machin
TS
machin
Kapan Sih Islam Masuk di Indonesia dan Bagaimana Caranya ?
Selamat siang semuanya, Gan Ganwati. Sehat selalu ya.emoticon-Hai
Silahkan dibaca Thread sedikit seriusku ini. Semoga menambah wawasan baru bagi kita semua dan berdampak positif.
___________________________________________________________________

Indonesia lagi gencar-gencarnya nih ya dengan isu tentang agama Islam. Kali ini Aku mau membahas tentang sejarah Islam di Indonesia ya Gan Ganwati. Kalau ada kekurangan informasi, silahkan komen ya dan pastikan memiliki sumbernya. Karena kita sangat mudah sekali komen tanpa menggunakan sumber yang bisa dipertimbangkan kredibilitasnya. Meskipun kita tidak pernah benar-benar tahu, mana sumber yang bisa dipercaya saat ini. Mari berdiskusi dengan santuy.emoticon-Shakehand2



Islam merupakan agama yang mulai disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW di Arab pada abad ke-7 Masehi. Namun, sudah menjadi sebuah fakta dunia bahwa Agama yang mengimani satu Tuhan, Allah SWT dan Muhammad sebagai utusan-Nya, paling banyak dipeluk oleh penduduk Indonesia. 

Hampir 90% penduduk Indonesia beragama Islam, sekitar 229 juta jiwa beragama Islam.

Bagaimana bisa, negara yang berjarak sejauh 7898 km ini menjadi negara dengan populasi tertinggi yang memeluk Agama Islam ?


Setidaknya ada lima teori yang bisa menjawab pertanyaan ini, yang mana ke lima teori tersebut memiliki data historis dan arkeologis yang sangat terbatas dan tak lengkap. Para sejarawan masih terus meneliti bagaimana Islam menjadi agama terbesar yang dipeluk penduduk Indonesia.


Ke lima teori tersebut adalah teori Arab (Timur Tengah), teori Cina, teori Gujarat (India), teori Persia (Iran), dan teori Maritim.

Quote:

Belum ada kesepakatan di antara para sejarawan tentang kapan sebenarnya Islam mulai masuk dan menyebar di dunia Melayu. Namun, dari empat teori yang ada bisa dikategorikan menjadi dua kategori, teori kategori pertama yaitu Islam datang pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehi yang dikedepankan oleh W.P. Groeneveldt, T.W.Arnold, Syed Naguib al-Attas, George Fadlo Hourani, J.C. van Leur, Hamka, Uka Tjandrasasmita dan lainnya. Sedangkan teori kategori kedua mengatakan bahwa kedatangan Islam dimulai pada abad ke-13 Masehi yang dikedepankan oleh C. Snouck Hurgronje, J.P. Moquette, R.A Kern, Haji Agus Salim dan lainnya.

Kategori teori pertama ada tiga teori yang dianggap sebagai awal mula masuknya Islam ke Indonesia, yaitu teori Arab, teori Cina, dan teori Maritim. Tiga teori ini berada pada rentan waktu yang relatif sama, yaitu sama-sama beranggapan bahwa Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Namun dari ketiga teori ini, hanya teori Arab dan Cina yang memiliki titik temu pada catatan Tionghoa dari Dinasti Tang dimana dalam catatan tersebut terdapat kata “Ta-shih” yang diidentifikasi oleh Groeneveldt sebagai “orang-orang Arab” yang menetap di pantai barat Sumatera.

Dalam catatan tersebut menyebutkan sejumlah orang dari Ta-shih yang membatalkan niatnya untuk menyerang kerajaan Holing atau Kalingga di bawah rezim Ratu Shima, dikarenakan kerajaan Ratu Sima memiliki kekuatan yang cukup sulit untuk dihancurkan.

Ratu Shima merupakan sosok pemimpin perempuan yang tegas pada tahun 674-695 Masehi menggantikan suaminya, Raja Kartikeyasinga, untuk memimpin Kerajaan Kalingga. Kerajaan Hindu yang pernah menjadi salah satu pemerintahan terbesar di Jawa dan dikenal di seluruh dunia kala itu.


Buya Hamka mengajukan bukti naskah kuno dari Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di Kawasan Pantai Barat Sumatera pada tahun 625 Masehi. Kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya tersebut juga ditemukan nisan yang bertuliskan nama Syeh Rukunuddin, wafat tahun 672 Masehi. Pernyataan Buya Hamka mendapat dukungan dari T.W. Arnold yang menyatakan bahwa kaum saudagar dari Arab cukup dominan dalam aktivitas perdagangan ke wilayah Nusantara. Para saudagar tersebut selain melakukan aktivitas perdagangan, mereka juga melakukan kegiatan dakwah Islam di berbagai wilayah di Nusantara. Teori tersebut kemudian disebut sebagai teori Arab.


Masih berhubungan dengan Dinasti Tang. Ajaran agama Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang pada tahun 618 – 805 Masehi, dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yaitu Saad bin Abi Waqqash. Menurut Syed Naguib al-Attas, Kanton pernah menjadi pusat dakwah orang muslim dari Cina pada abad ke 7 Masehi.


Bukti lain adalah banyaknya pendakwah keturunan Cina yang memiliki pengaruh besar di Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telha masuk Islam. Raden Patah sendiri memiliki nama Cina, Jin Bun. Beliau memimpin Demak Bersama Wali Songo sejak tahun 1500 Masehi. Teori inilah yang kemudian disebut sebagai teori Cina.


Sedangkan teori maritim meyakini bahwa penyebaran agama Islam dimotori oleh orang lokal sendiri yang melakukan aktivitas perdagangan sampai ke negeri-negeri jauh, termasuk ke wilayah asal Islam atau negeri yang sudah menganut Islam terlebih dahulu. Mereka kemudian berinterakasi dengan pemeluk agama Islam di tempat mereka berdagang, kemudian membawa ajaran Islam ke Nusantara dan disebarkan di Nusantara.


Teori ini dikemukakan oleh sejarawan asal Pakistan, N.A. Baloch. Baloch menyampaikan bahwa penyebaran ini terjadi sekitar abat ke 7 Masehi dan dimulai di pesisir Aceh dan seterusnya sehingga tersebar luas di Nusantara.  Teori maritim ini tidak memiliki bukti kuat untuk menyanggah argument mereka tentang kedatangan Islam di Nusantara dan juga tidak dapat menyebutkan asal negara yang dimaksud sebagai sumber penyebaran Islam di Nusantara.


Kategori kedua ada dua teori yang terjadi pada masa yang sama yaitu teori Persia (Iran) dan teori Gujarat (India). Kedua teori ini terjadi pada abat ke – 13 Masehi.
Pelopor dari teori Persia adalah C. Snouck Hurgronje. Teori ini didasarkan pada penyerangan dan pendudukan Baghdad oleh Raja Mongol, Hulegu Khan pada  tahun 1258. Dimana Hulegu Khan adalah cucu dari Jengis Khan yang sangat membenci Islam dan saat itu mendapat bagian untuk menguasai wilayah Persia dan Kurasan. Namun anak kedua Hulega Khan memeluk agama Islam yang kemudian beberapa klan Khan Mongol di Persia juga memeluk Islam.


Diperkuat dengan penemuan arkeologis berupa batu nisan Sultan Malik as-Salih yang meninggal pada tahun 696 H atau tahun 1297 Masehi di Gampong Samudera, Lhokseumawe. Data arkeologis ini dianggap sebagai batu nisan tertua yang mencantumkan nama sultan pertama di wilayah tersebut. J.P Moquette, membandingkan dengan data historis lain, yaitu catatan Marco Polo yang pernah mengunjungi Perlak dan tempat lain di wilayah ini pada tahun 1292 Masehi, yaitu Sejarah Melayu dan Hikayat Raja-Raja Pasai.


Tidak hanya itu, seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara memiliki persamaan dengan seni kaligrafi di Persia. Berdasarkan data tersebut, J.P. Moquette menyimpulkan bahwa kedatangan Islam di Nusantara adalah pada tahun 1270 – 1275 Masehi. Teori ini kemudian di sebut sebagai teori Persia. 


Teori Persia ini memiliki kelemahan. Kelemahannya yaitu terletak pada ajaran Islam yang masuk dari Persia kemungkinan adalah Syiah, sedangkan pemeluk Islam di Indonesia adalah Sunni.

Mongol masih memiliki keterkaitan pada teori selanjutnya, yaitu teori Gujarat atau India. Jengis Khan membagi imperiumnya menjadi empat wilayah dan dibagikan kepada putra-putranya, yang meliputi Rusia dan Eropa, wilayah kedua Persia atau Iran, wilayah ke tiga Cina, dan wilayah ke empat Turkestan di Asia Tengah.

Selain empat wilayah tersebut, pada perkembangan selanjutnya Mongol juga menguasai wilayah Hindustan yang meliputi negara-negara seperti India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Bhutan, Sri Lanka dan Maladewa. Para pemimpin dari Mongol yang mendirikan pemerintahan Mongol Muslim di Hindustan antara lain Zhahiruddin Muhammad Babur dari negeri Afghan, Humayun dan Muhammad Jalaludin.

G.W.J. Drewes mencetuskan teori Gujarat yang lantas dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F.Sutterheim, J.P.Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto, meyakini bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi.

Melalui selat Malaka, kaum Gujarat menjalin kerjasama perdagangan dengan orang – orang lokal dibagian barat Nusantara. Bukti adanya kontak dan kedatangan Islam di pantai utara Jawa adalah ditemukannya batu nisan di Leran, Gresik. Keseluruhan karakter huruf di batu nisan tersebut adalah huruf kufi dan mencantumkan nama Fatimah binti Maimun bin Abdullah yang meninggal pada tahun 495 Hijriyah atau tahun 1102 Masehi. Beberapa temuan batu nisan yang menggunakan tulisan kufi ditemukan di Gresik, Troloyo, Trowulan, Jawa Timur.

Temuan tersebut menyimpulkan bahwa saat Kerajaan Majapahit masih berkuasa, masyarakat Muslim telah ada di dekat ibukota Majapahit dan sekitarnya. Kemiripan dari bahan dan bentuk batu nisan temuan arkeolog ini dapat dihubungkan dengan perkembangan hubungan dagang antara Gujarat, Samudera Pasai, dan pantai utara Jawa Timur yang sudah merupakan daerah sibuk pada saat itu.


Dari kelima teori tersebut dapat disimpulkan bahwa agama Islam datang ke Indonesia tidak dengan cara kekerasan. Agama Islam datang di Indonesia melalui perdagangan dan pernikahan dengan penduduk lokal Nusantara. Bukan tidak mungkin jika dengan cara yang damai tersebut yang menjadi alasan dasar Indonesia menjadi negara dengan pemeluk agama Islam paling besar di Indonesia.



Terimakasih yang sudah mengunjungi Thread ku ini. Ditunggu komeng di Thread  ku ini ya Gan Ganwati. Salam damai.emoticon-Shakehand2
Sumber : 1 2 3 4 5 6 7

Diubah oleh machin 02-04-2021 10:48
rozenhartnilwatikta1965minhakim20
minhakim20 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
4.3K
102
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
auto.optimus
auto.optimus
#5
@machinoh begitu.
Tapi ane msh tanda tanya soal nabi muhammad saat menjadi pedagang pernah ketemu orang indonesia. Itu ditahun berapa orang indonesia berdagang di arab?
@aljohani betul, ga semua arab agamanya cuma islam doank.
Diubah oleh auto.optimus 05-04-2021 05:57
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.