• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sejarah PO Raya - Terkenal Akan Kenyamanannya, Bus Ini Memakai Kursi Bekas Pesawat

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sejarah PO Raya - Terkenal Akan Kenyamanannya, Bus Ini Memakai Kursi Bekas Pesawat
Nama PO Raya mungkin sudah tidak asing di dengar bagi agan dan sista yang berdomisili di daerah Solo, Wonigiri, Semarang dan sekitarnya. PO bus ini dari dulu terkenal akan kenyamanannya gan sist, salah satu yang menjadi ciri khas PO Raya adalah penggunaan kursi bekas pesawat. Pemilihan kursi bekas pesawat ini tergolong unik, karena mereka menjadi satu-satunya PO yang memakai kursi bekas pesawat tersebut. TS sudah siapkan pembahasan sejarah busnya dibawah, selamat membaca.



Bus AKAP dengan Cita Rasa Pesawat Terbang


Dikutip dari rayafanscommunity.com, PO Raya awalnya didirikan oleh Bapak Witikno yang dibantu oleh Bapak Ranu Wijaya. Sebelum menekuni usaha bus, awalnya usaha ini dimulai dari bisnis truk pada tahun 1959. Kala itu bisnis truk tersebut menggunakan nama Radar.

Kemudian pada tahun 1962 dibeli dua buah truk yang kemudian diberi nama Raya, nama 'Raya' diambil dari tempat pembeliaanya di Jalan Raya Barat Bandung. Memasuki tahun 1967, truk tersebut lantas dijual untuk dibelikan 1 unit bus bermerek Dodge dari PO Suka Mulya. Dari sini dimulainya perpindahan dari bisnis truk ke layanan jasa angkutan umum.

Tahun 1968 PO Suka Mulya dibeli sahamnya oleh Bapak Witikno dan kemudian berubah nama menjadi PO. Raya, awalnya PO Raya hanya melayani trayek lokal Semarang-Solo. Baru pada tahun 1982 PO Raya memulai layanan bus malam dengan trayek Solo-Jakarta PP. Usaha jasa transportasi ini berkembang dengan pesat, pada tahun 1988 PO. Raya kemudian membeli bus PO Sedya Utama dari Wonogiri untuk mengisi trayek Solo-Jogja.




Ilustrasi: kompas.com



Di awal pembukaan layanan bus malam, PO Raya mengandalkan empat unit bus yang menggunakan chasis Mercedes Benz OF 1113. Keempat unit bus ini terdiri dari 2 unit non-AC dan 2 unit AC berkelas VIP dengan 28 seat. Hingga sekarang bus VIP dengan 28 seat masih tetap dipertahankan untuk bus-bus barunya.

Setelah sepeninggal Bapak Witikno pada tahun 2000, perusahaan kemudian dipegang oleh Bapak Ranu Wijaya bersama Bapak Nata Laksana (Putra Almarhum Bapak Witikno). Pada tahun 2004, Bapak Ranu Wijaya memilih mengundurkan diri dan menyerahkan perusahaan sepenuhnya kepada Bapak Nata Laksana.

Dibawah kepemimpinan Bapak Nata Laksana ini, PO Raya kemudian mulai membuka layanan bus pariwisata pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2012, layanan PO Raya Indah untuk jurusan Solo-Semarang PP diambil alih oleh PO Raya sepenuhnya. Pada rentang tahun 1968-1973 garasi PO Raya berada di Tlipakan,Jagalan, Solo. Kemudian garasinya dipindahkan ke Jl. Brigjend Sudiarto (Gading Kidul No.45) Solo, pada tahun 2010 garasinya dipindahkan lagi, kali ini ke Jl. Raya Bulakrejo no.4 Sukoharjo.





Ilustrasi: ayonaikbis.com



Bicara soal chasis bus gan sist, rata-rata hampir semua armada Raya memakai produk Mercedes Benz mulai dari OF 1113, OH 1521 sampai 1526 NG. Untuk armada bus malam rata-rata memakai bus Mercedes Benz, sementara untuk trayek jarak dekat dan pariwisata memakai produk Hino.

Untuk urusan body, bus yang punya warna merah putih ini mempercayakan kepada karoseri Laksana dari Ungaran. Bisa dibilang dari dulu PO Raya hanya setia memakai body bus buatan Laksana, jika di Sumatera ada PO ANS yang setia memakai body bus buatan Morodadi Prima, maka di Pulau Jawa ada PO Raya yang setia memakai body biayan Laksana.

Seperti yang TS sempat tulis di awal gan sist, bus ini tetap menggunakan kursi bekas pesawat terbang pada seluruh armada bus malamnya. Bagi agan dan sista yang mungkin sering naik bus malam PO Raya pasti sudah tidak asing dengan kursi penumpangnya, bus ini memlih kursi bekas pesawat. Penggunaan kursi bekas pesawat dimulai pada tahun 1986. Waktu itu bangku yang digunakan adalah bangku dari business class Garuda DC-10.

Karena memakai kursi bekas pesawat, maka sudah pasti dijamin tebal dan empuk, serta selama perjalanan agan dan sista bisa tidur nyenyak. Pemilihan kursi bekas pesawat ini juga ditunjang dengan pemakaian chasis Mercedes Benz yang terkenal akan kenyamanannya. Saking nyamannya gan sist bus ini pun mendapat julukan kasur berjalan.




Bus pertama yang memakai bangku bekas pesawat, memakai Mercedes Benz OH 1113.




Lega banget ruang kakinya emoticon-Big Grin




Tebal dan empuk emoticon-Big Grin

Ik'lustrasi: imotorium.com




Bukti bahwa kursinya adalah kursi bekas pesawat emoticon-Big Grin

Ilustrasi: papimadh.blogspot.com



Untuk urusan kecepatan bus termasuk standard gan sist, sama seperti Harapan Jaya di Jawa Timur. Manajemen PO Raya membatasi kecepatan armadanya agar penumpang merasa nyaman. Penumpng setia PO Raya justru tidak suka jika bus yang dinaikinya dipacu terlalu cepat. Bagi mereka kenyamanan yang ditawarkan PO Raya sudah cukup bagus, yang terpenting bisa sampai tujuan dengan selamat.

Dikutip dari haltebus.com (23/08/2011) pihak manajemen juga memberikam aturan yang ketat dalam hal melayani pelanggan. Jika ada kru yang menaikkan penumpang di jalan atau di luar agen langsung dipecat. Akan tetapi kesejahteraan kru juga diperhatikan oleh manajemen. Jika ada yang sakit, biaya perawatannya ditanggung kantor.

Selain nyaman dan aman, PO Raya juga tidak terlalu banyak 'gimmick' pada armada busnya. Jika bus saat ini rata-rata memakai strobo, stiker sampai boneka yang memenuhi dashboard, maka PO Raya tidak demikian. Armada PO Raya tetap tampil polos tanpa aksesoris lebay pada busnya, inilah salah satu hal yang ane suka dari PO Raya.

Untuk perawatan armada bus dan bodynya mereka termasuk jempolan gan sist, meski punya banyak memiliki armada yang berusia tua, namun performa mesinnya tetap terjaga. Nilai plusnya kebanyakan body bus milik Raya termasuk awet dan bagus. Untuk trayek yang dilayani saat ini adalah dari Jabodetabek sampai ke Semarang, Solo, sampai Wonogiri. Untuk trayek lokalnya adalah Semarang-Solo serta Solo-Jogja (PO Sedya Utama).




Mercedes Benz OH 1521 berbody Nucleus buatan Laksana.




Panorama DX buatan Laksana.




Panorama 3 buatan Laksana.

Ilustrasi: papimadh.blogspot.com




Hino AK8 berbaju Discovery buatan Laksana.

Ilustrasi: Google Image




Body Legacy Sky buatan Laksana.

Ilustrasi: nationalbuscommunity.org




Mercedes Benz OH 1626 berbaju Legacy SR2 HD Prime buatan Laksana.

Ilustrasi: bus-truck.id




Masih satu grup dengan PO Raya mengisi jalur Solo-Jogja.

Ilustrasi: Halby Mahendra



Untuk bus malamnya PO Raya memiliki 5 kelas yang terdiri dari Super Top 18 seat, Executive 24 seat, Executive 24 seat, Executive 28 seat, Junior Executive 32 seat serta Non AC 32 seat. Dengan terus memberi pelayanan maksimal serta armada yang terawat PO Raya sukses menjaga eksistensinya selama puluhan tahun.

Seharusnya seperti inilah pelayanan bus malam yang sebenarnya, bukan hanya dengan mengutamakan kecepatan namun yang terpenting adalah keselamatan. Tanpa harus kebut-kebutan di jalan tol PO Raya sampai saat ini tetap dipercaya oleh para langganan setia serta masyarakat.

Demikian sedikit ulasn bus malam asal Jawa Tengah yang terkenal akan kenyamanannya. Jika agan dan sista ingin merasakan sensasi naik pesawat, mungkin PO Raya bisa jadi pilihan. Bagi agan dan sista yang mungkin punya cerita dengan PO Raya silakan nanti berkomentar dibawah ya, sampai jumpa lagi, keep ngaskus emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi Gambar: google image dan berbagai sumber
indramamoth
turkusuma
b.omat
b.omat dan 36 lainnya memberi reputasi
37
11.8K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
dikogpAvatar border
dikogp
#35
Dih..Kursi bekas pesawat, ?? Kursi pesawat itu kan keras...
jlamp
si.matamalaikat
si.matamalaikat dan jlamp memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.