si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Harus Diruwat | F-16 Taiwan Alami Insiden 'Lagi', Kali Ini Nyungsep ke Dalam Parit
Ruwatan adalah salah satu proses pembersihan diri dalam tradisi masyarakat Jawa, biasanya prosesi ini dilakukan dengan menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Selain membersihkan diri, ruwatan juga dipercaya untuk membuang sial pada diri seseorang. Bukannya mau membahas soal ruwatan, pada kesempatan kali ini TS ingin berbagi informasi menarik terkait alutsista yang ada kaitannya dengan "nasib sial".

Taiwan memang benar-benar butuh "ruwatan" gan pada armada pesawat tempurnya, pasalnya sepanjang bulan Agustus 2021, tiga insiden berbeda menimpa pesawat F-16A/B milik Taiwan. Meskipun dalam insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, akan tetapi deretan insiden yang sudah terjadi bisa dibilang cukup membahayakan nyawa pilotnya. Pada thread sebelumnya TS juga sudah membuat pembahasan terkait F-16 Viper Taiwan yang mengalami musibah. Bagi yang belum membaca silakan baca di sinidan di sini.

Mengutip artikel Taiwan News, sebuah pesawat F-16BM varian tandem seat dengan nomor 6829 dikabarkan terperosok ke dalam parit pada Selasa pagi (31/08/2021) sesaat setelah melakukan pendaratan. Dalam video yang beredar baru-baru ini, saat mendarat F-16BM sedang menggunakan rem parasut (drag chute). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.32 pagi waktu setempat, pada saat insiden pesawat tersebut sedang dalam misi latihan, termasuk salah satunya latihan untuk lepas landas dan mendarat di jalan raya seperti halnya yang dilakukan oleh pesawat tempur Gripen buatan Swedia. Akibat dari insiden tersebut, hidung F-16BM masuk ke dalam parit alias "nyungsep" di Pangkalan Udara Pingtung, untungnya kedua pilot dapat keluar dari kokpit tanpa menderita cidera.


Quote:



Kegiatan yang dilakoni F-16 Taiwan pada 31 Agustus 2021 lalu adalah bagian dari latihan tahunan Han Kuang ke-37 yang akan dimulai pada 13-17 September 2021. Dalam latihan tersebut, jet tempur Angkatan Udara Taiwan akan berlatih pendaratan darurat di landasan pacu yang diperpendek sebagai persiapan untuk latihan mendarat di jalan raya. Saat insiden yang menimpa F-16BM dengan nomor 6829, kala itu landasan memang sedang diguyur hujan. Salah satu media militer mengatakan jika hal tersebut (landasan licin) menyebabkan jet tempur ini kehilangan kendali dan terperosok ke parit.

Namun, dari rekaman video yang beredar jika kita cermati lagi, sejatinya drag cute (rem parasut) dari F-16BM terlambat diekeluarkan, padahal pesawat sudah hampir tiba di ujung landasan. Ditambah landasan yang memang sengaja diperpendek membuat pengereman mendadak dengan drag cute jadi tidak sempurna, di mana seharusnya F-16 bisa berhenti saat parasut keluar, justru sebaliknya pesawat tetap melaju sampai bidungnya nyungsep ke dalam parit (CMIIW, analisa TS).

Dalam insiden ketiga kali ini terlihat F-16BM menggotong rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM pada bagian wing tip-nya, untungnya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada kejadian kali ini. Dilaporkan bahwa pesawat kali ini hanya mengalami rusak ringan. Varian tandem seat F-16 kali ini belum mendapat upgrade, di mana pada dua kejadian sebelumnya dua unit F-16A single seat sudah mendapat jatah upgrade menjadi standar Viper. Berikut ini adalah daftar insiden yang menimpa F-16 Taiwan:

Quote:




Komentar TS: Persiapan Latihan Untuk Menghadapi Serangan China yang Bisa Berujung Petaka


Insiden terakhir pada 31 Agustus kemarin merupakan salah satu latihan untuk menghadapi potensi ancaman dari China, mulai dari ancaman "black flight"pesawat tempur sampai menyusupnya drone intai. Latihan yang dilakukan Taiwan tersebut bisa jadi berbahaya gan, kenapa TS bilang bahaya ? Karena pada dasarnya F-16 tidak didesain khusus untuk bisa mendarat di jalan raya, meskipun kemungkinannya bisa dilakukan jika sering melakukan latihan. Akan tetapi hal tersebut bisa jadi sangat berbahaya.

Berbeda dengan pesawat tempur Gripen rancangan SAAB dari Swedia yang memang punya kemampuan mendarat di jalan raya jika dalam keadaan darurat, pesawat ini sudah sering melakukan demo latihan mendarat di jalan raya. Jadi sudah bisa dipastikan keamanan dan kemampuannya. Gripen sendiri didesain secara khusus bisa mendarat dan lepas landas dari jalan raya, saat Gripen mendarat pesawat akan disambut oleh kru yang ada di darat, kru akan melakukan pengecekan serta memberikan apa yang dibutuhkan pilot. Misalnya pengisian bahan bakar sampai pemasangan senjata tambahan. Tentunya sebelum mendarat area sekitar jalan raya sudah disterilkan dari kendaraaan.

Dalam doktrin Angkatan Udara Swedia, jika suatu waktu Gripen harus bertempur melawan musuh yang membuat bahan bakar dan senjata yang digunakan menipis. Maka Gripen tak perlu jauh-jauh terbang kembali ke pangkalan untuk mengisi ulang bahan bakar atau senjatanya, pesawat hanya perlu mendarat di titik tertentu di mana kru darat sudah stand by. Dengan begitu pesawat bisa kembali bertempur dalam waktu yang singkat. Untuk aksi Gripen lepas landas dan mendarat di jalan raya bisa agan lihat pada video dibawah ini.


Quote:



Latihan yang dilakukan Angkatan Udara Taiwan adalah persiapan untuk menghadapi invasi China, dengan armada F-16 yang banyak, jika China tiba-tiba menyerang mereka sudah siap untuk menghadapinya. Kemungkinan apa yang dilakukan Taiwan juga terinspirasi dari Gripen, dengan begitu F-16 mereka juga bisa mendarat di jalan raya untuk melakukan isi bahan bakar dan senjata agar bisa dengan cepat kembali ke medan pertempuran.

Akan tetapi untuk bisa mendarat di landasan yang pendek, F-16 harus menggunakan bantuan rem parasut alias drag cute. Pilot harus segera mengaktifkan 'drag cute' pada saat yang tepat, jika tidak tepat, maka akan berakibat seperti F-16BM yang nyungsep. Hal tersebut berbeda dengan Gripen, pada salah satu video di atas Gripen tidak memerlukan rem 'drag cute' untuk mendarat di jalan raya. Pesawat menggunakan bantuan canard (sayap kecil di depan sayap utama) untuk membantu pengereman pesawat.

Menurut TS, selain faktor teknis, faktor non teknis juga berpengaruh pada insiden F-16 yang nyungsep. Bisa jadi akibat tekanan akan datangnya invasi China, pilot Angkatan Udara Taiwan menjadi tegang (tidak tenang) saat latihan. Hal tersebut bisa jadi mempengaruhi pilot dalam mengambil keputusan. Faktor mental juga harus diperhatikan oleh Taiwan, memang ancaman China harus diwaspadai, akan tetapi jangan sampai kewaspadaan tersebut justru mengganggu mental dari pasukan yang bertugas. Bahkan kondisi metal yang tidak stabil saat latihan, bisa saja menimbulkan insiden lain yang mengakibatkan korban jiwa.



-------



Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, tetap semangat dan jaga kesehatan, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer





Referensi Tulisan: 1& 2
Ilustrasi Foto: CNA Photo, Taiwan News
asamboigan
ochezz
bang.toyip
bang.toyip dan 22 lainnya memberi reputasi
23
7K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Tampilkan semua post
TUPAIKABELAvatar border
TUPAIKABEL
#2
Bwakakakk.. sudah ane selidiki.. ternyata kampas remnya pake punya kijang doyok..

jadi di rim ora mandeg.. emoticon-Ngakak
pannotia.server
Stand_Not_Still
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.