B217AN4646AN
TS
B217AN4646AN
Fenomena Tenteng Helm


Sumber : Dokumentasi pribadi




Quote:




Hai Agan-Sista!



Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya TS tergelitik juga untuk bikin lagi.



Berawal dari iseng-iseng scroll medsos dan ketemu satu postingan dari akun hujat yang isinya semacam keluh kesah karena dicibir selalu menenteng helm kemanapun dia pergi.



"Helm doang dibawa-bawa, lebay amat takut ilang." Dalam hati pasti banyak yang ngebatin begitu. Bagi kebanyakan orang, melihat seseorang jalan-jalan sambil bawa-bawa helm memang terlihat alay atau lebay. Tak jarang malah risih. Tapi, eits!Coba dibaca artikel di bawah ini untuk menambah insight Agan-Sista terhadap para Helmet Lovers.



Spoiler for Bening, Ngab:




Akhir-akhir ini TS perhatikan ada yang menarik dalam hal per-helm-an duniawi. Mulai banyak anak muda yang mulai memperhatikan penampilannya di jalan raya dan menempatkan sebuah helm bukan sebagai peranti berkendara saja.

Di satu sisi ini adalah hal yang baik karena kesadaran keselamatan berkendara meningkat dari yang tadinya banyak yang masih abai dengan pemakaian helm. Hal ini sejalan dengan semakin banyaknya rilisan helm eyecathing yang dikeluarkan produsen, baik dari segi grafis atau model batok helm itu sendiri dengan tanpa mengurangi standar keselamatan yang menjadi esensinya. Namun di sisi lain, karena minat yang semakin tinggi tanpa diiringi penambahan produksi membuat harga beberapa tipe helm menjadi tidak masuk akal satu dan lain sebab. Sebut saja tipe lokal Kyoto untuk seri half face atau TT Course untuk tipe full face. TS tidak akan mengulas lebih jauh tentang harga, biarkan saja berhembus seperti angin. Cieehhh....



Kalau TS telaah lebih jauh, fenomena Sunmori ataupun Night Ridesaat akhir pekan menjadi alasan paling krusial kenapa Helmet Lovers berkembang sangat pesat. Kalau dulu sunmori atau night ride hanya sebagai ajang pelampiasan penat dengan menikmati dinginnya angin atau pemandangan saat touring bersama-sama, sekarang mulai bergeser menuju ajang fashion show riding apparel. Kenapa bisa begitu? Jawabannya adalah....



Spoiler for Sunmori, Ngab:



Engagement media sosial.


Berbagai macam orang berlomba-lomba menunjukkan perlengkapan berkendara mereka saat ini. Siapa yang tak mau terlihat paling keren memakai perlengkapan premium saat berkumpul dan dijepret oleh banyak tukang foto akun-akun komunitas yang ikut nongkrong, bergaya seperti pembalap MotoGP dan diposting lalu menjadi beken? (TS akui dengan tampang TS yang pas-pasan, begitu pakai satu helm fullface yang premium, tampang TS jadi makin ganteng..... soalnya ketutup sama helm. Xixixixi....)
Hal ini bisa dimanfaatkaan menjadi saranaself-branding murah meriah, apalagi untuk para selebgram atau vloggers. Tak butuh biaya tambahan untuk menaikkan pamor identitas yang sekaligus meningkatkan engagement akun mereka . Tul?

Sosial media memang menjadi katalis utama di era serba teknologi seperti sekarang ini untuk menguatkan eksistensi komunitas-komunitas seperti ini yang imbasnya menyebabkan makin menjamurnya grup-grup pecinta helm seperti ASLI (Arai Shoei Lovers Indonesia) maupun grup Helmet Lovers regional sebagai wadah paguyuban.



Spoiler for Gathering ASLI:




Banyak yang menjadi daya tarik untuk memiliki helm dengan harga yang relatif naudzubillahini. Namun di balik kekurangan dari segi harga tersebut, tentu setara dengan apa yang ditawarkan produknya. Dari segi safety helm premium memiliki perbedaan yang amat jauh dengan standar helm yang kebanyakan beredar di jalanan. Bahan pembuatan, sirkulasi udara, tingkat kebisingan, kenyamanan fitting dan fitur-fitur lainnya seperti EQRS (Emergency Quick Release System) saat terjadi (amit-amit) kecelakaan tidak akan didapatkan pada helm kebanyakan. Dan yang paling penting tapi sering diabaikan, prestis.


Dari sinilah fenomena tenteng helm bermula. Terlebih di mall-mall.


"Daripada helm gue hilang, daripada helm gue jatoh bego, daripada helm gue basah kehujanan di parkiran terus jamuran, ya mending gue tenteng. Daripada dengerin omongan orang tapi yang rugi diri sendiri."


Sejatinya bukan hanya masalah harga saja, lebih kepada menjaga agar perlengkapan kita tetap memiliki fungsi maksimal karena apabila helm tersebut pernah jatuh, pasti akan mengurangi durabilitasnya. Tapi tetap, harga adalah alasan yang paling utama. Apalagi kalau helm tersebut dibekali perlengkapan tambahan seperti intercom atau kamera vlogging yang harganya tidak bisa dibilang murah. Malah terkadang lebih mahal daripada helm itu sendiri. Ehehehehe....

Siapa yang gak nyeseg kalau helmnya yang ditinggal di parkiran hilang begitu saja, atau, dengan tanpa mengurangi rasa hormat, tergores saat dititipkan di tempat penitipan helm? 7 tahun lalu TS pernah punya helm tempur kesayangan tipe INK CX22, saat itu TS tinggal di parkiran mall dan saat kembali ke parkiran, helm tersebut sudah raib.
Rasanya nyeseg sekali sodara-sodara!
Perjuangan mengumpulkan uangnya itu lho yang bikin nyeseg. Sejak saat itu, TS memilih untuk jadi penganut tenteng helm kemana-mana walaupun harganya tak seberapa.

Sayang....


Lalu bagaimana dengan helm yang harganya bisa puluhan kali lipat dari helm milik TS tadi seperti merk ARAI atau BELL? Gaji TS sebulan sebagai budak korporat yang tidak cukup buat belinya saja sudah malas bayangin gimana rasanya kalau itu terjadi. Soalnya gaji paling cuma cukup buat beli visornya doang. Ehehehe....


Sejatinya tidak patut kita menilai sesuatu yang tidak kita pahami sepenuhnya. Selama itu tidak merugikan sekitar, biarkan sajalah. Jadi netijen jangan terlalu julid, kalau kata istri TS....



Pada akhirnya, perkara helm adalah pilihan masing-masing. Ada yang merasa cukup dengan helm hadiah dari pembelian motor, dan ada pula orang yang merasa cukup untuk membeli perlengkapan premium untuk berkendara di jalan raya. Esensinya adalah untuk melindungi kita saat terjadi kecelakaan. Wabil khusus, kepala kita.


Ada anekdot yang sering terdengar di kalangan pecinta helm. Kalau kita beli helm mahal-mahal tapi tidak pernah kecelakaan itu jadinya rugi atau untung?



Tetap jaga keselamatan di jalan dan jangan arogan.



Akhir kata TS undur diri.


Sekian dan terimacendol.


Artikel : Mantapmantapman.


Kredit sumber : Dokumentasi pribadi dan instagram user tertera





jlampRichy211nite.hime
nite.hime dan 35 lainnya memberi reputasi
36
12K
406
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.6KThread13.9KAnggota
Tampilkan semua post
dieq41
dieq41
#6
Lah yg kaya gini aja gw pernah ilang di parkiran kantor, memang cm ditaro aja di spion sih emoticon-Leh Uga
Ilangnya sih mungkin krna ada yg pinjem buat boncengan pas jam makan siang, cm sayangnya ga dibalikin lg emoticon-Hammer2
B217AN4646ANPapa.T.Bob
Papa.T.Bob dan B217AN4646AN memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.