dellesologyAvatar border
TS
dellesology
Pandemi Belum Usai, Australia Hadapi Wabah Tikus

Hello GanSis selamat pagi dan selamat beraktivitas dan tetap jaga kesehatan dan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M dimanapun berada ya GanSis.
Kali ini di hari yang mungkin membuat muak GanSis, kreator mau kasih tahu sebuah berita yang cukup menyedihkan dari negara tetangga kita yakni Australia.

Jika GanSis ada ynag udah tahu dan udah baca berita tentang kejadian yang dilakukan di Australia ini mungkin satu sisi GanSis pecinta kucing pasti marah dan namun satu sisi juga ada rasa kasihan bagi penduduk Australia khususnya Australia bagian timur. Jadi beritanya baru-baru ini Australia terkena wabah tikus saat ini belum reda kasus Covid yang terjadi di belahan dunia, kali ini Australia harus menghadapi wabah tikus yang mengganas khususnya Australia bagian Timur yakni wilayah Queensland dan sekitarnya. Banyak yang mengaitkan wabah tikus ini dengan kejadian pemburuan kucing yang banyak di bunuh oleh pemerintah Australia saat itu.


Sumber Gambar

Wabah tikus ini bukan hanya merusak panen dan membuat rugi petani di Australia namun juga tikus-tikus ini memakan kabel-kabel jaringan yang ada di Australia bagian timur. Wabah tikus yang melanda Australia ini sudah berangsur selama berbulan-bulan, yang lebih mengkhawatirkan lagi bahwa urine dan kotoran si tikus ini membuat air dan makanan warga menjadi tercemar dan menimbulkan banyak penyakit akibat kotoran yang disebabkan oleh wabah tikus ini. Bahkan GanSis info dari National Geographic bahwa tikus ini bukan hanya menyerang area penduduk saja bahkan sampai ke fasilitas publik seperti rumah sakit.

Banyak pasien yang sakit akibat makanan dan air minum mereka sudah terkontaminasi oleh tikus. Bahkan dirumah sakit pasien yang sakit akibat wabah tikus ini juga tak luput dari serangan tikus banyak pasien yang di gigit sama si tikus ini, jadi bisa dibilang tak ada tempat untuk manusia semua tempat sudah dikuasai oleh tikus. Penyebab dari wabah tikus ini GanSis dari beberapa artikel menyatakan bahwa hal ini terjadi akibat pembataian kucing yang terjadi di Australia, dimana pemerintah Australia ini sudah dirilis dan dilakukan sudah sejak 2019, alasannya oemerintah ingin mengurangi populasi kucing di Australia karena banyak kucing Australia memakan hewan endemik di Australia, jadi pasa saat itu di lansir New York pada 2019 pemerintah ingin memusnahkan hampir 2 juta populasi kucing di Australia.

Bahkan menurut menteri lingkungan hidup kucing liar adalah ancaman nyata bagi keberlangsungan lingkungan hidup dan habitat hewan asli di Australia. Di tahun 2019 cara pemerintah Australia membunuh dan mengurangi populasi kucing adalah dengan cara memberikan sosis beracun, bahkan menurut ahli yang mengembangkan racun untuk mengurangi populasi kucing di Australia saat itu makanan untuk kucing haruslah enak, karena itu terakhir kali mereka makan dan selanjutnya akan mati, bahkan pada saat itu ada 160 ribu orang menandatangani dan menolak petisi pembunuhan kucing ini.

Kembali ke wabah tikus, banyak spekulasi beranggapan bahwa wabah ini terjadi akibat pembataian ribuan kucing di Australia dari tahun 2020-2021. Namun hal ini tidak dijelaskan secara gamblang apakah wabah tikus ini merupakan akibat kebijakan pemerintah mengurangi populasi kucing atau memang murni karena kondisi alam. Ternyata wabah tikus ini bukan pertama kali terjadi di Australia, ternyata kejadian wabah ini memang sudah rutin terjadi di Australia yang bisa dibilang sudah sering terjadi, namun yang terjadi di 2021 ini adalah wabah tikus terparah yang pernah Australia hadapi.


Sumber Gambar

Penyebab utama dari wabah ini adalah Mus muculus (tikus rumahan) yakni species tikus pendatang yang mempunyai tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan wilayah di Australia, bahkan di cuaca yang sangat ekstrim di Australia tikus ini tetap hidup, bahkan pada musim kekeringan di Australia tikus ini juga mampu hidup. Awalnya tikus rumahan ini datang melalui kapal-kapal eropa yang saat itu berlayar dari Eropa menuju daratan Australia. Bahkan sepasang tikus rumahan ini jika dalam musim kimpoi bisa melahirkan hampir 500 ekor tikus. Banyak juga yang bertanya bagaimana wabah tikus ini bisa mengganas di Australia saat ini?.

Menurut beberapa penueliti di Australia hal ini diakibatkan Australia baru saja mengalami musim panas yang basah dan terjadi panen yang cukup besar dan ini merupakan pakan alami dari tikus-tikus tersebut akhirnya berkembang biak jadilah over populasi tikus di Australia saat ini, dan banyak para ahli lebih menyalahkan akibat rusaknya habitat bagi burung-burung predator pemakan tikus yang sudah rusak parah, seperti elang tikus, burung hantu boobok, dan ular yang rusak akibat arus urbanisasi yang memaksa menggusur habitat predator tikus ini akibatnya rantai makanan di alam australia menjadi tak seimbang.


Lebih mengagetkan lagi adalah hal ini merupakan awal, bahkan menurut telegraph tikus di Australia pada musim dingin akan masuk kedalam ruangan mencari tempat yang hangat dan akan ngumpul disatu ruangan. Bahkan pemerintah sudah menghimbau agar masyarakat menutup lubang-lubang yang mengindikasi masuknya tikus kedalam rumah warga. Kreator gak kepikiran sih kalau ini terjadi di Indonesia.

Intinya dari kejadian Australia ini kita harus benar-benar menjaga keseimbangan alam ya GanSis bagaimanapun manusia hanya diberikan tugas mengatur bumi dan isinya ini. Jadi mari kita jaga keseimbangan dan rantai makanan mahluk hidup dimanapun kita berada.

Sekian info dari kreator semoga kita bisa belajar dari kejadian di Australia ini ya GanSis sekian dan Terimakasih....

Quote:


mirai39idx
cahbaligasik
wetenggede
wetenggede dan 20 lainnya memberi reputasi
19
8.2K
174
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
evonext555Avatar border
evonext555
#4
Tikus area Sawah di kampung gue udah hampir punah, soalnya sawah nya kebanyakan Pestisida sama obat Hamaemoticon-Ngakakbukan hanya tikus yg lenyap tapi hewan alami penghuni sawah juga banyak lenyap, tinggal keong keongan sawah sama burung yg masih bertahan
fauziiaraxii
fauziiaraxii memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.