gagal.jadi.nabiAvatar border
TS
gagal.jadi.nabi
Dampak Perang Yaman: Penggundulan Hutan Dan Ancaman Penggurunan
.
Selain perang, penggundulan hutan (deforestasi) adalah ancaman lebih lanjut bagi keberlangsungan kehidupan di Yaman.

Sebanyak 80 persen daerah negara itu dilanda perang selama lebih dari enam tahun sehingga menyebabkan Yaman mengalami kekacauan, kelaparan dan kekurangan sumber energi dan harus bergantung pada bantuan dunia luar. Blokade ekonomi, termasuk energi, pada daerah-daerah yang dikuasai Houthi mendorong penduduk menebangi pohon-pohon untuk menghasilkan kayu bayar sebagai sumber energi pengganti diesel dan gas.

Tulisan ini secara utama didasarkan pada laporan Independent, 29 Agustus 2021.


Seorang penjual membawa kayu di pasar kayu bakar di Sana'a, ibukota Yaman.


Gambar di atas menunjukkan pemandangan di Sana'a, ibukota Yaman, di satu pasar kayu bakar di mana penduduk kota itu membeli dan menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan energi sehari-harinya, utamanya untuk memasak. Kayu bakar dipasok dari daerah sekitarnya, terutama dari Al-Maweet yang masih memiliki hutan berpohon.


Quote:


Keruntuhan ekonomi akibat perang telah menghapus banyak pekerjaan dan  kekurangan energi di Yaman sehingga mendorong banyak orang pindah ke daerah-daerah yang masih kaya dengan hutan pohon dan menebanginya untuk bertahan hidup sekaligus menggerakkan ekonomi makro Yaman.

Keadaan diperparah dengan semakin ketatnya pasukan Koalisi dukungan Arab Saudi melakukan blokade ekonomi pada daerah-daerah yang dikuasai oleh milisi Houthi dan mendorong terjadinya kelaparan hebat.

Diperkirakan sebanyak 400,000 anak-anak Yaman dalam resiko mati kelaparan pada 2021 ini. Demikian menurut Dr. Ahlam Obadi Aljahmi, seorang dokter spesialis anak di Rumah Sakit Al-Sadaqa, Kota Aden,  pada VICE. Kelaparan, penyakit cholera, kemiskinan dan pengangguran menjadi pemandangan biasa di Yaman, khususnya di daerah-daerah yang dikuasai oleh Houthi.


Perang saudara Yaman dan blokade ekonomi yang memicu penebangan pepohonan

Selama 6 - 7 tahun sejak akhir 2104, perang antara Pemerintah Yaman yang sah dan didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi melawan pemberontak Houthi, yang bersekutu dengan Iran, telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan 80 persen penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan dari PBB dan dunia internasional.

Selama perang berlangsung, Koalisi dukungan Arab Saudi melakukan blokade  ekonomi untuk memperlemah Houthi, termasuk untuk mengagalkan aliran senjata kepada milisi Houthi.Sejak perang fisik mulai mereda pada 2020, Koalisi dukungan Arab Saudi semakin meningkatkan perang ekonomi sehingga membuat para penduduk di daerah-daerah yang dikuasai Houthi semakin kesulitan mendapatkan bahan bakar diesel dan gas dan akibatnya semakin intesif menebangi pepohonan.

Penduduk di Hodeidah, pelabuhan utama yang dikuasai oleh Houthi sebagai pintu masuk minyak bumi hasil penyulingan (bensin dan diesel) ke seluruh daerah yang dikuasainya, juga harus bergantung pada ketersediaan kayu sebagai sumber energinya.

Quote:


Meskipun sejumlah pembatasan telah dilonggarkan oleh pihak koalisi dan Pemerintah Yaman, distribusi minyak bakar ke negara itu tetap diawasi dengan ketat. Penduduk di daerah yang dikuasai oleh Houthi memperoleh minyak bakar dari pasar gelap bagi yang mampu dengan harga yang ditetapkan oleh Houthi. Namun, lebih banyak yang mencoba untuk hidup tanpa itu dan bergantung pada kayu bakar menggantikan diesel dan gas.

Quote:


Kehidupan penduduk diperparah dengan tindakan Houthi yang membatasi bantuan pangan ke daerah-daerah yang dikuasainya dan melarang peredaran uang kertas baru yang dicetak oleh Bank Sentral Yaman di Aden.


Ancaman penggurunan akibat penggundulan hutan

Setelah gas ditemukan di wilayah Marib pada 1980-an, pemotongan kayu menjadi terbatas pada daerah terpencil, tetapi perang telah membuat output energi Yaman - berupa: minyak bumi, minyak sulingan dan gas - merosot drastis. Sebelumnya, negara itu sudah sangat bergantung pada impor energi dan sekarang pada potongan kayu-kayu dari pohon untuk memenuhi kebutuhan energinya sekaligus menggerakkan ekonomi di daerah-daerah yang dikuasai oleh Houthi.

Yaman memiliki beberapa hutan yang tidak seberapa luasnya, tetapi keragaman tumbuhannya relatif kaya untuk kawasan Semenanjung Arab yang umumnya berupa gurun. Hutan di Al-Mahweet dikenal dengan kerimbunan pohon-pohon (kanopi)-nya yang tebal, namun beberapa jenis akasia, cedar dan cemara telah menghilang.

Dengan melonjaknya permintaan kayu bakar karena kekurangan diesel dan gas, menimbulkan kekhawatiran bahwa krisis kemanusiaan di negara itu - dengan jutaan orang menghadapi kelaparan - telah menambah risiko penggundulan hutan (deforestasi) yang mengancam lingkungan hidup Yaman sendiri dan harapan mata pencaharian jangka panjang bagi orang-orang seperti Emadi di atas.

"Sekitar 886.000 pohon ditebang setiap tahun untuk menghidupkan toko roti dan restoran di ibukota Sana'a saja," kata Abdullah Abul-Futuh, kepala Keanekaragaman Hayati dan Cagar Alam di Otoritas Perlindungan Lingkungan Yaman di kota itu, yang dijalankan oleh otoritas Houthi bersama dengan sebagian besar Yaman utara.

"Sekitar 5 juta pohon telah ditebang selama tiga tahun terakhir di utara (Yaman) atau setara dengan 213 km persegi (21.3 Ribu ha) hutan. Sementara, hanya 3.3% (18.31 Juta km2) dari total wilayah Yaman (555 Juta km2) yang diklasifikasikan sebagai hutan, " kata Abul-Futuh.

Otoritas tidak dapat memberikan angka komparatif, namun mengatakan bahwa hal itu adalah fenomena baru-baru ini.


Seorang perempuan membimbing ternak lembunya meliintasi satu aliran air bawah tanah (spring lake) di Khamis Banisaad, Provinsi Al-Mahweet. Terlihat tanah gundul berdampingan dengan tanah yang masih diselimuti tumbuhan atau pepohonan.


Hutan sebagian besar dimiliki secara pribadi.Keluarga-keluarga miskin secara tradisional diizinkan untuk memotong kayu, berupa cabang atau ranting, dan menjaga batang utamanya agar pohon dapat terus tumbuh dengan baik.. Namun, perang selam enam tahun lebih itu telah menyebabkan penggundulan hutan dan mengancam terjadinya penggurunan pada daerah-daerah yang semula hijau, khususnya di Yaman utara yang dikuasai oleh milisi Houthi.

Quote:



Sebaran daerah yang ditutupi oleh tumbuhan, termasuk pepohonan. Dari Kota Sana'a ke arah Laut Merah, adalah Al-Mahweet dan sekitarnya yang terlihat sangat hijau dibandingkan semua daerah lain di Yaman. Kayu bakar dipasok dari Al-Mahweet ke Sana'a hingga Pelabuhan Laut Hadeidah.  Sumber


Para penduduk bukannya tidak menyadari ancaman penggurunan dan kerusakan lingkungan hidup yang lebih luas jika pohon-pohon terus-menerus ditebangi. Mereka tidak punya pilihan lain.

Quote:



Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa Yaman akan menuju perdamaian, sebaliknya menuju perpecahan sebagai ajang pertarungan sejumlah negara, sedikitnya yaitu: Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, AS, United Kingdom dan Iran. Teroris, semacam Al-Qaeda, juga turut meramaikan peperangan sebagai pion bagi satu atau lebih negara yang disebut di atas tadi.



Perkembangan terakhir pertikaian saudara di Yaman hingga Semester I 2021. Terdapat tiga pihak yang saling bertikai. Pemerintah Yaman bersama Koalisi Arab Saudi; Houthi yang didukung oleh Iran dan Qatar; dan Southern Transitional Council (STC) yang didukung oleh Uni Emirat Arab. Sumber


Sangat menyedihkan jika hutan-hutan Yaman yang sangat sedikit itu harus hilang karena itu sangat penting bagi kelangsung hidup mereka sendiri untuk: persediaan air, terciptanya suhu lokal yang sejuk, pembentukan awan dan hujan hingga dukungan bagi pertanian dan peternakan, selain tingginya keanekaragaman hayati yang dimiliki hutan-hutan tersebut dibanding keanekaragaman hayati hutan-hutan lain di Semanjung Arab.

Sekali satu kawasan berubah menjadi gurun, maka keadaan semula hampir mustahil dapat dipulihkan.

Mungkin mereka akan berhenti berperang setelah tidak ada lagi pohon yang tersisa untuk ditebang atau jumlah rakyatnya merosot tajam karena mati kelaparan atau mati karena bertikai satu sama lain untuk memperebutkan sisa-sisa makanan.

emoticon-Cool



Tulisan dirangkum dari:

Spoiler for spoiler:


Semua gambar, kecuali peta, diambil dari:

Spoiler for spoiler:


Diubah oleh gagal.jadi.nabi 22-10-2021 17:20
jiresh
MasterSims
prabas
prabas dan 20 lainnya memberi reputasi
21
8.9K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
icon
78.8KThread10.5KAnggota
Tampilkan semua post
nowbitoolAvatar border
nowbitool
#7
Negara yg konon adalah tempat lahirnya generasi ulama dan keluarga Nabi Muhammad

Tapi yah sudahlah, agama Islam gak menjamin kedamaian klo manusianya sendiri masih nafsu urusan duniawi.

Mending jadi negara Kafir
emoticon-Ngacir
galuhsuda
rarebali
mamarnr
mamarnr dan 17 lainnya memberi reputasi
16
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.