Patah Hati


Kamu yang di sana. Masih ingatkah saat pertama kali kita bertatap mata? Ataukah saat itu aku tak terlihat di matamu?


Pertemuan pertama, jelas meninggalkan kesan untukku. Setelahnya, hanya bayangmu saja menghiasi hariku. Dari jauh, aku menatap semua gerak-gerikmu. Dalam diam. Berharap kau mengerti arti tatapanku.


Sering kulihat, tatapanmu tertuju padaku. Benarkah? Atau itu hanya perasaanku saja?





Tak pernahkah getar rasa ini menyentuh hatimu? Aku yang selama ini berdoa agar bisa menjadi milikmu. Namun, entah doaku tak didengar penguasa alam, bahkan hingga saat terakhir pun, kau tak pernah menoleh padaku.

Lantas, kubawa segumpal hati yang masih bertuliskan namamu, menjauh. Menjauh dari segenap asa. Lemah terkulai didera kasih yang tak sampai.


Bertahun lamanya, rasa itu tetap ada. Terbiar, meliar tanpa penjaga. Hingga akhirnya aku menyadari, asaku hanya mimpi. Mimpi yang tiada bertepi.





Kini, segumpal hati telah mati. Terkubur abadi dalam pelukan waktu. Mendekap erat sebaris namamu.

Tamat


Sumber foto :
1. www.cnnindonesia.com

2. www.jawapos.com

3. www.kumparan.com