agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
Tak Menikah Tak Bisa Bahagia, Kata Siapa?
Hallo Agan Sista, hidup di Indonesia, terutama jika telah menginjak umur 21+ mulai akan banyak pertanyaan menyebalkan seperti "Kapan Menikah?" seolah menikah adalah sebuah keharusan bagi semua orang.



Apakah tidak menikah berarti tidak akan bisa bahagia?
Menurut ane pribadi, menikah adalah sebuah pilihan.

Sebagaimana sebuah pilihan, maka akan ada konsekuensi dari apa yang kita putuskan. Namun ane tidak setuju jika ada yang mengatakan bahwa menikah adalah sebuah keharusan untuk mencapai kebahagiaan.

Tak ada standar atau indikator pasti tentang bagaimana seseorang agar hidup bahagia.Ada yang hidupnya sederhana, tapi bahagia. Ada yang hidupnya bermewah-mewah, namun kesepian. Ada yang menikah, tapi buat status galau setiap hari, kemudian berpisah. Ada yang hidup sendirian, dan tak nampak ada masalah.


Misalnya saja, Leonardo Da Vinci. Seorang pelukis yang luar biasa melegenda. Pelukis Mona Lisa ini tak pernah menikah seumur hidupnya, namun lihat kesuksesan beliau dalam menggeluti hobi melukisnya. Sampai sekarang namanya tetap disebut-sebut.

Paling tidak, bisa menjalankan hobi dan berkarya dengan kebebasan berimajinasi dan hasil yang melegenda, membuat ane yakin bahwa Leonardo Da Vinci patut dijadikan sampel-orang yang tidak menikah, namun bahagia.

Kendati, yang namanya orang julid dimana dan kapanpun akan selalu ada, se-luar-biasa apapun karya yang dibuat Da Vinci, tetap saja kehidupan pribadinya menjadi buah bibir bagi masyarakat di jaman itu. Beliau diduga seorang homoseksual.


Menikah bukanlah sebuah keharusan, bukan pula tolak ukur seseorang akan bahagia atau tidak, apalagi menjadi tujuan utama kenapa seseorang hidup? Kita tentu punya peran lebih daripada sekedar berkembangbiak.

Melalui thread ini ane ingin menyampaikan, setidaknya mulai dari kita (ane dan agan sista yang baca tulisan ini). Ayo berhenti bertanya kepada orang lain "Kapan Menikah?"Bisa jadi ia lebih bahagia memilih tidak menikah. Jangan sampai karena rentetan pertanyaan tidak penting itu, seseorang lantas terpaksa menikah. Apalagi sampai berpikir bahwa dengan menikah maka pasti akan bahagia. Nonsense. Bahagianya kita tak bergantung pada orang lain, tapi diri sendiri. Adapun orang lain yang mungkin membuat kita juga bahagia ialah bonus. Kuncinya tetap diri kita sendiri.

Spoiler for Out of the topic:


Referensi : Sepenuhnya pemikiran pribadi
Gambar : Google
Diubah oleh KOMPAKOfficial 19-03-2021 02:40
galigulagalu
tien212700
Ayokitakemanaaa
Ayokitakemanaaa dan 48 lainnya memberi reputasi
45
6.8K
349
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
KOMPAK (Komunitas Penulis Aktif Kreatif)
421Thread647Anggota
Tampilkan semua post
agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
#1
Ane memilih untuk menikah, bukan terpaksa menikah karena berharap akan bahagia.
uni214
knoopy
kakekane.cell
kakekane.cell dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.