Mengutip dari KBBI, humoris adalah orang yang mempunyai rasa humor. Sedangkan humor adalah sesuatu yang lucu.

Orang humoris tidak hanya memiliki rasa humor, namun mereka juga dapat menunjukkannya kepada orang-orang hingga membuat suasana terasa menggelitik. Entah itu melontarkan celetukan atau lelucon, semuanya sukses membuat orang terhibur.

Selain itu, orang humoris memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki tempat di hati orang-orang, benar? Sebagai contoh, ketika suasana terasa canggung saat berkumpul bersama teman-teman, celotehnya selalu ditunggu-tunggu oleh kita, bukan?

Bukan hanya dalam perkumpulan, orang-orang humoris pun sukses dalam hubungan percintaan, loh. Mereka dapat mengemas lika-liku hubungannya bersama sang kekasih dengan baik. Pandangan mereka terhadap masalah seperti sebuah lelucon yang selalu mereka buat, jika hari ini lucu mungkin besok sudah garingatau tidak lucu lagi. Sama halnya dengan problematik hidup yang akan berlalu seiring berjalannya waktu.

Seperti yang kalian tahu, paragraf sebelumnya bertentangan dengan fakta hidup seorang komedian yang tahun lalu telah bercerai, namun penulis memiliki pandangan bahwa sebuah tuntutan pekerjaan berbeda dengan sifat humoris yang sesungguhnya.

Mereka adalah tipe manusia yang menarik, bukan? Eh… eh… apakah Gansis termasuk orang humoris juga? Nah, untuk mengetahuinya, simak dan jawab pertanyaan di bawah ini dengan jujur, ya!

1. Apakah kamu mengerti humor?


pixabay.com

Opini penulis, rasa humor adalah suatu getaran dalam dada yang ingin kamu sampaikan kepada dunia dengan maksud untuk mengocok perut publik.

Seorang humoris selalu mempunyai ide-ide kreatif untuk membuat kalimat-kalimat bernada jenaka. Apakah itu untuk menghibur atau mencairkan sebuah suasana yang canggung, entahlah hanya mereka yang tahu persis. Penulis pun belum sepenuhnya memahami pola pikir mereka yang sangat unik itu, Gansis.

Ketika si humoris berkumpul bersama teman-temannya, seolah mereka selalu terfokus untuk membuat dan menyelipkan sebuah lelucon di tengah-tengah pembicaraan. Apakah kalian selalu begitu, Gansis?

2. Bagaimana reaksi orang lain?


pixabay.com

Celetukan yang kamu lontarkan belum sepenuhnya menjadi sebuah lelucon jika tidak adanya reaksi dari orang lain, benar? Layaknya sebuah transaksi jual-beli, tanpa salah satunya, kegiatan itu tidak bisa dikatakan transaksi.

Reaksi tersebut dapat berupa sebuah senyuman kecil hingga tertawa lepas. Seseorang dapat dikatakan humoris jika memiliki rasa humor yang lucu dan terasa menggelitik, kan? Tidak adanya reaksi adalah sebuah isyarat yang menunjukkan bahwa kalian tidak lucu, Gansis!

3. Bagaimana menurut orang terdekat?


pixabay.com

Cara yang paling mudah untuk menggali apakah ada sifat humoris yang terkubur dalam dirimu adalah dengan menanyakannya langsung kepada teman, tetangga, saudara atau orang terdekatmu yang lain (mereka harus terkonfirmasi kejujurannya, ya!). Karena sejatinya, kita selalu pintar dalam mengenali diri orang lain, namun justru terlalu bodoh dalam mengenali diri sendiri. Maka dari itu kita perlu bantuan orang lain untuk memberikan pendapatnya tentang dirimu.

4. Apakah kamu senang melihat orang lain tertawa?


pixabay.com

Terakhir dan yang paling penting, senang melihat orang lain tertawa adalah sifat yang wajib dimiliki oleh orang humoris. Bagaimana tidak? Apa tujuanmu membuat sebuah lelucon jika bukan untuk melihat senyum dan tawa riang dari orang-orang?

Sebagian dari kalian mungkin sering membuat lelucon itu supaya memikat lawan jenis, kan? Namun jika itulah yang menjadi tujuannya, selama ini kamu bukanlah orang humoris, Gansis. Tetapi kamu adalah orang ‘lucu’ dadakan, benar?




Beberapa pertanyaan di atas adalah penguraian dari indikator orang humoris berdasarkan riset kecil yang telah penulis lakukan. Jika ada kekeliruan, Gansis bisa mengoreksi penulis di kolom komentar.

Bagaimana Gansis? Setelah kalian menjawab pertanyaan di atas, apakah kalian termasuk orang humoris?