rennevarte
TS
rennevarte
Berpikir Dengan First Principle, Maksudnya Bagaimana Ya Gansis?
berpikir dengan analogi bahwa dengan sikap optimisme Gansis dapat bangun lebih awal, dengan optimisme Gansis akan jauh lebih sukses sesungguhnya tidak salah dan lebih jelas menimbang asumsi-asumsi yang ada ketimbang memikirkan sesuatu yang abstrak.



tapi orang-orang yang tidak seperti itu membisiki ane untuk memulai sesuatu dari pertanyaan, why? mengapa? dan barangkali mempertanyakan ini juga tidak salah, abstrak tapi tepat. berpikir dengan anologi memang membuat kerja lebih baik, misalnya seperti pertanyaan seberapa optimisme kita? memang tidak ada tolak ukurnya dan jawaban yang pasti. namun, jika kita adalah orang yang suka tantangan barangkali kita ingin membuktikan seberapa kita sangat-sangat-sangat optimis...

first principle thingking atau first principle reasoning, adalah kerangka berpikir dengan menggali suatu hal sampai ke akar-akarnya, sehingga tidak lagi terbungkus asumsi-asumsi dan tidak bisa diurai lebih dalam lagi, kemudian, kita,dapat berusaha membangun pemikiran sendiri dari esensi dasar itu untuk tujuan yang lebih jelas.

banyak yang bilang cara berpikir ini berangkat dari Aristoteles tapi ane suka model berpikir yang diterapkan oleh Socrates, Socrates Quoestioning, bertanya-tanya layaknya anak kecil yang mati penasaran. bertanya untuk menggali atau mengeksplore sesuatu secara mendalam, radikal, hingga ke akar-akarnya. pada tulisan ini mungkin saya tidak perlu untuk bertanya, seberapa optimis saya untuk menulis ini?

tapi mengapa ane menulis?
mengapa ane harus menulis dengan optimis?
apa yang agan dapatkan dengan membaca?
apa yang sista terima dengan optimis membaca?

ribet, memang, tapi, sadarkah kita? jika kita memulai sesuatu dengan optimis yang berlebih, adakalanya menulis hanyalah repetisi yang membosankan, Jika ukuran kita adalah seberapa banyak dan bukan untuk apa, kita tidak akan pernah puas. kita tidak akan memiliki pemikiran yang kuat terhadap, menulis atau membaca tulisan ini, misalnya!

Berpikir secara mendalam akan membuat kita untuk dapat melihat lebih jauh dari apa yang dilihat oleh orang lain. saya suka apa yang dicontohkan oleh bang @hilmanski dalam podcastnya yang berjudul [url=<iframe]apa itu principle thingking[/url].

Jika kita adalah orang dengan konsep berpikir analogi saja, kita hanya akan menemukan dua varian dalam secangkir kopi. yaitu, kopi panas dan kopi dingin. tapi, bayangkan jika kita berpikir secara berpikir prinsip pertama (anggap saja ini padanan bahasa indonesia dari first principle thingking). kita dapat melihat bahwa kopi terdiri dari berbagai jenis dan varian, kopi itu adalah buah, kopi ditemukan oleh penggembala kambing. hangat kopi akan lebih bertahan lama jika kita menggunakan creamer dan sebagainya.

Kita, tidak selalu perlu untuk berpikir dengan first principle prinsip. dimana berpikir dengan model ini akan sangat melelahkan karena kita harus menguras otak untuk mempertanyakan sesuatu yang sinple tapi jawabannya terkadang kompleks dan rumit, ya begitu mendalam dan sederhana. Barangkali ia seperti bantalan sasaran panah. kita tidak selalu membidik angka 100 jika itu kita analogikan sebagai first principle, kita terkadang hanya perlu berada di angka 10 jika itu adalah berpikir dengan analogi. atau bahkan ditengah-tengahnya.

So, pernahkah Gansis berpikir dengan first principle?

silahkan komen jika agan-agan dan sista punya pendapat, pandangan atau ilmu tentang pembahasan kali ini, semoga bermanfaat yaa emoticon-Big Grin
Diubah oleh rennevarte 19-04-2021 03:16
SpecialCOMtelah.ditipum4ntanqv
m4ntanqv dan 12 lainnya memberi reputasi
11
2.8K
52
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
circlove
circlove
#17
Ane kayaknya semi2 1st principle kayaknya. Hanya pada objek2 atau peristiwa2 tertentu aja, selebihnya masa bodo 😁
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.