Cara berjalan yang unik, lucu, dan menggemaskan. Itulah hewan penguin.

Apakah GanSis pernah melihat penguin secara langsung?

Hewan endemik Antartika atau kutub selatan ini sebagian besar hidup di wilayah kutub. Akan sangat mudah bagi GanSis untuk menemukan mereka di Kutub Selatan.

Apalagi penguin termasuk hewan yang tidak takut dengan manusia. Sebab predator penguin kebanyakan di laut, seperti; anjing laut, singa laut, hiu, dan paus.




Spesies penguin terkecil adalah Little Blue Penguin atau penguin biru kecil, dengan tinggi rata-rata 40 cm.

Sementara spesies penguin terbesar adalah Penguin Kaisar dengan tinggi mencapai 122 cm dan berat antara 22-45 kg. Penguin Kaisar biasanya saling bergerombol untuk menghangatkan diri di suhu minus derajat Celcius. Ketika beberapa penguin yang ada di tengah gerombolan merasa 'kepanasan', mereka akan keluar dan bergantian dengan yang ada di luar. So sweet banget, dah.

Penguin juga dikenal sebagai hewan dengan interaksi sosial yang cukup tinggi terhadap sesamanya. Saat terlibat konflik, penguin lain biasanya akan melerai. Yah, mirip-mirip sama homan, lah.

Sementara pola warna hitam putih pada bulu penguin adalah sangat ikonik.

Akan tetapi rupanya, pola warna tersebut memiliki kegunaan untuk berkamuflase.

Warna hitam membuat penguin tampak menyatu dengan gelapnya air laut bila dilihat dari udara, sementara warna putih sesuai dengan permukaan laut yang terlihat terang dari area kedalaman. Pola warna tersebut membuat penguin terhindar dari serangan predator, juga memudahkan mereka menangkap mangsa seperti ikan, cumi-cumi, kepiting, udang, dan lain-lain.

(Mari kita cek saat mereka berenang di lautan)


Sebenarnya ada, lho, penguin yang mengalami kelainan warna. Bukan hitam, terdapat sekitar 50.000 ekor penguin dari berbagai spesies terlahir dengan bulu cokelat terang atau krem pada pola bulu yang seharusnya hitam. Kondisi itu disebut isabellinism.

Karena tidak bisa berkamuflase dengan baik dan kerap kesulitan memdapat pasangan, hidup Penguin Isabelline biasanya cenderung lebih singkat dari penguin normal.


Nah, baru-baru ini, yang unik dan langka, seorang fotografer satwa liar asal Belgia bernama Yves Adams berhasil membidik seekor penguin kuning.



Yah, tentu saja ini sangat langka. Ane yakin, GanSis pun baru sekali ini melihat ada penguin warnanya kuning. Uwuuow.

Pada desember 2019, Yves memimpin pameran foto selama dua bulan di Atlantik Selatan.



Saat Yves bersama rombongan berhenti di sebuah pulau di Georgia Selatan untuk memotret koloni lebih dari 120.000 penguin raja, ia menemukan pemandangan tak biasa yang belum pernah dilihat sebelumnya, yakni seekor penguin dengan bulu kuning cerah tanpa titik hitam sedikitpun berdiri di samping penguin raja hitam "normal". 



Yves merasa beruntung sebab penguin itu ada di dekatnya, tanpa penghalang sehingga dengan mudah ia lekas membidik dan mengabadikannya.




Yang jadi pertanyaan, bagaimana bulu penguin itu kuning? Bagaimana cara penguin tersebut berkamuflase? Apa termasuk Penguin Isabelline?

Aneh, tapi unik. Dan tentu saja langka. Bahkan barangkali orang di seluruh dunia belum pernah melihat penguin langka ini sebelumnya.

Rupanya, warna aneh itu disebabkan oleh kondisi yang disebut leucisme, yang mengakibatkan hilangnya pigmentasi. Selnya tidak lagi menghasilkan melanin sehingga bulu hitamnya menjadi warna kuning dan krem.

Namun peneliti Daniel Thomas mengatakan, warna kuning itu bisa jadi penemuan kelas baru pigmen bulu.


Entah bagaimana cara Penguin langka tersebut berkamuflase dengan warna bulunya yang kuning. Atau sebenarnya, ia justru semakin terlihat menarik?

Entah, tetapi yang jelas, penguin kuning ini sangat menggemaskan.

Apakah GanSis setuju?


___o0o___

Gambar: ig @yves_adams
Referensi: 68b