raeukiAvatar border
TS
raeuki
Dari Mana Zombie Berasal? Berikut Sedikit Kisahnya
Quote:


Zombie sebagaimana mitos, dongeng, atau urban legend pada umumnya tentu saja memiliki sejarah. Zombi ada di mana-mana, di film dan di buku, di atas panggung teater dan televisi. Mereka mengintai dalam bayang-bayang menunggu dengan sabar untuk menerkam dan memakan otak. Dari mana zombie berasal dan mengapa mereka ada? Kisah ketertarikan kita dengan zombie dimulai di Afrika dan berlanjut hingga Haiti dan kemudian Hollywood. Dalam trit ini ane mau coba tulis tentang sejarah mereka, penyebab mereka ada, dan peran mereka dalam budaya saat ini.

Zombie sering digambarkan sebagai mayat hidup, pemakan daging, dengan tubuh yang membusuk. Para zombie telah menikmati lonjakan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Apakah mereka sedang melahap mangsanya di The Walking Dead atau mendapatkan alur mereka di video musik "Thriller" nya Michael Jackson, zombie mendominasi budaya pop. Tapi apakah zombie itu nyata?

Quote:

Gambaran Zombie

Zombie, menurut budaya pop dan cerita rakyat, biasanya berupa mayat yang terbangun kembali dengan nafsu makan yang rakus atau biasanya seseorang yang digigit oleh zombie akan terinfeksi "virus zombie" sehingga merubahnya menjadi zombie juga.

Zombi biasanya digambarkan sebagai makhluk yang kuat tetapi lamban dengan daging yang membusuk. Satu-satunya tujuan hidup zombie adalah makan. Mereka tidak mengobrol satu sama lain, cuma mendengus atau meraung-raung tidak jelas.

Quote:

Asal Zombie

Orang Yunani Kuno mungkin merupakan peradaban pertama yang diteror oleh ketakutan akan mayat hidup. Para arkeolog telah menemukan banyak kuburan kuno yang berisi kerangka yang dijepit oleh batu dan benda berat lainnya, yang diduga untuk mencegah mayat kembali hidup.

Mitos zombie telah ada selama berabad-abad di Haiti, pertama kali muncul di Haiti pada abad ke-17 dan ke-18, ketika negara itu masih dikenal sebagai Saint-Domingue dan diperintah oleh Prancis. Budak dari Afrika diangkut untuk bekerja di perkebunan gula. Perbudakan di Saint-Domingue di bawah Prancis sangat brutal, setengah dari budak yang dibawa dari Afrika bekerja sampai mati dalam beberapa tahun, yang hanya menyebabkan penangkapan lebih banyak budak Afrika untuk di bawa ke Saint-Domingue. 

Beberapa abad kemudian, mitos zombie telah diadopsi secara luas oleh budaya pop Amerika dengan cara menutupi asal-usulnya dan mengubah zombie sebagai fantasi. Zombie pemakan otak yang asli adalah budak yang tidak memakan daging orang lain tetapi dagingnya sendiri. Zombie mencerminkan ketidakmanusiawian yang ada di Haiti dari tahun 1625 hingga sekitar 1800, merupakan gambaran kesengsaraan budak Afrika yang tiada henti. Para budak percaya bahwa kematian akan membebaskan mereka kembali ke Afrika, semacam kehidupan setelah kematian di mana mereka bisa bebas.

Zombie dikembangkan sebagai salah satu cara untuk mewakili kecemasan dan ketakutan orang Haiti seputar perbudakan dan pemerintahan kolonial. Kemudian zombie dimodifikasi untuk menangkap ketakutan seputar sihir, pemanggilan arwah, dan kekerasan yang mendefinisikan pemerintahan kolonial dan tantangan yang dihadapi penduduk pada saat itu.

Quote:

Kondisi di koloni Prancis begitu mengerikan, tingkat kematian di antara budak sangat tinggi, sehingga pemberontakan budak akhirnya pecah pada tahun 1791. Dinamai ulang Haiti dari Saint-Domingue, negara itu menjadi republik kulit hitam independen pertama setelah perang panjang pada tahun 1804. Sejak saat itu secara konsisten Haiti dianggap sebagai tempat kekerasan, takhayul dan kematian karena keberadaan negara tersebut merupakan pelanggaran terhadap kerajaan Eropa. Sepanjang abad ke-19, laporan tentang kanibalisme, pengorbanan manusia, dan ritual mistik berbahaya di Haiti terus berlangsung, zombie terus menjadi bagian dari mitos Haiti. 

Zombie dan Voodoo

Ada beberapa spekulasi arti kata zombie, berasal dari Afrika Barat "ndzumbi" yang berarti mayat dalam bahasa Mitsogo di Gabon, dan "nzambi" berarti roh orang mati dalam bahasa Kongo. Ini adalah daerah di mana para budak Afrika secara paksa diangkut melintasi Atlantik untuk bekerja di perkebunan tebu di Hindia Barat (Karibia), mendorong keuntungan besar untuk kebangkitan Prancis dan Inggris. Orang-orang Afrika membawa agama mereka, namun hukum Prancis mengharuskan budak untuk pindah agama menjadi Katolik. Apa yang kemudian muncul adalah serangkaian agama sintetik yang rumit, yang secara kreatif memadukan unsur-unsur tradisi yang berbeda : Vodou atau Voodoo di Haiti, Obeah di Jamaika, Santeria di Kuba.

Voodoo adalah agama yang berbasis di Afrika Barat dan dipraktikkan di seluruh Haiti dan Karibia, Brasil, Amerika Selatan, dan tempat-tempat lain sebagai warisan dari Afrika.

Quote:

Banyak orang yang mengikuti agama voodoo percaya zombie adalah mitos belaka, tetapi ada juga yang percaya bahwa zombie adalah orang yang dihidupkan kembali oleh seorang praktisi voodoo yang dikenal sebagai bokor .

Bokor memiliki tradisi menggunakan tumbuhan, kerang, ikan, bagian tubuh hewan, tulang, dan benda lain untuk membuat ramuan yang mengandung tetrodotoxin, yaitu neurotoksin mematikan yang ditemukan pada ikan beberapa spesies laut lainnya.

Jika digunakan dengan dosis tinggi, kombinasi tetrodotoxin dapat menyebabkan gejala zombie seperti kesulitan berjalan, kebingungan mental dan masalah pernapasan. Tetrodotoxin dosis tinggi dapat menyebabkan kelumpuhan dan koma. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tampak mati dan dikubur hidup-hidup, kemudian hidup kembali (karena memang belum mati).

Zombie Nyata

Ada beberapa laporan dalam jurnal medis tentang orang yang menggunakan tetrodotoxin yang menyebabkan kelumpuhan pada orang lain, kemudian menghidupkannya kembali dari kubur.

Sebuah artikel tahun 1997 di jurnal medis Inggris The Lancet menggambarkan tiga zombie yang dapat diverifikasi. Dalam satu kasus, seorang wanita Haiti yang tampaknya sudah mati dimakamkan di sebuah makam keluarga, kemudian muncul kembali setelah tiga tahun. Penyelidikan mengungkapkan bahwa makamnya dibongkar dan orang tuanya setuju untuk membawanya ke rumah sakit setempat.

Dalam kasus lain yang terdokumentasi dengan baik, seorang pria Haiti bernama Clairvius Narcisse memasuki rumah sakit setempat dengan masalah pernapasan parah pada tahun 1962. Setelah ia mengalami koma, Narcisse dinyatakan meninggal dan dikuburkan. Tetapi 18 tahun kemudian, seorang pria berjalan menemuai Angelina Narcisse di pasar desa, bersikeras mengatakan bahwa Angelina adalah saudara perempuannya. Dokter, warga kota dan anggota keluarga semua mengidentifikasi dia sebagai Clairvius Narcisse.

Zombie Sekarang

Pada abad ke-20, Amerika Serikat menduduki Haiti pada tahun 1915, cerita dan desas-desus tentang zombie mulai terdengar. Pasukan Amerika berusaha menghancurkan secara sistematis agama Voodoo, namun mereka tidak berhasil.

Majalah Amerika, Pulp magazine terbitan tahun 1920-an dan 30-an menjadi semakin penuh dengan kisah-kisah tentang mayat hidup pendendam yang memanjat keluar dari kubur dan mengejar pembunuh mereka. Ini dulunya adalah hantu yang tidak penting, namun sekarang hantu tersebut memiliki bentuk fisik berupa mayat yang membusuk yang keluar dari kuburan Haiti. 

Penulis perjalanan, jurnalis okultis dan alkoholik William Seabrook pergi ke Haiti pada tahun 1927 dan menulis The Magic Island tentang perjalanannya. Dia pernah mencoba bergabung dengan sekte kanibal di Afrika Barat. Di Haiti, ia segera masuk ke dalam upacara Voodoo dan mengaku telah dirasuki oleh para dewa. Kemudian dalam satu bab berjudul Dead Men Working in Cane Fields (Orang Mati yang Bekerja di Ladang Tebu), penyebutan zombie mendorong penduduk setempat untuk membawa Seabrook ke perkebunan Perusahaan Gula Haiti-Amerika dan memperkenalkannya kepada zombie yang bekerja di ladang pada malam hari. Seabrook menyaksikan "zombie" dan panik, kemudian percaya bahwa semua takhayul yang dia dengar itu benar, sebelum mencari penjelasan yang rasional. Padahal mereka tidak lain adalah manusia biasa yang malang, yang dipaksa bekerja keras di ladang pada malam.

Film White Zombie karya Victor Halperin muncul pada tahun 1932, tepat di akhir-akhir pendudukan Amerika di Haiti. Amerika Serikat masuk untuk "memodernisasi" sebuah negara yang mereka anggap terbelakang, tetapi sebaliknya mereka kembali ke rumah dengan membawa takhayul 'primitif' ini.

Quote:

Film White Zombies adalah yang pertama memperkenalkan zombie ke penonton Amerika. Bercerita tentang Neil dan Madeline, sepasang kekasih yang akan menikah di Haiti. Di Haiti tokoh Charles jatuh cinta pada Madeline. Dengan bantuan dukun Charles meracuni Madeleine dan menjadikannya zombie yang tidak memiliki kehendak bebas. Film ini menerima tinjauan yang beragam, dan tidak begitu populer. Namun kombinasi zombie Haiti, cinta tragis, dan motif ritual kemudian tetap tertanam dalam ide-ide tentang zombie hingga saat ini.

Zombie yang diperbudak dan dirasuki untuk melakukan perintah pemilik perkebunan tidak cocok dengan penonton Amerika. 

Pada 1960-an, zombie Amerika telah diubah untuk lebih mencerminkan permintaan pasar. Mungkin representasi zombie yang paling terkenal datang pada tahun 1968 dengan film George Romero, Night of the Living Dead. Romero memilih untuk menyebut mayat hidup sebagai "ghoul" daripada zombie. Namun 10 tahun kemudian, dalam Dawn of the Dead (1978) Romero mulai menggunakan istilah zombie dalam filmnya. Saat membuat film pertama, Romero memahami zombie sebagai budak Haiti yang menjadi mayat hidup, namun dalam Dawn of the Dead semuanya sudah berbeda.

Quote:

Pada saat Dawn of the Dead dirilis pada tahun 1978, gelombang budaya telah berubah sepenuhnya, dan Romero pada dasarnya telah menciptakan kembali zombie untuk penonton Amerika. Sejak 1980-an, puluhan film zombie dibuat. Bahkan Scooby-Doo melawan zombie dalam film Scooby-Doo On Zombie Island (1998). Beragam versi zombie mulai bermunculan dari film maupun acara TV seperti : Shaun of the Dead (2004), 28 Days Later (Serial), World War Z (2013), Zombieland (Serial), Life After Beth (20140, dan masih banyak lagi yang membawa budaya zombie ke budaya baru.

Serial The Walking Dead bisa dikatakan menjadi puncak kegilaan zombie yang sampai sekarang tidak ada habisnya. The Walking Dead, juga membawa gema dari sejarah lama. Serial ini jarang membuat banyak latar, tetapi berbagai hal bisa dikaitkan seperti selamat melewati Georgia, melalui lanskap terbengkalai yang pernah menampung perkebunan budak. Memahami sejarah zombie berarti memahami kecemasan yang masih dihadapi manusia dalam budaya saat ini, di mana rasisme tetap menjadi masalah yang sering terjadi. 

Zombie telah menjadi budaya yang menyusup ke segala sesuatu mulai dari komik, video game hingga karya sastra. Saat ini zombie hampir selalu dikaitkan dengan akhir dunia melalui “zombie-apocalypse”, sebuah pandemi global yang mengubah sebagian besar populasi manusia menjadi binatang buas yang rakus akan daging dari jenisnya sendiri.

Zombie dalam budaya baru kemudian menelanjangi bumi ke bagian-bagian esensialnya: umat manusia, alam, kelangsungan hidup. Melihat The Walking Dead dengan hamparan ladang luas, bangunan yang ditinggalkan, dan hutan yang sunyi namun sangat indah. Dengan cara ini, skenario zombie pasca-kiamat berbanding sama antara utopia dengan distopia. Lingkungan bersih dari pabrik industri, minyak, pengembangan bangunan, kemacetan lalu lintas, lokasi konstruksi, dan kebisingan kota.

Ketertarikan Pada Zombie

The Centers for Disease Control (CDC) memanfaatkan zombie mania dan membuat situs web “Zombie Preparedness” untuk memotivasi orang agar bersiap menghadapi bencana dan menawarkan tips tentang cara bertahan dari zombie-apocalypse dan bencana lainnya. Dan situs ini sukses besar.

Meskipun mitos zombie berdasar pada kenyataan, zombie hari ini telah mengambil kehidupan mereka sendiri.

Oleh karena itu sejarah zombie Haiti dan budaya zombie hari ini benar-benar terpisah. Zombie Haiti mewakili kengerian kehidupan nyata dari dehumanisasi, saat ini zombie digunakan sebagai cara untuk berfantasi tentang manusia dengan keputusannya. Zombie dulu muncul dalam konteks di mana manusia tidak dapat mengontrol tubuh mereka sendiri dan mencari kematian sebagai pelarian. Dan sekarang, zombie telah menjadi simbol utama pelarian itu sendiri di mana perbudakan fiktif dari beberapa orang memberikan jenis kebebasan yang salah bagi banyak orang.

Quote:

Dalam zombie-apocalypse menyisakan hanya segelintir orang yang selamat, mereka dihadapkan pada pemandangan gersang dan hijau, keputusan setiap orang menjadi sangat penting, bahkan bisa berarti hidup atau mati. Keputusan etis yang harus diambil oleh para penyintas di bawah tekanan dan tindakan yang mengikuti pilihan itu sangat berbeda dengan apa yang akan mereka lakukan dalam kehidupan normal. Siapa yang tidak ingin melarikan diri untuk menjalani kehidupan sempurna, dengan kelangsungan hidup mereka yang terus-menerus dipertaruhkan?

Ane pamit
emoticon-Ngaciremoticon-Ngaciremoticon-Ngacir
emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)
sumber : [url=https://www.bbc.com/culture/article/20150828-where-do-zombiesS E N S O Re-from]di sini[/url], di sini, di sini, di sini
Diubah oleh raeuki 05-07-2021 17:07
EriksaRizkiM
emineminna
anton2019827
anton2019827 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6.4K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
annlaskaAvatar border
annlaska
#3
Kalo skrg banyaknya ZOM...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
ZOMBLO emoticon-Ngakak (S)
ravensdale
neWMeal
raeuki
raeuki dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.