hayosayasiapaAvatar border
TS
hayosayasiapa
Permainan Sederhana Penuh Manfaat, “Ciluk Ba” Bisa Deteksi Autisme Sejak Dini!


Ketika bertemu anak bayi atau balita, permainan apa sih yang suka kalian lakukan?
Pasti banyak banget deh yang suka main “Ciluk Ba”. Iya kan?



Agan dan Sista yang sudah memiliki anak juga pasti sering banget kan bermain “Ciluk Ba” dengan si kecil? Yap. Pasalnya hal ini merupakan permainan paling sederhana yang bisa membuat anakmu tertawa dengan antusias. Yap! Hanya dengan menutupi wajahmu dengan menggunakan kedua telapak tangan sambil mengatakan “Ciluk” dan membukanya sembari mengatakan “Ba”, tawa serta senyum manis si kecil akan terlukis di wajahnya.

Tak hanya di Indonesia saja, permainan ini juga ada di berbagai negara lainnya loh. Hanya saja nama permainan ini di setiap negara berbeda-beda, mulai dari peek-a-boo (inggris), inai ba (Jepang), gock um (Korea), kiekeboe (Belanda), cou cou (Perancis), dan masih banyak lainnya.



Oh iya, meskipun terbilang sederhana, tapi permainan “Ciluk Ba” cukup punya banyak manfaat loh, diantaranya :

  • Bayi bisa mengenal dirinya sendiri sebagai seseorang yang bisa terpisah dari orang lain dan lingkungannya. Ciluk ba bisa memberikan stimulasi terhadap kemampuan yang satu ini.
  • Bayi jadi bisa membedakan objek di sekitarnya termasuk orang yang satu dengan orang lainnya melalui permainan ini. Kamu juga bisa lo mengajak orang lain untuk melakukannya bergantian.
  • Bayi akan mengembangkan kemampuan kognitif dengan mengetahui bahwa sebuah benda akan tetap ada walau ia tak sedang melihatnya.
  • Bayi juga akan belajar berkomunikasi melalui permainan ini karena menganggapnya sebagai salah satu bentuk interaksi sosial.




Selain itu, permainan “Ciluk Ba” ternyata juga bisa membantumu untuk mendeteksi autisme sejak kecil loh, yaitu dengan memonitor responnya terhadap permainan tersebut. Berdasarkan penelitian Centre for Brain and Cognitive Development at Birkbeck, University of London, bayi yang didiagnosis dengan autism spectrum disorder (ASD) akan menunjukkan aktivitas otak yang lebih rendah dalam merespons orang yang bermain permainan sosial atau melihat orang lain tertawa, menangis, atau menguap. Mereka justru akan cenderung lebih reaktif terhadap sesuatu yang sifatnya non sosial.



SUMBER
kubelti3
mohri17
paling667
paling667 dan 32 lainnya memberi reputasi
25
10K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & Parenting
icon
4.1KThread4.8KAnggota
Tampilkan semua post
userfriendlyAvatar border
userfriendly
#2
Jadi kalau autis responnya gmn gan? Diem ajah? Mukul? Lari?
hazelmoon
botol.mijon
ari1900
ari1900 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.