• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mengukur Tujuan Jakarta Mengadakan Balapan Formula E, Profit Atau prestise ?

vizum78Avatar border
TS
vizum78
Mengukur Tujuan Jakarta Mengadakan Balapan Formula E, Profit Atau prestise ?


Quote:


Balapan Formula E....

Lagi hangat-hangatnya soal interplasi yang gagal dan simpang siurnya pernyataan Pemprov DKI tentang detail dana yang telah dan akan di pakai tuk balapan ini.

Namun ane tidak ingin membahas soal interplasi ataupun membahas soal absurdnya penjelasan dari pihak Pemprov DKI.

Ane ingin membahas satu sisi lain tujuan yang jelas tentang balapan Formula E ini yang sangat ngotot harus ada dan terlaksana saat situasi wabah covid19 yang menimpa dunia dan kota Jakarta pada khususnya.


Pencitraan dengan menghamburkan uang banyak milik warga DKI Jakarta ?

Atau.....

Ada keuntungan besar bagi warga DKI efek samping perhelatan Formula E seperti yang di jabarkan oleh Gubenur mereka ?

Quote:


Awalnya sang Gubenur yang juga pencetus ide balapan ini membeberkan keuntungan potensial yang akan di dapat dari balapan Formula E ini.

Tentu ini pasti arahnya ke keuntungan bisnis pariwisata.
Ibarat sebuah toko swalayan yang diskon gede-gedean tuk satu dan dua item barang namun menaikan harga barang lainnya yang kemungkinan pasti terbeli pula.
Kira-kiranya begitulah, narasi yang ane tangkap dari kata-kata Gubenur Jakarta ini.

Karena kalau bicara keuntungan langsung dari balapan itu sendiri.
Beberapa negara mengatakan mereka mengalami kerugian setelah ikut serta balapan ini dengan modal yang besar.

Quote:


Bila bicara efek keuntungan dari sudut pariwisata.
Ane pikir hal tersebut sangat sulit terwujud.
Efek wabah virus covid19 ini, benar-benar menghantam dunia pariwisata Indonesia.
Jangan kan berpikir tentang keuntungan potensial Pariwisata karena adanya perhelatan balapan mobil ini.
Sekelas pulau Bali yang katanya lebih terkenal di mata dunia di banding negaranya sendiri, masih tertatih-tatih industri pariwisatanya.

Mungkin orang-orang di luar Indonesia sana, bila di suruh memilih datang ke Jakarta tuk menonton balapan Formula E ini atau bersantai ria di tepi pantai pulau Bali.
Ane rasa mereka akan banyak memilih pergi ke Bali tuk menonton keindahan pulau Bali di banding duduk manis menonton balapan Formula E ini.
Sorry to say bila analisa ane salah tapi ane berpijak pada daya tarik sesungguhnya yang nyata selama puluhan tahun.

Berarti berharap efek samping keuntungan balapan ini sangatlah sulit di raih.
Walaupun Indonesia sudah mereda pandemi covid19 nya.
Namun rasa was-was pasti ada, terlebih kota Jakarta menjadi wilayah terbanyak kasus penularan virus ini bersama Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kondisi realita seperti ini akan membuat banyak orang luar negeri berpikir tuk datang ke Indonesia.

Namun bila ini hanya tuk Pencitraan saja.

Entah itu demi ambisi pribadi ataupun demi nama besar kota Jakarta.
Sangat di sesalkan karena ini bicara ratusan milyar uang warga Jakarta.
Masih banyak warga DKI yang butuh uluran bantuan Pemerintah DKI Jakarta.
Masih banyak jembatan yang jadi sarana akses jalan warga yang perlu di perbaiki atau di tambahkan.
Masih banyak anak-anak Jakarta yang kesulitan tuk bersekolah karena ketidaksanggupan ekonominya.
Masih banyak pekerjaan rumah yang butuh dana tersebut demi kota Jakarta yang lebih baik.
Buat apa punya baju yang sangat bagus dan mahal bertahtakan berlian kemudian terbuat dari kain sutra terbaik.
Yang bakal di puji-puji orang karena mahal dan bagusnya.
Namun rumah yang di milikinya masih terdapat banyak kerusakan yang perlu di perbaiki.
Bila rumah kita bagus,indah dan tertata rapi, pasti pujian dan sanjungan akan datang sendiri walaupun kita hanya berbusana baju kaos dan celana jeans doang.

Kalau ada pertanyaan, kenapa ane tidak meributkan perhelatan Moto GP yang kemungkinan ada di kota Mandalika NTT.
Padahal juga memboroskan anggaran rakyat.
Padahal juga masih banyak rakyat Indonesia yang butuh dana tersebut.
Itu program Nasional Pemerintah Pusat demi memperkenalkan kawasan Pariwisata di kawasan tersebut kepada dunia.
Kawasan tersebut sangat potensial tuk menjadi pesaing pulau Bali.
Ini proyek potensial jangka panjang tuk membantu industri pariwisata Indonesia.
Jakarta itu kota ekonomi bukan kota pariwisata.

Menurut ane, Jakarta tidak perlu harus di akui dunia lewat balapan mobil super mewah.
Buat apa pujian dan sanjungan dari dunia yang terdiri hanya dari beberapa kalimat saja.
Tidak akan membuat semuanya lebih baik.

Semoga kelak kota Jakarta akan mempunyai Pemimpin yang benar-benar bisa menuntaskan slogan "Maju Kotanya dan bahagia warganya".


emoticon-Traveller











asamboigan
Aramina
95402
95402 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
8.5K
161
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
nowbitoolAvatar border
nowbitool
#3
Cuman prestis

Makanya pak Anies diam-diam fokus menata lingkungan jakarta, rapihin trotoar misalnya.
muhamad.hanif.2
jiresh
Aramina
Aramina dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.