Maraknya media sosial dengan konten-konten yang beraneka ragam, dari yang mencoba prank hingga settingan, bahkan ada yang bergaya lucu, joged-joged seru hingga konten yang memicu adrenaline banyak tersaji di banyak applikasi media sosial.

Pertanyaannya kenapa? Maraknya applikasi yang bisa dimanfaatkan banyak orang untuk berkarya dan menghasilkan pundi rupiah, bahkan bisa viral dalam sekejap, setidaknya bisa dikenal banyak orang. Tentu para pembuat konten akan mencari strateginya tersendiri, dengan membuat hal yang konyol, aneh dan unik agar bisa terkenal di dunia maya.



Tak jarang pembuat konten yang masih duduk di bangku sekolah, mereka ikut berpartisipasi menjadi konten kreator. Namun, alih-alih video yang mereka hasilkan adalah konten yang bermanfaat, ehh malah sebaliknya rada aneh, unik, kocak dan ada juga yang menantang bahaya.

Seperti halnya memberhentikan truk yang besar untuk kepentingan konten!!



Apakah hal seperti video diatas ini bermanfaat, entahlah gan buat ane sih itu cari mati. Masak truk sedang berjalan kencang diberhentikan mendadak, lah yang ada malah ditabrak. Giliran ada pelaku yang membuat konten bahaya meninggal siapa yang harus disalahkan, supir truk atau si pembuat konten?

Inilah yang terjadi di Pamulang Tanggerang Selatan, kabarnya video viral akibat ada bocah yang masih berumur 14 tahun meninggal di tabrak truk yang diberhentikan mereka viral hingga pengemudi truk dianggap harus bertanggung jawab.



Kejadian ini berlangsung pada jam 03.00 dini hari, dimana tepat di depan komplek perumahan Vila Dago. Menurut saksi mata, tukang parkir pinggir jalan sebelum kejadian hal yang sama sudah dilakukan sebelumnya untuk keperluan konten. Bahkan sudah 3 truk yang mereka berhentikan, naas truk ke 4 menabrak salah satu pelaku pembuat konten walau saat ini pengemudi truk sudah diamankan oleh pihak yang berwajib.

Namun hal seperti ini membuat kita berfikir, itu dini hari kok masih nongkrong dimana orang tuanya? Kemana mereka? Atau orang tuanya sendiri juga sudah tak peduli dengan anaknya, padahal untuk anak remaja seusia tanggung kerap melakukan hal yang tak difikirkan dengan matang.



Kontrol orang tua dipertanyakan, namun hingga banyak sumber ane baca tidak menemukan satupun statement dari orang tuanya terhadap anaknya yang meninggal terlindas truk.

Tapi ini bisa jadi pembelajaran orang tua yang punya anak masih remaja tanggung, jangan sampai malah meresahkan masyarakat. Pak supir yang harus bekerja malah sibuk dengan hukum gara-gara nabrak orang dijalan.

Walau ada yang bersorak karena mereka melihat ada pemuda yang kurang akalnya berkurang sedikit demi sedikit. Tapi sebenarnya nyetop truk tanpa muatan sering dilakukan para traveller, untuk sekedar menumpang dibandingkan harus jalan kaki.



Tapi kalau nyetop truk untuk konten ya manfaatnya apa sedangkan nyawa taruhannya? Masih ingin bikin konten bahaya kaya gini lagi gan!!

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik
Pic : google