Tes PCR merupakan metode pemeriksaan virus Covid dengan DNA virus tersebut. Metode ini dinilai lebih akurat daripada tes swab antigen dan telah direkomendasikan oleh WHO. Dalam prosedur tes ini, petugas akan mengambil sampel lendir dari dalam hidung dan tenggorokan yang kemudian akan diperiksa CT Value nya untuk mendeteksi keberadaan virus Covid. Jika nilai CT melebihi 40 seseorang dinyatakan negatif atau terbebas dari Covid.

Seperti yang telah diketahui, nilai CT hanya dapat mendeteksi virus Covid. Namun, beredar unggahan di media sosial terkait nilai CT untuk menentukan kesembuhan pasien Covid. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan lalu. Salah satu akun yang mengunggahnya adalah akun bernama Nandhe di media sosial Facebook pada 30 Juni 2021.

Lantas benarkah nilai CT pada tes PCR menentukan kesembuhan pasien Covid?

Hansip Hoax telah melakukan penelusuran terkait PPKM Darurat yang diperpanjang tersebut melalui Twitter resmi Ikatan Dokter Indonesiadan situs Suara.com.

Berdasarkan hasil penelusuran, informasi kategori nilai CT itu tidak benar. Melalui unggahan akun Twitter resmi @PBIDI, Ikatan Dokter Indonesia mengonfirmasi bahwa tidak ada pengelompokan berdasarkan nilai CT dan nilai CT tidak dapat dibandingkan antar lab karena ada perbedaan dalam metode, alat, reagen, beserta sampel yang diperiksa. Selain itu, ditegaskan juga berapapun nilai CT apabila hasil tes PCR menunjukkan positif, maka harus menjalani isolasi dan berkonsultasi dengan dokter.

Hal serupa dijelaskan oleh Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan, Dr. Jaka Pradipta. Dilansir dari Suara.com, Dr. Jaka memaparkan, nilai CT bukanlah tolak ukur kesembuhan pasien Covid-19 dan juga bukan patokan apakah seseorang masih bisa menularkan Covid-19 . Hal ini disebabkan nilai CT dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain jumlah virus yang ditemukan dalam sampel tes PCR.

Jadi kesimpulannya Gan, berdasarkan pemeriksaan fakta yang dilakukan Hansip Hoax menyatakan informasi mengenai nilai CT pada tes PCR menentukan kesembuhan pasien Covid tersebut merupakan informasi tidak benar alias Hoax.

Sebarkan ya informasi dan klarifikasi ini ke rekan dan keluarga kalian agar terhindar dari hoax yang menyesatkan.