mubafirsAvatar border
TS
mubafirs
Tangkap Pembalak Liar, Tim Patroli TN Gunung Leuser Justru Dihajar Massa
Kawasan hutan dalam Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh menjadi sasaran perambahan dan pembalakan liar. Penegakan hukum yang kuat diperlukan agar perlindungan kawasan berjalan optimal.


OlehZULKARNAINI MASRY
[color=rgba(102,102,102,var(--tw-text-opacity))]25 September 2021 20:54 WIB·

[/color]

KARANG BARU, KOMPAS — Tim patroli Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser dihadang dan dipukuli massa setelah menangkap enam pembalak liar di sekitar Desa Tenggulun, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (24/9/2021). Ironisnya, insiden ini berakhir damai.

Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BB TNGL) Adhi Nurul Hadi dihubungi pada Sabtu (25/9/2021) mengatakan, insiden ini menyebabkan beberapa anggota luka memar. Satu mobil rusak ringan dan delapan sepeda motor rusak.
”Dalam mediasi di Polres Aceh Tamiang diputuskan penandatanganan perdamaian antara Kepala Desa Tenggulun dan Ketua Tim Monitoring dan Pendataan Balai Besar TNGL,” kata Adhi.


Adhi mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah petugas patroli menangkap enam orang yang menebang kayu di dalam kawasan taman nasional. Di lokasi kejadian, ada 36 batang kayu jenis meranti dan medang. Di sana ditemukan juga dua unit gergaji mesin.
Naas, saat hendak membawa pembalak untuk menjalani proses hukum, petugas dihadang sedikitnya 50 orang. Massa memaksa petugas melepas para pelaku. Sempat terjadi adu mulut, mereka nekat menyerang petugas. Kendaraan patroli dirusak dan beberapa petugas memar dihajar massa.

Tidak mengenal massa penyerang, Adhi terpaksa menerima ajakan damai yang ditawarkan aparatur Desa Tenggulun. Saat itu, pihaknya harus sedikit melunak, damai, demi keselamatan petugas. Namun, Adhi mengatakan, peristiwa itu tidak menurunkan semangat untuk melindungi kawasan.
”Pihak desa akan mengundang kami untuk membahas penanganan illegallogging di kawasan TNGL di Tenggulun,” kata Adhi.


Adhi mengatakan, perambahan kawasan TNGL di wilayah Teunggulun mencapai 500 hektar. Selain pembalakan liar, perambahan dilakukan untuk lahan budidaya juga terjadi di sana. Adapun luas TNGL mencapai 830.268 hektar. Sebanyak 624.913 hektar ada di Aceh dan 205.355 hektar lainnya di Sumatera Utara.
Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (Haka) dalam laporan akhir tahun 2019 menyebutkan, TNGL semakin terancam. Dari 15.140 hektar hutan yang rusak di Aceh, sebanyak 4 persen atau sekitar 605 hektar berada di TNGL.
Pembina Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Panut Hadisiswoyo menuturkan, perambahan dalam kawasan TNGL adalah tindak pidana. Dia berharap, kasus itu diproses hukum agar memberikan efek jera. Selain itu, penyelesaian secara hukum menjadi bentuk keseriusan negara melindungi TNGL.


sumber : 
kompasid

”Dalam mediasi di Polres Aceh Tamiang diputuskan penandatanganan perdamaian antara Kepala Desa Tenggulun dan Ketua Tim Monitoring dan Pendataan Balai Besar TNGL,”
damai emang lebih tentram bre

emoticon-DP
Diubah oleh mubafirs 25-09-2021 15:37
petani.syusyu
nomorelies
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
petani.syusyuAvatar border
petani.syusyu
#12
kearifan lokal jangan diganggu, wereng aja takut sama warga emoticon-Leh Uga emoticon-Leh Uga
b.omat
mubafirs
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.