• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Si Bokep, Mak Lampir, Si Kebo. Budaya Memberi Julukan di Indonesia

mataduniawi
TS
mataduniawi
Si Bokep, Mak Lampir, Si Kebo. Budaya Memberi Julukan di Indonesia
Ingat betul dulu waktu SMA sampai kuliah. Hampir semua orang mendapatkan julukan masing-masing karena suatu hal. Entah itu dihubungkan dengan fisiknya, kejadian memalukan, daerah asal, maupun hal-hal receh lain yang melekat pada diri seseorang.

Contohnya Si Bokep, teman TS waktu kuliah. Julukan itu diterimanya usai nekat membuka situs dewasa saat dosen tengah sibuk menjelaskan materi pelajaran. Group WA satu angkatan mendadak rame setelah ada teman yang membagikan foto Si Bokep sedang menikmati tayangan dewasa dengan layar full screen!

Mak Lampir. Ini julukan bos TS di kantor. Kalau tertawa suaranya menggelar sampai ke divisi sebelah, melintasi ruang dan waktu. Mana suaranya fales lagi. Dan kalau marah ya ampun teriak-teriak kayak orang kesurupan disertai pelafalan penghuni kebun binatang. Miris nan menyedihkan emang, lulusan kampus luar negeri tapi kelakuan kayak kekurangan pengajaran. Orangnya cantik dan bisa dibilang kaya secara harta. Tapi sampai sekarang masih meng-gadis di usia kepala 4. Ironi level 4.

Kemudian ada pula Si Kebo. Perutnya buncit ala ala apalah itu. Orang dekat (masih keluarga) dari big boss. Masuk ke kantor klawas klewes pakai sendal. Sudah nyampe langsung baca koran, tidur siang melebihi jam istirahat, tangak tenguk ngegabut dan istiqomah di warung kopi adalah jalan ninjanya. Kalau rapat ngomongnya banyak tapi bobotnya seujung kapas. Gak ada yang berani menegur kelakuannya. Karena hal yang sudah disebutkan tadi. Itulah Si Kebo.

Begitulah beberapa julukan yang pernah TS temui. Sebenarnya memberi julukan ini sudah TS temukan sejauh bisa mengingat, mungkin mulai masih di bangku dan meja TK. Oleh karena itu TS berpendapat bahwa memberikan julukan sudah menjadi semacam budaya pergaulan di negara ini. Atau mungkin juga terjadi di negara lain.

Kalau julukan diam-diam seperti Mak Lampir dan Si Kebo itu mah gak terlalu nyelekit karena tidak diketahui oleh yang bersangkutan. Tetapi untuk si Bokep itu yang malunya bisa tujuh turunan. Sebab itu jadi nama panggilan yang diresmikan satu angkatan. Semua orang memanggilnya itu. Sampai-sampai ada dosen yang ikut-ikutan. Parah dah.

Menurut pendapat TS ya. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar warga +62 suka dengan yang namanya membicarakan keburukan orang lain, ngegosip, ngerasanin dan berghibah sampai memberi label. Liat aja deh follower akun gosip sampai jutaan. Benar kan?

Terus gimana? Ya gak gimana-gimana. Inilah yang harus dihadapi. Jangankan kamu berbuat jelek, berbuat baik pun bisa saja dijelekkan.

Ada yang punya pendapat lain? Monggo cuap-cuap di lapak bawah emoticon-Smilie

Sumber: 100% Opini TS sendiri.
Sumber ilustrasi


kecoakbuntingalfidangerprimawidhie
primawidhie dan 2 lainnya memberi reputasi
3
5K
59
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
riodgarp
riodgarp
#1
apa hubungannya julukan dan keadaan fisik seseorang dengan pilihan hidupnya yang sudah kepala 4 masih single ? tulisan anda sendiri yang ironi
sewutelumataduniawioranggantenggg
oranggantenggg dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.