paman.pushupAvatar border
TS
paman.pushup
PA 212, FPI, GNPF Ulama Ajak Umat Jihad di Media Sosial untuk Peringati G30S


Suara.com - Perdebatan tentang G30S selalu mengemuka menjelang 30 September, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurut pendapat Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif ada upaya untuk menghilangkan sejarah G30S dan dia tidak setuju dengan hal itu.

Anak bangsa, kata dia, harus selalu diingatkan bahwa pada tahun 1965 di Indonesia pernah berlangsung peristiwa kelam, "yang dilakukan oleh PKI, agar kita senantiasa waspada."
Slamet menyebut PKI bisa mati, tetapi ideologi komunis akan selalu hidup dan menjadi ancaman bangsa.

Hal itu kemudian menjadi alasan bagi PA 212, Front Persaudaraan Islam, dan GNPF Ulama membuat seruan bersama, hari ini.
Isi seruan mereka yang telah beredar di ranah publik menyebutkan agar masyarakat memutar film Gerakan 30 September hari ini.
Publik diimbau untuk mengibarkan bendera setengah tiang di rumah masing-masing. Pengibaran bendera dimaksudkan untuk mengenang pahlawan revolusi.

Mereka juga meminta umat Islam untuk melakukan jihad di media sosial. 
Mereka juga menganjurkan diselenggarakan diskusi, talk show, simposium virtual, napak tilas dengan menghadirkan pelaku dan saksi sejarah G30S di daerah-daerah.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu juga mengintruksikan kepada seluruh kader untuk menyaksikan film pengkhianatan G30S.
Menonton film G30S dinilai sebagai bagian edukasi sejarah.
Seluruh kader PKS juga diimbau untuk memasang bendera setengah tiang pada 30 September dan satu tiang penuh pada 1 Oktober 2021.
"Sejarah bangsa sudah membuktikan bahwa ideologi komunis sangat berbahaya, sehingga harus terus diwaspadai kemunculannya," kata Syaikhu kepada jurnalis.
Dari Kalimantan Timur, Gubernur Isran Noor juga mengimbau masyarakat umum, instansi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, BUMD dan perusahaan swasta untuk menaikkan bendera setengah tiang pada 30 September 2021.

Juru bicara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Syafranuddin menjelaskan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk mengenang gugurnya sejumlah Jenderal TNI karena penghianatan PKI.
“Pak Gubernur mengimbau agar kita semua ikut memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021. Pertama pada 30 September kita naikan bendera setengah tiang sebagai tanda penhormatan, kemudian pada 1 Oktober bendera dinaikkan satu tiang penuh,” kata Syafranuddin dalam laporan Antara.
Imbauan ini untuk mengingatkan kembali kekejaman PKI yang secara sadis membunuh para jenderal TNI, kata dia.
Namun, berkat perjuangan rakyat bersama TNI, akhirnya pada 1 Oktober 1965, PKI berhasil ditumpas dan Pancasila tetap menjadi ideologi bangsa Indonesia hingga saat ini.
Pesan dari peringatan ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran segenap komponen bangsa untuk menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara.
“Semua tanpa terkecuali. Yang muda, yang tua, pejabat atau masyarakat awam, kaya dan miskin semua harus berpedoman kepada Pancasila. Kita bisa hidup bersama sebagai sebuah bangsa dan bersatu hingga hari ini dari Sabang sampai Merauke, karena Pancasila. Tetap NKRI, tetap Pancasila,” kata Ivan.

sumur


saatnya jihadis al kaskusi bergerak emoticon-Marah
pakisal212
corona.virus
indrae9
indrae9 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
2.2K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
valkyr9Avatar border
valkyr9
#5
Pemberontakan kok malah d peringati.. emoticon-Malu (S)

Ibarat ada negara yg malah memperingati hari penjajahannya.. emoticon-Malu (S)

Kan tolol.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
SuaraLagita
mizunashi
gantarIDWS
gantarIDWS dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.