topkomputerAvatar border
TS
topkomputer
Demokrat: Yusril Memihak, Dapat Untung dari Politik Hina Moeldoko!


Jakarta - Partai Demokrat tidak sepakat dengan pengakuan netral advokat Yusril Ihza Mahendra terkait persoalan AD/ART Partai Demokrat yang bakal digugat ke Mahkamah Agung. Yusril justru dinilai memihak dan mendapat keuntungan dari praktik politik Moeldoko.
"Yusril Ihza Mahendra mengaku netral dalam skandal pembegalan Partai Demokrat oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Ia mengaku menjadi kuasa hukum Moeldoko hanya karena peduli pada demokratisasi dalam tubuh partai politik," kata Elite Partai Demokrat, Rachland Nashidik, dalam keterangannya, Jumat (23/9/2021).

"Tapi skandal hina pengambil-alihan paksa Partai Demokrat oleh unsur Istana, yang pada kenyataannya dibiarkan saja oleh Presiden, pada hakikatnya adalah sebuah krisis moral politik. Dan orang yang mengambil sikap netral dalam sebuah krisis moral, sebenarnya sedang memihak pada si kuat dan si penindas," lanjutnya.

Rachland lantas menyinggung Yusril yang menilai ada kekosongan hukum terkait ketiadaan otoritas negara untuk menguji kesesuaian AD/ART Partai Demokrat dengan Undang-undang. Padahal, menurut Rachland, ada partai lainnya yang bahkan memiliki kekuasaan jauh lebih besar dalam kewenangannya.

"Ia justru secara spesifik dan selektif menyoal AD/ART Partai Demokrat. Melewatkan secara sengaja AD/ART partai partai politik anggota koalisi pemerintah. Padahal, faktanya ada partai anggota koalisi pemerintah yang memiliki struktur Majelis Tinggi namun dengan kekuasaan yang bahkan jauh lebih besar, yakni berwenang membatalkan semua keputusan Dewan Pengurus, Yusril, bila meneliti, pasti juga akan menemukan AD/ART partai lain pendukung Jokowi yang mengatur KLB hanya bisa diselenggarakan atas persetujuan Ketua Dewan Pembina," ucapnya.

Atas dasar itulah, Rachland menilai Yusril justru bersikap tidak netral. Dia menyebut ada maksud lain yang dilakukan Yusril demi mengejar keuntungan dari praktik politik Moeldoko dan kelompoknya.

"Jadi kenapa hanya Demokrat? Jawabnya, karena Yusril memihak Moeldoko dan mendapat keuntungan dari praktik politik hina yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan pada Partai Demokrat. Padahal sebagai advokat, Yusril sebenarnya bisa menolak menjadi Kuasa Hukum Moeldoko tanpa berakibat pupusnya akses Moeldoko pada keadilan. Moeldoko bukan orang miskin. Duitnya mampu membeli jasa advokat lain," tegasnya.

Baca juga:
Eks Kader Gandeng Yusril, Demokrat: Upaya Begal Politik!
Dengan demikian, Rachlad menilai upaya netral Yusril justru sia-sia. Yusril justru disebut sebagai pihak yang menindas Partai Demokrat.

"Tak bisa lain, klaim netralitas Yusril adalah tabir asap yang sia-sia menutupi pemihakannya pada KSP Moeldoko. Alih-alih kampiun demokrasi, seperti klaimnya sendiri, Yusril dalam kasus ini justru adalah kuku-kuku tajam dari praktek politik yang menindas," tuturnya.

Ramai-ramai pilih Demokrat dan ahy 2024
nomorelies
atamlee
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Tampilkan semua post
antimomod19Avatar border
antimomod19
#7
cuma mau ngetik...kemarin anaknya yusril nyalon pake kendaraan demokrat ahy tahun 2020..yg berarti mengakui ad/art ahy..lah skr nerima kerjaan orderan moeldoko???ril ril,,,moral elo gimana sih????emang tau itu kerjaan tp liat juga kerjaannya..dgn kata lain berarti anak elo kmrn ilegal dong ikut pilkada😂😂😂
gabener.edan
westciss
westciss dan gabener.edan memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.