- Beranda
- Stories from the Heart
Dendam Cinta Dari Masa Silam
...
TS
beqichot
Dendam Cinta Dari Masa Silam
WARNING!!!!
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian, semua hanyalah kebetulan belaka.
Khusus untuk usia 17++
Prolog
Hai...namaku Aji, lengkapnya Bayu Satriaji.
Aku baru saja pulang dari PETUALANG MASA LALU
Terakhir yang kuingat, aku beserta Zulaikha dan Menik, dua jin cantik.yang selalu mendampingiku selain dari Sang Pamomong, baru saja keluar dari portal yang membawa kami pulang dari masa lalu ratusan tahun silam.
Aku memgerjapkan mataku yang silau oleh cahaya yang menyorot di atas mataku.
Ah...rupanya cahaya lampu.
Perlahan, pandangan mataku menjadi semakin jelas. Kulihat langit-langit kamar yang putih dengan lampu yang menyilaukan mataku tadi.
Di mana aku gerangan? Bukankah aku baru saja keluar dari portal yang menghubungkan masa kini dan masa lalu?
"Mas Aji.... Kau sudah sadar?" sebuah suara menyapaku.
Aku menoleh ke arah suara yang menyapaku itu. Seraut wajah cantik dengan mata yang berair, menatapku.
"Desi...?"
"Iya mas... Ini aku!" jawabnya.
"Mas Aji...!" sebuah suara lain menyapaku.
Aku menoleh ke asal suara itu..
"Anin...? Kamu kok di sini? Aku di mana?" tanyaku.
"Sebentar mas, biar aku kasih tahu bapak dan dokter.kalau kamu sudah sadar!" katanya sambil beranjak pergi.
Bapak? Dokter?
Kok bapak juga ada di sini? Dokter? Berarti aku di rumah sakit...
Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit?
"Des...ini di rumah sakit?"
"Iya Mas...!"
"Kok aku bisa disini?"
"Ssttt...mas istirahat saja dulu. Kita tunggu dokter dulu!" sahutnya sambil mengelus-elus tanganku.
Saat itulah pintu terbuka, dan dua wanita dengan pakaian serba putih menghampiriku. Seorang diantaranya memeriksa nadiku, menyenteri mataku, dan menempelkan stetoskop di dadaku.
"Bagaimana dokter?" sebuah suara yang berat terdengar beetanya.
"Keadaannya normal pak! Mungkin butuh pemulihan sebentar, dan 2 atau 3 hari kemudian sudah bisa pulang!" kata bu dokter.
'Syukurlah...!" kata Bapak.
"Bapak.....!" panggilku.
"Hai..cah bagus... Bikin panik orang tua saja kamu!" kata bapak sambil mengacak-acak rambutku.
"Maaf pak... Sudah bikin khawatir bapak..!" ucapku.
"Sudahlah. Yang penting kamu sudah ga papa sekarang!" ujar bapak.
"Apa yang sebenarnya terjadi pak?" tanyaku.
"Kamu ditemukan orang terbaring di jalanan setelah hujan. Lalu dibawa ke rumah sakit ini. Lalu orang itu membuka kontak hpmu dan menghubungi bapak. Bapak dsn Anin segera kemari. Dan kamu baru sadar setelah 3 hari pingsan!" kata bapak.
Hah.3 hari? Padahal aku ada di masa lalu selama 35 hari.
Jadi apakah kejadian di masa lalu itu hanyalah mimpi di saat aku tak sadar?
Kalau memang hanya mimpi, syukurlah...
Dan aku berharap itu semua memang hanya mimpi.
Aku menoleh pada Zulaikha dan Menik yang sedari tadi berdiri di samping ranjangku.
Mereka cuma mengangkat bahu dan menggeleng. .
Yah...semoga saja semua itu hanya mimpi belaka. Kembang tidur di saat aku pingsan. .
Semoga....
Aku masih dirawat selama 2 hari, dan Desi setia memungguku jika sudah pulang kuliah.
Sementara, bapak dan Anin jika malam istirahat di kostku.
Setelah dirasa sehat, aku diperbolehkan pulang.
Bersama bapak dan Anin, kami nakk taksi menuju kostan.
Zulaikha dan Menik melayang di samping mobil.
Di kostan sudah ada pacar tersayang dan adiknya yang menunggu kedatangan kami....
Yah...aku kembali berada di jamanku. Pengalaman di masa lalu itu, entah nyata ataukah sekedar mimpi belaka?
Only time will tell.....
INDEX:
Prolog
The Begining
Naning
The Truth
Lanjutan
Naning Lagi....
Melati's Pov
Godaan Nenek Bohai
Menik's Pov
Tukang Ojek
Masalah Cewe Dino
Di Rumah Firda
Menolong Naning....
One By One
Pulang....
Di Madrasah 1
Di Madrasah 2
It's Begin...
Bingung
Masih Di Rumah Naning
Menik's Pov
Pengakuan Firda
Desi Cemburu
Pertempuran
Bendera Perang Sudah Dikibarkan
Masalah mulai bertambah
Firda's Pov
Liburan Semester
Kejadian Di Kamar Kost.....
Di Gazebo..
Tekad Naning
Pov nya Kunyil
Balada Lontong Opor
Kunyil Ember
Ditinggal.....
Pengusiran
Pulang....
Nenek Tua
Mimpi
RSJ
Pertempuran Seru
Serangan Susulan
Menuju Sumber....
Lanjutannya..
Kurnia
Sebuah Pengakuan
Interogasi
Menepati Janji
Malam Minggu
Piknik....
Di Curug
Ki Sarpa
Berlatih
Ketiduran
Kejadian Aneh
Kyai Punggel
Pagi Absurd
Pov: Naning
Latihan Di Gunung
Wejangan
Aku Dipelet?
Lebih Hebat Dari Pelet
Terusan Kemarin
Tante Fitri Yang....
She's Back
Bros
Makhluk Paling Absurd
Makhluk Absurd 2
Part Kesekian
Cowo Tajir
Jangan Buat Naning Menangis
Surprise
Kejadian Aneh
Quote:
Menghentikan Perang
Ahaha ..
Jatuh Bangun
Selaras
Mulai Dari Awal
Kembali
Rencana Bapak
Gadis Galak
Pengobatan
Sang Dukun
Sandra
A Little Bonus: Sandra's Pov
Pulang Ke Kost
Nenek Tukang Pijat
Upgrade
Si Galak Sakit
Fight....
Proyek Besar
Kesurupan Massal
Kalahkan Biangnya
Kosong
Dreamin'
About Renita
Kenapa Dengan Sandra?
Teluh
Serangan kedua
Gelud Lagi...
Hadiah Nyi Rambat
Kembalinya Trio Ghaib
Kepergian Zulaikha
Kurnia's Pov
Lanjutan Indeks
Diubah oleh beqichot 18-09-2021 12:54
xue.shan dan 199 lainnya memberi reputasi
190
389.8K
12.1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32KThread•45KAnggota
Tampilkan semua post
TS
beqichot
#956
Cowo Tajir
Kabar yang menggembirakan datang dari Desi, yang mengatakan bahwa skripsinya sudah di acc oleh dosen. Tinggal ujian pendadaran aja... Tapi sekaligus itu kabar yang menyedihkan juga. Itu jadi pertanda bahwa Desi sebentar lagi akan lulus kuliah dan akan meninggalkan kota ini. Sementara aku masih harus berkutat dengan bangku kuliah.
Tapi, buat apa mikir yang belum kejadian... Kata gan @indrag057, jalani saja seperti air sungai yang mengalir menuju muara.
Jadi, ya jalanin aja lah... Yang bakal terjadi nanti, biarkan terjadi.
Tentu saja aku mengucapkan selamat atas suksesnya menyuaun skripsi, dan aku mentraktirnya mie ayam...
Pengiritan lah... Belum dapat job yang menghasilkan lagi nih...
Sementara Desi berbahagia dengan skripsinya, aku mendengar kabar yang mengejutkan. Naning sakit parah...
Berita ini aku dengar dari Azizah, waktu aku kebetupan bertemu dengannya.
Katanya, sudah seminggu ini Naning ga kuliah. Dari kabar yang didengar Azizah, katanya Naning sakit parah
Sakit apa?
Azizah sendiri ga tahu jelasnya bagaimana.
Wah, ngasih info kok ga lengkap sih?
Dirawat di rumah atau di rumah sakit? Tanyaku pada Azizah.
Azizah cuma mengangkat bahu tanda tak tahu.
"Lo kok tenang-tenang aja sih, denger Naning sakit?" kata Zizah.
"Trus...? Gue mesti nangis gitu, atau histeris?" tanyaku balik.
"Lo kan deket sama dia...!"
"Yah sekedar temen lah. Gue ikut sedih bahwa dia sakit, dan gue juga bakal nengokin. Tapi kan ga perlu heboh? Emang lo udah nengokin dia?" kataku.
"Ya belum sih..!"
"Berarti, lo ga tahu kan, dia sakit beneran apa kagak? Makanya gue nanti bakal ke rumahnya buat nengokin. Sekaligus mengecek kebenaran berita itu!" kataku sok cool. Padahal, jantung udah ga karuan rasanya.
Pengin sekarang juga nengokin Naning. Tapi aku kan mesti jaim di depan cewe lain yang aku tahu suka juga sama aku....hehehe.
Makanya, aku memutuskan untuk menengok Naning selepas kuliah saja...
Skip ke setelah kuliah
Aku memacu motor ke rumah Naning. Semoga dia dirawat di rumah, dan bukan di rumah sakit.
20 menit berkendara, sampailah aku di rumahnya.
Ada sebuah mobil sport warna merah terparkir di halaman rumahnya. Waktu kulihat pabrikannya, ternyata terdapat logo kuda jingkrak di belakang mobil.
Wah, mobil sultan ini mah...
Siapa yang punya ya? Perasaan ortu Naning ga punya mobil seperti itu dah.
Apa cowo yang lagi pdkt sama Naning?
Wih...mendadak aku merasa minder. Secara ekonomi, jelas aku di bawah keluarga Naning. Apalagi dengan pemilik mobil sport ini...bagaikan bumi dan langit.
Aku berniat untuk pulang ke kostan saja, dan ga jadi nengokin Naning.
Besok-besok aja deh, kalo lagi ga ada tamu...pikirku.
Saat aku hendak menuntun motorku, masuk sebuah mobil yang aku kenali sebagai mobil milik ayah Naning.
Otomatis, aku batal keluar, karena lalan keluarku terhalang oleh mobil itu.
Dari dalam mobil, turunlah papa dan mamanya Naning.
"Eh, nak Aji... Mau kemana? Udah ketemu Naning?" tanya mamanya Naning yang melihatku memegangi motor.
"Eh..tante. Belum tante. Besok saja saya kesini lagi. Tampaknya sedamg ada tamu...!" jawabku.
"Udah...masuk aja. Nanti om kenalin sama " tamu" itu!" kata papanya Naning, dengan penekanan pada kata tamu.
Ugh...rasanya ga enak banget. Sepertinya, tamu ini begitu istimewa, dilihat dari penekanan yang diucapkan oleh papanya Naning.
"Ga usah om.. Besok saja saya kemari lagi...!" jawabku.
"Hush...wong sudah sampai disini kok,.malah mau pulang. Ayo masuk...!" ajak mamanya Naning.
"Iya, ayo masuk.... Ga usah sungkan gitu.. Kayak ga pernah kesini aja..!" kata papanya Naning.
Duh, mau bilang apa lagi? Ga enak rasanya kalau mau nolak.
Terpaksa aku membuntuti mereka menuju beranda rumah.
Di teras, kulihat seorang cowok tampan, dengan kulit putih bersih, dan menggunakan pakaian casual yg elegan sedang duduk di kursi teras sambil memainkan gadget dengan logo apel krowak(apel yang udah digigit).
Weidan tenan... Cowo yang tajir melintir, bikin aku ketar-ketir, sampai jantungku terasa berdesir, ludahku terasa getir.
Saat mendengar kedatangan kami, cowo tajir itu memandang kami dan begitu tahu yang datang adalah mama dan papanya Naning, dia segera berdiri dan menyapa mereka.
"Papa, mama...baru pulang?"
Whatt...??? Panggilannya pun sudah papa dan mama. Mungkinkah dia calon dari Naning, dan sudah direstui oleh kedua ortu Naning?
Wajahku mungkin pucat sekali waktu itu.
Seolah aku adalah rakyat jelata yang sedang menghadapi raja...
Merasa sangat rendah diri.dan minder...
"Iya nih... Kamu kapan datang?" tanya mamanya Naning setelah cowo itu mencium tangan mereka berdua.
"Baru sejam yang lalu Ma...!" sahutnya.
"Udah ketemu Naning dong?"tanya papanya Naning.
"Belum pa... Dedek masih tidur tadi. Mungkin sekarang belum bangun.juga!" jawabnya. Setelah itu, cowo itu mengalihkan pandangannya ke arahku.
Wuih...tamvan banget bre. Dengan kumis tipis yang rapi, dan bibirnya yang tampak selalu tersenyum, aku.jamin...cewe2 bakal kesengsem sama cowo.satu.ini.
Tapi ada yang membuatku terkejut...
Seolah aku sangat familiar.dengan wajahnya. Hanya saja, wajah ini lebih bersih, tapi aku masih bisa mengenali wajah itu. Cuma aku lupa, pernah ketemu di mana....
"Ini siapa pa, ma?" tanya cowo itu.
"Oh..kenalin, ini temen sekampusnya Naning. Dia yang sering bantuin Naning kalau lagi ada masalah." kata papanya Naning.
Cowo.itu mengulurkan tangannya, dan memperkenalkan diri.
"Bro,.kenalin...gue Damar...!"
"Gue Aji...!" jawabku sambll menyambut uluran tangannya.
Dia menjabat tanganku dengan erat, tanpa ragu. Pertanda orang yang gampang akrab, tapi punya keyakinan diri yang tinggi.
"Makasih bro...lo udah bantuin gue buat jagain Naning."
"Sama-sama bro... Naning itu temen gue, jadi kalau dia sedang ada masalah, ya gue bantu semampu gue...!" kataku.
"Tunggu bro.... Lo punya kemampuan paranormal ya? Siapa tuh 3 cewe yang ngintilin lo?" tanyanya.
Ah...kaget juga. Ternyata dia tahu kalau aku punya kemampuan ghalb.
Setelah aku peehatikan, ternyata dia juga punya aura yang kuat. Aura seorang indigo.
"Eh ..temen-temen gue tuh. Lo juga punya kemampuan gitu juga rupanya." tanyaku.
Aku baru sadar kalau dia juga punya kemampuan yang sama denganku. Mungkin karena tadi aku sedang down melihat penampilannya, sehingga aku kurang peka terhadap aura yang dimilikinya
"Hehe...cuma bisa-bisaan kok. Aura lo tuh yang kuat banget...!" katanya memujiku.
"Damar .. Ajinya diajak duduk dong, jangan diajak ngobrol sambil berdiri...!" kata mamanya Naning
"Eh..iya, maaf. Keasikan ngobrol sampai lupa. Duduk dulu Ji...!" katanya padaku.
Damar ini ternyata orangnya supel dan gampang bergaul. Pandai mencairkan suasana. Aku ngebayangin kalau dia SSI para cewe, pasti bakal klepek2 tuh cewe...
"Nak Aji, kami masuk dulu ya? Nanti kalau pengin ketemu Naning, masuk aja ke kamarnya!" kata mamanya Naning.
"Iya tante....!" jawabku sopan.
Mama dan papanya Naning segera masuk ke dalam. Tak berapa lama, bibi ART keluar dan membawa 2 gelas minuman dingin dan setoples snack.
"Diminum bro... Ga usah malu-malu...!" tawar Damar padaku.
"Iya bro... Gue minum ya? Aus nih habis kuliah...hehe...!" kataku sambil meneguk minuman itu.
"Hahaha...santai aja bro. Kenalin dong sama temen2 ghaib lo itu...!" katanya.
Aku segera memperkenalkan Zulaikha, Menik dan Kurnia pada Damar .
Mereka saling menyapa dan mengucap salam.
"Wih...cantik2 banget temen ghalb lo. Jadi pengin punya temen ghaib yang cantik...hehe!" katanya.
"Kalo lo mau, ambil gih semua...!" kataku.
BLETAK...BLETAK...BLETAK...
Tiga tampolan bersarang telak di kepalaku.
Ketiga cewe ghaib itu melotot semua padaku....
Damar ketawa ngakak, melihatku mengelus-elus kepalaku yang habis ditampol tiga cewe galak itu.
"Ga jadi bro... Galak-galak banget..!" bisik Damar padaku.
"Iya bro... Galak banget mereka...!" bisikku.
"Mau ditampol lagi?" Zulaikha membentak.
Aku hanya nyengir dan salah tingkah...sambil mengelus kepala indahku...
Sambil ngobrol dengan Damar, aku mengingat-ingat...pernah ketemu Damar di mana? Wajahny terasa sangat familiar...
Dan seolah ada keakraban yang sudah terjalin lama antara kami.
Tapi, buat apa mikir yang belum kejadian... Kata gan @indrag057, jalani saja seperti air sungai yang mengalir menuju muara.
Jadi, ya jalanin aja lah... Yang bakal terjadi nanti, biarkan terjadi.
Tentu saja aku mengucapkan selamat atas suksesnya menyuaun skripsi, dan aku mentraktirnya mie ayam...
Pengiritan lah... Belum dapat job yang menghasilkan lagi nih...
Sementara Desi berbahagia dengan skripsinya, aku mendengar kabar yang mengejutkan. Naning sakit parah...
Berita ini aku dengar dari Azizah, waktu aku kebetupan bertemu dengannya.
Katanya, sudah seminggu ini Naning ga kuliah. Dari kabar yang didengar Azizah, katanya Naning sakit parah
Sakit apa?
Azizah sendiri ga tahu jelasnya bagaimana.
Wah, ngasih info kok ga lengkap sih?
Dirawat di rumah atau di rumah sakit? Tanyaku pada Azizah.
Azizah cuma mengangkat bahu tanda tak tahu.
"Lo kok tenang-tenang aja sih, denger Naning sakit?" kata Zizah.
"Trus...? Gue mesti nangis gitu, atau histeris?" tanyaku balik.
"Lo kan deket sama dia...!"
"Yah sekedar temen lah. Gue ikut sedih bahwa dia sakit, dan gue juga bakal nengokin. Tapi kan ga perlu heboh? Emang lo udah nengokin dia?" kataku.
"Ya belum sih..!"
"Berarti, lo ga tahu kan, dia sakit beneran apa kagak? Makanya gue nanti bakal ke rumahnya buat nengokin. Sekaligus mengecek kebenaran berita itu!" kataku sok cool. Padahal, jantung udah ga karuan rasanya.
Pengin sekarang juga nengokin Naning. Tapi aku kan mesti jaim di depan cewe lain yang aku tahu suka juga sama aku....hehehe.
Makanya, aku memutuskan untuk menengok Naning selepas kuliah saja...
Skip ke setelah kuliah
Aku memacu motor ke rumah Naning. Semoga dia dirawat di rumah, dan bukan di rumah sakit.
20 menit berkendara, sampailah aku di rumahnya.
Ada sebuah mobil sport warna merah terparkir di halaman rumahnya. Waktu kulihat pabrikannya, ternyata terdapat logo kuda jingkrak di belakang mobil.
Wah, mobil sultan ini mah...
Siapa yang punya ya? Perasaan ortu Naning ga punya mobil seperti itu dah.
Apa cowo yang lagi pdkt sama Naning?
Wih...mendadak aku merasa minder. Secara ekonomi, jelas aku di bawah keluarga Naning. Apalagi dengan pemilik mobil sport ini...bagaikan bumi dan langit.
Aku berniat untuk pulang ke kostan saja, dan ga jadi nengokin Naning.
Besok-besok aja deh, kalo lagi ga ada tamu...pikirku.
Saat aku hendak menuntun motorku, masuk sebuah mobil yang aku kenali sebagai mobil milik ayah Naning.
Otomatis, aku batal keluar, karena lalan keluarku terhalang oleh mobil itu.
Dari dalam mobil, turunlah papa dan mamanya Naning.
"Eh, nak Aji... Mau kemana? Udah ketemu Naning?" tanya mamanya Naning yang melihatku memegangi motor.
"Eh..tante. Belum tante. Besok saja saya kesini lagi. Tampaknya sedamg ada tamu...!" jawabku.
"Udah...masuk aja. Nanti om kenalin sama " tamu" itu!" kata papanya Naning, dengan penekanan pada kata tamu.
Ugh...rasanya ga enak banget. Sepertinya, tamu ini begitu istimewa, dilihat dari penekanan yang diucapkan oleh papanya Naning.
"Ga usah om.. Besok saja saya kemari lagi...!" jawabku.
"Hush...wong sudah sampai disini kok,.malah mau pulang. Ayo masuk...!" ajak mamanya Naning.
"Iya, ayo masuk.... Ga usah sungkan gitu.. Kayak ga pernah kesini aja..!" kata papanya Naning.
Duh, mau bilang apa lagi? Ga enak rasanya kalau mau nolak.
Terpaksa aku membuntuti mereka menuju beranda rumah.
Di teras, kulihat seorang cowok tampan, dengan kulit putih bersih, dan menggunakan pakaian casual yg elegan sedang duduk di kursi teras sambil memainkan gadget dengan logo apel krowak(apel yang udah digigit).
Weidan tenan... Cowo yang tajir melintir, bikin aku ketar-ketir, sampai jantungku terasa berdesir, ludahku terasa getir.
Saat mendengar kedatangan kami, cowo tajir itu memandang kami dan begitu tahu yang datang adalah mama dan papanya Naning, dia segera berdiri dan menyapa mereka.
"Papa, mama...baru pulang?"
Whatt...??? Panggilannya pun sudah papa dan mama. Mungkinkah dia calon dari Naning, dan sudah direstui oleh kedua ortu Naning?
Wajahku mungkin pucat sekali waktu itu.
Seolah aku adalah rakyat jelata yang sedang menghadapi raja...
Merasa sangat rendah diri.dan minder...
"Iya nih... Kamu kapan datang?" tanya mamanya Naning setelah cowo itu mencium tangan mereka berdua.
"Baru sejam yang lalu Ma...!" sahutnya.
"Udah ketemu Naning dong?"tanya papanya Naning.
"Belum pa... Dedek masih tidur tadi. Mungkin sekarang belum bangun.juga!" jawabnya. Setelah itu, cowo itu mengalihkan pandangannya ke arahku.
Wuih...tamvan banget bre. Dengan kumis tipis yang rapi, dan bibirnya yang tampak selalu tersenyum, aku.jamin...cewe2 bakal kesengsem sama cowo.satu.ini.
Tapi ada yang membuatku terkejut...
Seolah aku sangat familiar.dengan wajahnya. Hanya saja, wajah ini lebih bersih, tapi aku masih bisa mengenali wajah itu. Cuma aku lupa, pernah ketemu di mana....
"Ini siapa pa, ma?" tanya cowo itu.
"Oh..kenalin, ini temen sekampusnya Naning. Dia yang sering bantuin Naning kalau lagi ada masalah." kata papanya Naning.
Cowo.itu mengulurkan tangannya, dan memperkenalkan diri.
"Bro,.kenalin...gue Damar...!"
"Gue Aji...!" jawabku sambll menyambut uluran tangannya.
Dia menjabat tanganku dengan erat, tanpa ragu. Pertanda orang yang gampang akrab, tapi punya keyakinan diri yang tinggi.
"Makasih bro...lo udah bantuin gue buat jagain Naning."
"Sama-sama bro... Naning itu temen gue, jadi kalau dia sedang ada masalah, ya gue bantu semampu gue...!" kataku.
"Tunggu bro.... Lo punya kemampuan paranormal ya? Siapa tuh 3 cewe yang ngintilin lo?" tanyanya.
Ah...kaget juga. Ternyata dia tahu kalau aku punya kemampuan ghalb.
Setelah aku peehatikan, ternyata dia juga punya aura yang kuat. Aura seorang indigo.
"Eh ..temen-temen gue tuh. Lo juga punya kemampuan gitu juga rupanya." tanyaku.
Aku baru sadar kalau dia juga punya kemampuan yang sama denganku. Mungkin karena tadi aku sedang down melihat penampilannya, sehingga aku kurang peka terhadap aura yang dimilikinya
"Hehe...cuma bisa-bisaan kok. Aura lo tuh yang kuat banget...!" katanya memujiku.
"Damar .. Ajinya diajak duduk dong, jangan diajak ngobrol sambil berdiri...!" kata mamanya Naning
"Eh..iya, maaf. Keasikan ngobrol sampai lupa. Duduk dulu Ji...!" katanya padaku.
Damar ini ternyata orangnya supel dan gampang bergaul. Pandai mencairkan suasana. Aku ngebayangin kalau dia SSI para cewe, pasti bakal klepek2 tuh cewe...
"Nak Aji, kami masuk dulu ya? Nanti kalau pengin ketemu Naning, masuk aja ke kamarnya!" kata mamanya Naning.
"Iya tante....!" jawabku sopan.
Mama dan papanya Naning segera masuk ke dalam. Tak berapa lama, bibi ART keluar dan membawa 2 gelas minuman dingin dan setoples snack.
"Diminum bro... Ga usah malu-malu...!" tawar Damar padaku.
"Iya bro... Gue minum ya? Aus nih habis kuliah...hehe...!" kataku sambil meneguk minuman itu.
"Hahaha...santai aja bro. Kenalin dong sama temen2 ghaib lo itu...!" katanya.
Aku segera memperkenalkan Zulaikha, Menik dan Kurnia pada Damar .
Mereka saling menyapa dan mengucap salam.
"Wih...cantik2 banget temen ghalb lo. Jadi pengin punya temen ghaib yang cantik...hehe!" katanya.
"Kalo lo mau, ambil gih semua...!" kataku.
BLETAK...BLETAK...BLETAK...
Tiga tampolan bersarang telak di kepalaku.
Ketiga cewe ghaib itu melotot semua padaku....
Damar ketawa ngakak, melihatku mengelus-elus kepalaku yang habis ditampol tiga cewe galak itu.
"Ga jadi bro... Galak-galak banget..!" bisik Damar padaku.
"Iya bro... Galak banget mereka...!" bisikku.
"Mau ditampol lagi?" Zulaikha membentak.
Aku hanya nyengir dan salah tingkah...sambil mengelus kepala indahku...
Sambil ngobrol dengan Damar, aku mengingat-ingat...pernah ketemu Damar di mana? Wajahny terasa sangat familiar...
Dan seolah ada keakraban yang sudah terjalin lama antara kami.
arinu dan 60 lainnya memberi reputasi
61
Tutup