Skripsi merupakan istilah penulisan karya ilmiah berupa tulisan mengenai penelitian sebagai tugas akhir mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Skripsi dapat berguna untuk menilai dan menguji seberapa jauh seorang mahasiswa menunjukkan kemampuan nya atas ilmu-ilmu yang sudah dipelajari.

Namun terdapat permasalahan yang terjadi selama mahasiswa mengerjakan skripsi, tidak sedikit mahasiswa mengalami stres yang berat hingga depresi dan parahnya nekat melakukan bunuh diri.



Disini ane ingin mengutarakan opini mengapa skripsi membuat mahasiswa stres hingga depresi







Menurut ane ketiga hal itu bisa membuat mahasiswa mengalami stres berat hingga depresi belum lagi beban ekonomi dan keluarga.

Kalau ane pikir-pikir skripsi memang penting namun nampaknya budaya pengerjaan skripsi di Indonesia lah yang membuat banyak mahasiswa yang mengalami stres berat hingga depresi, menurut ane budaya pengerjaan skripsi di Indonesia tidak efektif dan efisien dan terasa seperti mengengkang kreativitas mahasiswa dalam penelitian. Mahasiswa seperti kurang dibebaskan untuk menunjukkan kualitasnya dalam menulis karya ilmiah berupa penelitian.

Stres saat pengerjaan skripsi bisa melebihi stres di dunia kerja. Walaupun begitu tak sedikit mahasiswa yang berhasil menyelesaikan skripsi dan lulus. Faktor dapat menyelesaikan skripsi tidak hanya pintar di akademik namun ada faktor lingkungan dan keberuntungan yang mempengaruhi nya.

Belakangan ini ada usulan penghapusan skripsi atau skripsi tidak diwajibkan sebagai syarat lulus sarjana namun banyak yang kontra, kalaupun mau tetep skripsi sebagai syarat wajib menurut ane budaya skripsi perlu dikaji lagi agar lebih efektif dan efisien sehingga tidak membuat mahasiswa merasa stres hingga depresi.

Mau bagaimanapun masalah stress hingga depresi yang dialami oleh mahasiswa saat mengerjakan skripsi tidak bisa diabaikan dan diremehkan ini udah masalah yang sangat serius apalagi sampe ada yang bunuh diri.