Tradisi Fashion Show Sape Sonok



Ada banyak keunikan yang lahir dari budaya-budaya di Pulau Garam. Salah satunya tradisi Sape Sonok.

Keunikan tradisi ini terlihat dari bagaimana seekor hewan dapat berperan selayaknya seorang model.

Anggun dan mempesona dibalut dengan berbagai perhiasan aneka warna, yang paling familiar sih warna hijau, merah dan keemasan.

Kontes kecantikan ini menawarkan pandangan yang memukau wisatawan baik itu lokal maupun mancanegara.

Tradisi Sape Sonok pada mulanya dipertontonkan pada awal pembukaan acara Karapan Sapi. Berbanding terbalik dengan sapi yang digunakan dalam perayaan. Jika pada tradisi Karapan Sapi, sapi jantanlah yang dipertontonkan kepiawaannya dalam beradu kecepatan sedangkan dalam tradisi Sape Sonok menggunakan sapi betina.

Hal yang dipertontonkan pun ialah keindahan bentuk dari sapi betina. Dalam hal ini ialah kemulusan kulitnya, panjang ukuran tubuhnya, bagaimana keanggunanannya, ukuran bobotnya (gemuk atau kurus).

Pada dasarnya sapi yang digunakan adalah jenis yang unggul dan telah terawat sejak kecil. Karena bukan hal mudah jika akan menggunakan sapi yang asal. Sebab penilaian kontes fashion show Sape Sonok dilihat dari bagaimana keserasian sapi pada pasangannya, serasi dalam melangkah, harus mampu berdiri tegak serta anggun layaknya model.

Penilaian penting dalam kontes ini adalah bagaimana seekor sapi saat akan melewati gapura dan saat menaruh kakinya di papan yang disediakan.

Jika pada saat melewati gapura ( yang ukurannya seukuran tubuh sapi) sapi menyenggol gapura atau mengangkat kaki maka penilaian akan kurang.



Untuk memperoleh sapi yang kualitasnya bagus, sapi harus melakukan perawatan. Untuk hal itu bagi pemilik sapi biasanya memberi ramuan dari 25 butir telur ayam kampung dan rempah kunyit, santan, gula merah, madu dan tanaman lainnya. Dan pemberian pakan ramuan pun akan dilakukan 2 kali sebelum jelang kontes. Untuk kemulusan kulit sapi agar tampak kemerahan akan diberi minyak khusus.

Konon tradisi ini berasal dari kebiasaan seorang petani yang memandikan sapi-sapinya serta mengikatnya pada sebuah batang kayu.

Tradisi ini paling sering diadakan di daerah Sumenep dan Pamekasan terlebih pada acara festival tahunan yang diadakan di Madura.

Saat perayaan Sape Sonok akan banyak hal-hal unik lainnya. Mengabadikannya dalam jepretan atau rekaman ataupun mendokumentasikan dalam tulisan merupakan cara terbaik.



Untuk memudahkan kegiatan itu saya menggunakan layanan Smartfren. Dalam wilayah Pamekasan telah tersedia bts-bts Smartfren. So, gak akan terkendala akses lagi. signalnya full, kencang juga bisa menikmati full akses pada malam hari dengan layanan Unlimited MAXI full speed malam 24 jam dari pukul 01.00 sampai 05.00 WIB.So gak perlu khawatir untuk aksesnya yah. Kecepatan men-download serta upload pun kenceng. Nih speed test-nya saya sertakan yah.



Oh yah Smartfren juga menyediakan Unlimited MAXI kartu perdana untuk 7 hari dan 28 hari serta buat pengguna prabayar dengan pemakaian wajar 1 GB/hari. Jangan khawatir kehabisan kuota saat memposting atau upload foto-foto terindah gansis yah. Kuy mampir di Madura. Bagi agan sista yang hobbi travelling sangat pas nih destinasi wisata satu ini. Dan jangan lupa pake provider Smartfren yah guyz. Akses jaringannya kenceng full nih dijamin bakal puas menikmatinya.




Ref Pic

Ref Pic 2

Ref.