuka 1 Kayuwangi disana kamu bisa sekolah gratis. Ambil semua berkas-berkas kamu di SMPN1 Margahayu bahwa kita mengundurkan diri!.

Amiiir... tolong antar adekmu daftar sekolah.

Baik ayah....

Kak Amir langsung menyiapkan sepeda tua dari gudang untuk kami kendarai menuju SMP Terbuka 1 Kayuwangi dan SMPN1 Margahayu.

Dek kenapa wajahmu sepanjang jalan murung terus? nanti kesambet setan loh hehehe

Aku kesal sama ayah kak. Kenapa kakak boleh dapat uang daftar SMA tapi saya ga dapat. Malah disuruh sekolah di tempat lain, hiks-hiks.

Ayah sayang ko sama Dek Marni. Buktinya masih boleh daftar sekolah walapun ditempat sekolah terbuka. Hanya keuangan ayah akhir-akhir ini lagi kurang bagus. Jadi Marni harap bersabar ya. Dimanapun tempat bersekolah mau mewah, ternama atau sederhana itu bukan yang menentukan impian kita tercapai, tapi semua itu kembali pada kesungguhan hati untuk meraih mimpi tersebut. Jadi adek jangan nangis lagi ya. Senyum donk!

Iya... iya kakak Amir yang ganteng sekarang Marni semangat lagi hehehe

Nah gitu donk kan wajahnya jadi enak dilihat adekku yang manis he he

***

Hari-hariku bersekolah di SMP Terbuka 1 Kayuwangi menuai banyak nyinyiran dari orang sekitar. Pada saat itu diriku paham dimana tempat sekolahku saat ini adalah sekolah kelas ekonomi bawah, jadi wajar mereka nyinyir dan merendahkanku dengan ungkapan madesu (masa depan suram). Namun apa yang mereka ungkapkan tidak mudah meruntuhkan semangat hidupku mengejar impian ini. Semakin mereka nyinyir terhadapku maka semakin menggebu rasaku meraih cita-cita hidup.

Hai... perkenalkan nama saya Izzah. Nama kamu siapa?... kenapa dari tadi kamu diam saja. Hayu main sama saya.

Ooo iya maaf jadi melamun. Namaku Marni anak dari dusun sebelah. Saya baru pertama mengenal lingkungan disini, jadi malu Zah.

Ga apa-apa Mar, saya juga baru disini. Wajar kita malu-malu pertama kali, asal jangan malu-maluin ja Hehe.

Bisa ja kamu ini Zah....

Ayo kita jajan ke kantin Mar....

Hayuuu....

Itulah sahabat pertamaku di SMP, sebut saja Izzah namanya. Aku sangat bahagia bisa mengenal Izzah seperti dulu mengenal Ratna, hari-hariku pun tak kesepian.
***

3 tahun kemudian ....

Mar.... apa kamu ga cape tiap hari pulang pergi sekolah naik sepeda butut kaya gini? Mintalah sepeda baru ke bapak biar ga malu. Masa anak SMA pake sepeda butut ckckck.

Wa Salim belum bilang juga sudah saya minta ke bapak Wa..., tapi bapak belum punya uang beli sepeda baru. Marni yang berusaha ingin jadi anak baik ya nerima ikhlas apa adanya Wa. Kata ustadz itu namanya qona'ah Wa. Bener ga Wa Salim?

Kamu ini makin pinter dan solehah ja Marni... Marni. Beruntung banget bapakmu itu punya anak nurut kaya kamu. Yang lain nikah punya anak, dan banyak yang kerja, kamu sekolah lagi dan sekolah lagi, cape ga Mar?

Wa Salim ini ada-ada ja bilang cape kaya orang kerja saja. Orang sekolah tinggal duduk manis belajar ya ga cape Wa. Tinggal kita manfaatkan waktu belajar itu dengan baik untuk masa depan.

Aamiiin makasih do'anya Wa, hati-hati dijalan.

Wa Salim adalah salah satu kerabat kakak dari ayah. Begitulah rata-rata komentar para kerabat tentang keinginanku yang menggebu untuk bersekolah. Belum lagi para tetangga yang pasti komentarnya lebih pedas dari sambalado.
***

Ayah... Marni mau daftar ke SMA favorit boleh ga?... nilai raport Marni kan bagus. Boleh ya yah....

Marni... ayah bangga padamu nak. Tapi perlu kamu tau, sekolah favorit bukan jaminan sukses. Ayah hanya bisa mendaftarkan kamu di sekolah biasa, itupun jika kamu mau. Namun jika tidak mau lebih baik kamu bantu ayah kerja jadi kuli(buruh).

Baiklah yah kali ini juga Marni setuju dengan pilihan ayah. Carikan Marni sekolah yang baik menurut ayah. Hiks...hiks....

Kalau begitu besok pagi kita langsung daftar ke Madrasah Aliyah Miftahul Huda.

Ayah adalah sosok yang tegas. Dalam keadaan sesulit apapun dia selalu memberi pilihan kepada anak-anaknya. Resiko pilihan tersebut melatih kedewasaan diri agar peka terhadap keadaan. Sekilas terlihat seperti kejam, tapi nyatanya sebagai anak aku bangga, berkat ayah diriku menjadi seperti ini.
***

3 tahun kemudian....

Tak terasa tiba waktunya hendak menempuh ujian nasional. Namun pikiranku terganjal masalah keuangan. Aku belum bayar uang sekolah hampir 1 tahun. Berhubung tempatku bersekolah adalah sekolah swasta teruntuk orang-orang kelas bawah maka aku tidak di DO, hanya sering bolak balik dipanggil bagian keuangan menagih uang yang menunggak. Rasanya kepalaku pusing tujuh keliling karena usaha ayah sedang sepi sehingga belum cukup uang untuk membayarnya. Otakku memutar dalam do'a semoga bisa menemukan solusinya karena jika aku tak membayar, maka bisa menghambat ujian nasionalku yang sudah diambang pintu.

Akhirnya Allah SWT menjawab do'a-do'a ini, pengajuan beasiswa ku ke DIKNAS dan KEMENAG cair sebelum ujian nasional, sehingga semua keuangan sekolah bisa terlunasi. Lega rasanya seribu beban dihati akhirnya hilang. Tinggal fokus belajar dan belajar serta mencari cara bagaimana agar aku bisa masuk perguruan tinggi tanpa membebani orang tua.

Setiap pulang sekolah aku mampir ke pasar membeli perlengkapan alat tulis untuk dijual keliling kelas demi menabung guna bekal saat lulus SMA. Alhamdulillah hasil jualan alat tulis aku kumpulkan terhitung lumayan banyak sekitar Rp 700.000,-. Akhirnya aku coba mendaftar Perguruan Tinggi Negeri dengan menanyakan terlebih dahulu biaya administrasinya. Ternyata biaya masuk perguruan tinggi mahal. Impian yang begitu menggebu berubah menjadi kalut. Aku pun harus memperbanyak tabungan dengan bekerja terlebih dahulu agar cukup uang untuk daftar kuliah. Setelah UN selesai aku langsung melamar kerja ke toko-toko swalayan. Beberapa toko sempat menerimaku menjadi karyawan, namun ayahku beberapa kali menyuruhku berhenti karena tidak tega melihatku harus bekerja pulang tengah malam. Hingga akhirnya aku bekerja sebagai guru ngaji dan penjaga toko di sekolah TK dekat rumah.

Hari-hari aku lalui dengan terus bekerja dan mengumpulkan tabungan. Banyak tetanggaku yang nyinyir melihatku hidup bekerja hanya sebagai pelayan toko dan guru ngaji padahal aku lulus SMA, mereka lebih bangga jika kerja keluar kota. Ah semua itu tidak aku pikirkan yang penting ini halal dan masih bisa melihat orang tua ku lebih dekat sudah cukup bahagia.

Tak terasa sudah 2 bulan aku bekerja. Disela-sela kerja selalu aku sisihkan waktu menghafal al-qur'an dan sholat duha memohon petunjuk yang Maha Kuasa demi cita-citaku dimasa depan.

Tuuuut...tuuuuut...tuuuuut

Hallo assalamu'alaikum....
Ini siapa ya?

Wa'alaikumsalam Marni... Ini Bu Neneng wali kelas kamu Mar. Oya Mar ijasah kamu 1 bulan lagi baru keluar, nah ibu punya peluang bagus untuk kamu. Ada beasiswa kuliah gratis tapi harus melalui seleksi tes. Kamu mau ga ikut tes seleksi tersebut? ibu berharap kamu bisa ikut karena kamu anak cerdas Mar.

Alhamdulillah Marni mau banget bu....

Baiklah akan ibu urus semua syarat pendaftaran beasiswa tersebut. Nanti ibu kabari kapan waktu pelaksanaan tes nya.

Terimakasih banyak ya Ibu sudah mau menolong Marni.

Sama-sama Mar, itu sudah menjadi kewajiban ibu. Kamu tinggal persiapkan saja banyak belajar yang tekun agar bisa lolos tes. Itu saja informasinya ya Mar. Assalamu'alaikum....

Wa'alaikumsalam... baik bu.

Aku sangat terharu mendengar kabar tersebut. Sedikitpun tidak aku sia-siakan waktu untuk belajar menjelang tes beasiswa. Ditengah-tengah rutinitas kerja aku manfaatkan belajar sambil menghafal al-qur'an ketika pengunjung toko sepi. Alhamdulillah hafalanku berjalan 2 juz dan tes beasiswa ku lolos.
***

Ayah.... Marni ingin berhenti bekerja karena alhamdulillah tes beasiswa Marni lolos sehingga Marni harus kuliah. Tapi ayah ga usah khawatir kuliah Marni gratis.m ko. Oya yah.... Marni punya satu permintaan, tolong masukkan Marni ke Pondok Pesantren dekat kampus. Masalah biaya masuk ponpes alhamdulillah Marni punya sedikit tabungan dari hasil kerja yang bisa dipakai untuk daftar ponpes. Boleh ya yah? Marni ga mau sampai berhenti menimba ilmu agama, karena hanya dari mengaji Marni bisa membentengi diri dari pergaulan kurang baik diluar sana yah.

Alhamdulillah.... Ayah tidak sia-sia mendidikmu nak. Kamu sekarang telah menjadi pribadi lebih dewasa. Ayah sangat mendukungmu nak. Ayah akan mendaftarkan langsung kamu ke ponpes tersebut.

Terimakasih banyak ya yah. Marni bangga pada ayah.

Sama-sama Marni anak ayah yang solehah. Sini ayah peluk.

Suasana haru antara kami berdua sore tersebut. Karena baru kali ini ada di antara anak ayah yang berhasil lolos kuliah beasiswa. Aku pun memutuskan berhenti bekerja.
***

Beberapa bulan kemudian....

Mar... ayah beli sepeda baru untuk kamu kuliah. Ya walaupun sepeda barunya bekas he he .... lumayan bisa menghemat uang transpot kamu dari pada pakai mobil angkutan umum.

Wah ayah pengertian banget. Makasih banyak ya yah. Marni suka banget.


Setiap hari aku berkendara sepeda mini ke kampus sekitar 30 menit jarak tempuh ponpes ke kampus perjalanan santai. Awalnya aku sedikit minder karena tidak ada satupun yang memakai sepeda ke kampus rata-rata pakai motor dan mobil. Namun aku terus memantapkan hati ini proses menuju sukses, jalani dengan ikhlas maka akan indah pada waktunya.

Tidak ada seorang pun teman kampus yang nyinyir terhadapku sebagai seorang mahasiswa pengguna sepeda. Mereka malah bangga dan sering minta bonceng berdua katanya seru bisa bersepeda bareng mahasiswa cerdas dan percaya diri. Padahal diriku biasa saja. Sampai kejadian yang paling lucu ada mahasiswa yang mengira aku dosen muda di kampus gara-gara aku hobi baca buku, kemana-mana bawa buku banyak. Aku sangat bahagia menjalani proses ini. Namun tak berselang lama kebahagiaan itu berubah menjadi duka.

Ayah orang terdekat motivator hidupku wafat disaat kuliahku memasuki semester ke-2. Hatiku hancur berkeping-keping karena hanya ayah yang sangat mengerti keadaan dan perasaanku. Aku sedih dan bingung bagaimana pemasukan uang saku kuliahku pasca ayah wafat. Tidak mungkin aku harus minta ke kakak yang telah sibuk mengurusi keuangan istri dan anaknya, tidak pula aku meminta ke ibu yang masih membiayai sekolah adik semata wayangku. Maka jalan terakhirnya aku harus cari kerja sampingan di sela-sela kuliah dan kegiatan ponpes.

Berawal dari tawaran mengajar Madrasah Diniyyah sore hari maka muncul tawaran privat bimbel mengaji dari anak-anak komplek perumahan sekitar kampus. Lumayan dari pulang kuliah habis sholat duhur aku langsung bimbel ke komplek perumahan kemudian dilanjut ashar mengajar Madrasah Diniyyah. Setelah itu jam 5 sore baru pulang sampai di ponpes di lanjut mengaji Al-Qur'an sampai maghrib. Sebelum sholat maghrib biasanya aku sempatkan mengisi perut makan nasi bungkus ala kadarnya, maklum sejak ayah wafat pola makan aku kurangi stoknya yang awal 3x sehari menjadi 2x sehari demi manejemen keuangan agar tidak defisit tabungan.

Kesibukanku bukan hanya di kampus dalam organisasi internal eksternal tapi juga di ponpes aku ditunjuk sebagai pengurus. Maka bertambah sibuklah aktifitasku setiap hari. Tak terbelesit minatku untuk shoping atau pacaran seperti mahasiswa lain.

Tempat nongkrong ku yang paling aman adalah perpustakaan. Setiap hari yang rutin aku kunjungi adalah perpustakaan sebagai bascamp bermanfaat tanpa memeras uang, ya hingga teman-teman merasa aneh terhadapku kenapa enggan ke kantin. Masalahnya hanya satu yaitu keuangan ku yang kurang bagus kalau harus sering jajan ke kantin. Namun aku pakai bahasa konotasi halus agar teman-teman bisa menerima dan tidak menganggapku sombong.
***

3 tahun kuliah akhirnya bisa aku lalui dengan baik. Nilai IPK selalu diatas 3,50 dengan kredit semester aku sudah mencukupi syarat untuk skripsi, maka semester 6 aku sudah skripsi dan semester 7 aku wisuda dengan nilai predikat cumlaude. Sedih rasanya predikat ini ku sandang tanpa ayah, namun aku yakin beliau melihatku dari sana bahwa aku selalu mendo'akan mu sepanjang sujudku.
***

Beberpa bulan kemudian pasca wisuda datang laki-laki dari seberang berhasil meminangku hingga akhirnya kami menikah dan dikaruniai anak yang luar biasa cerdas generasi penerus bangsa di masa depan. Akhirnya mimpi dan cita-citaku terwujud, Marni yang dulu anak udik dengan sebutan madesu (masa depan suram) sekarang sudah sarjana menjadi pengajar disalah satu sekolah swasta favorit, dan orang-orang disekitarnya yang dulu banyak nikah muda serta enggan berkuliah namun pola pikir tersebut mulai memudar hingga saat ini banyak yang mau sekolah sampai perguruan tinggi.

#tamat#

Quote:


Yang sedang berjuang keep spirit fighting jalani prosesnya, nikmati hasilnya. emoticon-2 Jempolemoticon-2 Jempolemoticon-Big Kissemoticon-Big Kiss

Quote:
Diubah oleh khodijahsiti92 28-04-2019 12:41
delia.adel
abellacitra
anasabila
anasabila dan 27 lainnya memberi reputasi
28
3.9K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
monicasellaAvatar border
monicasella
#137
indo susah maju gan padahal bisa banget kaya gitu emoticon-Ngacir
khodijahsiti92
khodijahsiti92 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.