extreme78
TS
extreme78
Aparat Keamanan Myanmar Tembakan Granat ke Pengunjuk Rasa, 80 Orang Tewas
Jakarta - Pasukan keamanan Myanmar menembakkan senapan granat ke pengunjuk rasa di sebuah kota dekat Yangon pada hari Jumat. Akibatnya lebih dari 80 orang tewas, kata kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Dilansir dari reuters Minggu (11/4/2021), portal berita AAPP dan Myanmar Now mengatakan pada hari Sabtu ada 82 orang tewas selama protes terhadap kudeta militer 1 Februari di negara itu. Penembakan dimulai sebelum fajar pada hari Jumat dan berlanjut hingga sore hari, kata Myanmar Now.

"Ini seperti genosida," outlet berita mengutip seorang penyelenggara protes bernama Ye Htut mengatakan. "Mereka menembaki setiap bayangan."

Banyak penduduk kota telah melarikan diri, menurut akun di media sosial. Seorang juru bicara junta militer Myanmar tidak dapat dihubungi pada hari Sabtu.

AAPP, yang mencatat jumlah harian pengunjuk rasa yang terbunuh dan ditangkap oleh pasukan keamanan, sebelumnya mengatakan 618 orang telah tewas sejak kudeta.

Angka itu kemudian dibantah oleh militer, yang mengatakan melakukan kudeta karena pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi karena dicurangi. Komisi pemilihan telah menolak pernyataan tersebut.

Juru bicara Junta Mayjen Zaw Min Tun mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat di ibukota, Naypyitaw, bahwa militer telah mencatat 248 kematian warga sipil dan 16 kematian polisi, serta tidak ada senjata otomatis yang digunakan oleh pasukan keamanan.

Aliansi pasukan etnis di Myanmar yang menentang tindakan keras junta menyerang sebuah kantor polisi di timur pada Sabtu dan sedikitnya 10 polisi tewas, kata media domestik.

Kantor polisi di Naungmon di negara bagian Shan diserang pada pagi hari oleh pejuang dari aliansi yang mencakup Tentara Arakan, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, media melaporkan.

Shan News mengatakan sedikitnya 10 polisi tewas, sedangkan outlet berita Shwe Phee Myay menyebutkan jumlah korban tewas 14.

Penguasa militer Myanmar mengatakan pada hari Jumat bahwa protes terhadap pemerintahannya berkurang karena orang-orang menginginkan perdamaian, dan akan mengadakan pemilihan dalam dua tahun.

Anggota parlemen Myanmar yang digulingkan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat untuk mengambil tindakan terhadap militer.

"Rakyat kami siap membayar berapa pun biaya untuk mendapatkan kembali hak dan kebebasan mereka," kata Zin Mar Aung, yang telah ditunjuk sebagai penjabat menteri luar negeri untuk sekelompok anggota parlemen yang digulingkan. Dia mendesak anggota Dewan untuk menerapkan tekanan langsung dan tidak langsung pada junta.

"Myanmar berada di ambang kegagalan negara, kehancuran negara," Richard Horsey, penasihat senior Myanmar di International Crisis Group, mengatakan pada pertemuan informal PBB, diskusi publik pertama tentang Myanmar oleh anggota dewan.

https://news.detik.com/internasional...rom=wpm_nhl_12

Busettt....kejam amatemoticon-Marahemoticon-Marahemoticon-Marah


Maap salah kamaremoticon-Cape deeehh
Diubah oleh extreme78 11-04-2021 11:09
senoindraviniestmunapigg
munapigg dan 18 lainnya memberi reputasi
19
8.7K
246
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
fa.uz
fa.uz
#3
Kela caktiiemoticon-Ngakak
bangsutankerennowbitoolpiscerian
piscerian dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.