Perjuangan orang memang beda-beda ya Agan Aganwati. Berdasarkan perjuangan juga, ukuran nilai dari sesuatu bagi seseorang juga berbeda. Bagi sebagian orang uang senilai 30jt bukan uang banyak, bahkan uang jajan mingguan malahan. Ada sebagian orang menganggap bahwa uang 30 juta adalah harta yang sangat penting, mengingat waktu dan kerja keras yang telah dilakukan untuk mengumpulkan uang segitu.

Hal yang dirasakan Bu Ramlah yang sudah umur 50 tahun ini adalah kondisi dimana uang 30 juta adalah uang yang sangat berarti baginya. Bagaimana tidak, uang tersebut dia kumpulkan selama puluhan tahun dari kerja keras dia di usaha tambal bannya. 

Ibu yang berasal dari Goa, Sulawesi Selatan ini ceritanya mau menabung ke bank. Dia membawa uang sebanyak Rp. 31 Juta untuk disetorkan di Bank. Lha kog setelah menyetorkan, hasil print tabungannya hanya ada saldo Rp. 31 Juta, sedangkan sebelumnya uang Ibu Romlah ada Rp. 30 Juta dan tidak pernah diambil. Ibu Romlah mencoba protes terhadap pihak Bank, namun pihak Bank tidak menggubris dan tidak ada tanggungjawab.



Tabungan yang dia kumpulkan bertahun-tahun itu hilang begitu saja, padahal tidak merasa mengambilnya sama sekali. Bayangin Agan Aganwati, amit-amit jabang bayi deh, kehilangan uang Rp 30 Juta tanpa pernah merasakannya. Trus pihak Bank tidak ada tanggungjawabnya, rasanya kuda tak hiiiih!

Bu Ramlah malah sempat disalahkan oleh pihak Bank. Dua kali minta penjelasan ke pihak Bank, malah pihak Bank menyalahkan Bu Ramlah. Pihak Bank menyalahkan Bu Ramlah karena terlalu lama untuk mengecek saldo tabungannya. Bau-bau orang toxic ini yang melayani Bu Ramlah, kagak dicari permasalahannya dimana dan solusinya apa malah menyalahkan. Kudu tak hiiiih.

Namun, Bu Ramlah tidak menyerah, dia melaporkan ke Polisi untuk menindak pihak Bank dan mengambil haknya. Setelah dilaporkan ke pihak Bank dan dikomunikasikan dengan kedua belah pihak, pihak Bank mengambil jalur kekeluargaan dan bersedia mengembalikan

Ternyata eh ternyata, ada dugaan kalau hilangnya uangnya Bu Ramlah itu kesalahan dari pihak internal Banknya. Bank BUMN yang tidak mau disebutkan mereknya ini melaporkan kejadian ini ke polisi untuk diusut lebih jauh lagi. 

Kelalaian adalah hal yang hampir semua pihak mengalaminya, entah ini kelalaian sistem atau kelalaian SDA nya. Tapi, seandainya itu ada kesengajaan dari oknum dalam Banknya, kenapa sih tega banget mengambil uang Ibu Ramlah.

Dari sini TS bisa mengambil pelajaran bahwa tidak semua orang yang pegang uang banyak itu orang yang benar-benar kecukupan, dalam artian uangnya itu lebih-lebih gitu. Kita tidak tahu seberapa lama dan seberapa keras orang tersebut mengumpulkan uang itu, kan ?

Jadi mau curcol, ini kebanyakan orang yang punya mental hutang tuh cara pikirnya kalau ada temen punya banyak uang, dia seenaknya hutang tanpa pernah kasih kejelasan dan berkomitmen kapan ngembalikan pinjamannya, dianggapnya temen yang dia pinjem uangnya itu selalu punya uang. Kudu tak hiiih!

Selebihnya, semoga berita ini bukan berita Prankya.