Assalamualaikum AganSis dimanapun berada. Semoga selalu sehat wal afiat dan penuh keceriaan mengingat udah tanggal muda.

Seberapa besar pengetahuan AganSist tentang sex? pasti banyak yang langsung jawab "udah expert". Hehe..

But, now im talking about sex education. Pendidikan sex khususnya untuk para orang tua dan calon orang tua yang nantinya bisa diterapkan pada putra putrinya.

Dari cerita diatas, sungguh amatlah miris ketika ada seorang anak yang berusaha mengeluhkan tentang hal pribadi kepada gurunya, namun sang guru belum sepenuhnya memahami maksud dari cerita anak tersebut.

Bukan salah sang guru yang gagal faham dengan maksud sang anak, namun bisa jadi kesalahan ada pada orang tuanya yang memberikan pengertian yang berbeda kepada anak. Terlebih pada organ vital yang sering dinamai dengan sebutan-sebutan yang sebenarnya untuk menghindari penyebutan yang dianggap tabu oleh mereka.

Dan inilah pentingnya sex education bagi siapapun. Para orang tua dan anak-anaknya. Agar hal seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari pada siapapun.

Hal yang paling utama yang seharusnya dipahami oleh para orang tua adalah, jangan menamakan organ vital anak dengan nama-nama pengganti. Contohnya, t*t*t, burung, anu, itu, cockies, dsb.

Terlebih pada anak usia dibawah 10 tahun yang sudah lancar berbicara. Baiknya, ajarkan mereka untuk bilang "penis" (alat kemaluan laki-laki) atau "vagina" (alat kemaluan perempuan). Karena tidak semua anak mau bercerita hal yang mengerikan kepada orang terdekatnya. Terkadang karena takut, mereka memilih diam. Sekalipun si anak terbiasa banyak bicara, namun trauma membuat mereka menjadi anak yang pendiam. Dan ini banyak sekali terjadi. Kejadian terungkap, ketika si anak didesak untuk berbicara, bukan atas inisiatifnya sendiri untuk bercerita.

Kita tidak akan pernah tahu bahayanya nafsu yang seketika menutupi logika manusia. Siapapun bisa menjadi pelakunya. Sekalipun orang terdekat.

Dan di thread ini ane mau menyampaikan bahwa, mengenalkan penis dan vagina sebagai organ intim adalah penting. Bukan suatu perkataan yang kotor atau jorok. Kemudian selanjutnya perkenalkan kepada anak-anak kita mana bagian yang boleh disentuh dan mana yang tidak, siapa saja yang boleh menyentuh, dan tindakan apa yang harus mereka lakukan ketika ada yang menyentuh organ intim mereka. Ajarkan anak untuk berteriak, ketika sesuatu terjadi. Ini penting. Sedari kecil, anak harus memiliki self difence atas tubuh mereka.

Nah lu sendiri udah mraktekin belon?

Sebagai seorang ibu, ane juga sedang belajar. Anak ane cowok juga sudah mulai ane ajarkan untuk bilang penis pada kemaluannya. Dan.. biasakan anak untuk punya rasa malu. Contohnya anak ane kalau mau mandi di tempat lain, dia selalu mau bajunya dilepas di depan kamar mandi. Karena dia merasa malu ketika ada yang melihat dia hanya memakai kaos dan celana dalam saja.

Budaya malu itu penting lho AganSist. Terlebih di jaman se ekstrim ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang malu. Malu kalau mau berbuat yang tidak baik.

Demikianlah thread dan sharing dari ane AganSist. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua khalayak ramai. Terlebih para orang tua. Sebagai pembelajar untuk anak-anaknya kelak. Mungkin diantara AganSist belum menerapkan ini, its okay. Perlahan-lahan, karena untuk memulai sesuatu yang baru/kebiasaan baru memang terkadang butuh proses. Kalian tetap Ibu dan Ayah yang terhebat bagi anak-anak kalian. So, tetep semangat.. Demi masa depan yang cerah. Hehe..

Eh iya, jangan lupa cendolnya ya.. Thanks anyway.