Terjebak Cinta Online, Yang Salah Siapa?

Beranda

...

Sista
Terjebak Cinta Online, Yang Salah Siapa?

anna1812

24-03-2021 22:05

Terjebak Cinta Online, Yang Salah Siapa?

Cinta online. Pernah mendengar istilah itu? Bagi pengguna sosial media tentu nggak asing dengan dua kata di atas. Cinta yang tumbuh dari media online, kayak facebook, whatsapp, ig, line, we chat, dan masih banyak lagi, adalah hal nyata yang terjadi di masyarakat.

Emang di zaman yang makin modern kayak sekarang, nggak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi. Awalnya hanya sekadar like postingan, lama-lama berbalas komen, terus berlanjut ke inbox.

Seringnya interaksi yang terjadi antara dua orang, bahkan lebih, memicu tumbuhnya benih-benih yang mengentak dada. Kalau virus cinta itu merebak di antara dua orang lajang, sih nggak masalah, ya. Malah bisa jadi ajang pencarian jodoh, kan?

Namun, yang jadi masalah, tuh kalau itu terjadi sama orang yang berstatus memiliki pasangan atau telah terikat sebuah pernikahan. Kira-kira, bahaya nggak, ya untuk kelanjutan hubungan rumah tangga mereka?

Well, kasus hancurnya rumah tangga yang disebabkan oleh salah satu pasangan terlibat cinta online, emang bukan hal baru lagi. Udah menjadi rahasia umum kalau masalah tersebut banyak terjadi di masyarakat dan bukan menjadi hal tabu untuk dibicarakan. Banyak contoh kejadian yang beredar di media-media.

Kita yang masih 'lurus' tentunya sedikit bertanya-tanya kenapa itu bisa terjadi. Apakah yang ada di pikiran si pelaku ketika berbuat demikian. Ya emang kita gak tau kayak apa kehidupan mereka di dunia nyata. Bisa jadi, yang mereka lakukan awalnya hanya iseng. Namun, dari keisengan itu justru akan menjadi hal serius jika nggak mampu menjaga hati.

Di sini, yang salah siapa? Pasangan resmi di dunia nyata yang nggak bisa memberi kenyamanan pada pasangannya, atau si pelaku yang emang nggak mampu menjaga hati?

Seseorang yang nyaman dengan pernikahannya, nggak akan mungkin mau 'berhubungan' dengan orang lain, apalagi di dunia maya. Meskipun hal ini bukan tolok ukur terjadinya cinta online, hanya saja, kalau dipikir secara logika, mana ada sih orang berbuat curang jika pasangan halalnya begitu sempurna? Kalaupun ada, berarti ada yang salah dengan hatinya. Sebab, pusat segala tindakan terletak di otak dan hati. Jika hatinya rusak, otomatis perbuatannya menjadi di luar batas.

Emang nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini ya, Gansis. Namun seenggaknya, kita harus berusaha menjadi manusia yang mempunyai 'hati' dan perasaan. Menjaga harga diri, terlebih bagi seorang wanita, adalah kewajiban. Apalagi jika sudah bersuami, begitupun sebaliknya.

Dunia maya emang melenakan. Akan tetapi, sebagai pengguna yang baik, kita harus mampu menjaga diri. Jangan sampai terjebak kenyamanan di dalamnya, hingga menghancurkan dunia nyata yang seharusnya kita jaga dan syukuri.