- Beranda
- Stories from the Heart
I'm not Your F*cking Clown (18+++)
...
TS
romiir
I'm not Your F*cking Clown (18+++)

pic source google.com
Im Not Your F*cking Clown
Balik lagi nih sama gua, Mungkin beberapa dari penghuni forum SFTH ada yang udah kenal sama gw lewat thread gw sebelumnya, tapi untuk yang belum kenal anggap aja ini perkenalan awal kita.
Kenalin dulu nama gua romi umur gw sekarang anggep lah 24 tahun. Gua anak bontot dari 3 bersaudara, gua tinggal di sebuah kota kecil yang ada di jawa tengah, dan di kota ini gua perantauan. Orang bilang gua hitam manis ada sedikit lesung pipi yang menambah ketampanan gw 

Cerita kali ini mengisahkan saat gua lulus SMA, yang sedang indah indahnya masa muda dan mencoba menitih masa depan yang gemilang. Dibalut dengan kisah cinta,kisah sedih (bukan dihari minggu),.
Untuk beberapa reader yang udah pernah baca thread gw sebelumnya mungkin bakalan tau tokoh tokoh yang ada, namun untuk yang baru gua bakalan sisipkan secercah quotes untuk mendeskripsikan karakter tersebut, kali ini di tambah foto diawal, (bisalah buat dibawa ke kamar mandi) 

Kalo ada yang tanya ini fiksi atau real life, anggap aja fiksi biar lu gua enak yee kan.
Thread ini gw bikin untuk mudah dimengerti bagi pemabaca, dengan gaya tulisan gua sendiri, jadi Mohon maaf kalo masih ada banyak typo, atau ada kalimat kalimat dalam bahasa inggris masih blepotan, anggep aja gw belajar bikin thread ye gan maafkeun. satu lagi gan yang gw minta gan , tetep ikutin rules yang ada di SFTH be a smart reader. Oiya untuk komen gua prioritasin nick cewe gua bales, kalo batangan gua bales ntaran.
, demi kenyamanan privasi nama nama tokoh disini udah gw samarin ya gan, jadi ga ada pertanyaan lagi tentang Sosmednya si tokoh dalam cerita disini.
Udah ada batasan usia, merasa belum cukup umur leave, merasa sudah cukup umur tapi tidak suka dengan chapternya ga usah di baca. take it easy bro
, demi kenyamanan privasi nama nama tokoh disini udah gw samarin ya gan, jadi ga ada pertanyaan lagi tentang Sosmednya si tokoh dalam cerita disini. Udah ada batasan usia, merasa belum cukup umur leave, merasa sudah cukup umur tapi tidak suka dengan chapternya ga usah di baca. take it easy bro
Jangan lupa buat tinggalin coment ,cendol, rate, share kalo menurut agan sista cerita gua menarik untuk bacaan ringan sela-sela padatnya gawean.
Genre: Romance, Comedy, Adventure
Duration: on going
Update: Tuesday, Thursday (Depend on the real life)
Quote:
Diubah oleh romiir 28-04-2021 12:19
yusrillllll dan 92 lainnya memberi reputasi
83
145.1K
862
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
romiir
#127
Part 17. Come Closer '2
Tak lama satu persatu taruna tingkat 1 2 4 memasuki ruang makan ini, ruang makan menjadi sangat penuh, biasanya hanya ada tingkat 1 dan tingkat 4 saja, namun sekarang semua taruna berkumpul diruang makan ini untuk acara pergantian rektor.
Upacara apelmakan pun sudah dimulai, beberapa staff kantor sudah memasuki ruangan makan dan menempatkan dirinya dimeja makan.
“selamat siang bapak.......” mc mulai membuka upacara pergantian rektor ini.
Acara kali ini terbilang santai karna kami mengikutinya sembari makan siang dan sore harinya akan pesiar membuat wajah wajah dari para taruna taruni terlihat sumringah.
“sssstt.sssttttt” panggilan goib
“siap nor” gua membalas panggilan itu, teryata fanny yang memanggil, lalu gua meletakan gitar dan menemuinya yang sedang duduk dimeja makan tidak jauh dari panggung.
Fanny: “jangan sampe jelek mainya, gua yang nulis nama lu di team band hahaha”
dia tertawa
Gua: “siap nor”
Oh bangk* jadi si fanny yang nulis nama gua di team band, pantesan perasaan gua ga pernah main main alat musik di kampus kenapa tiba tiba nama gua ada. jujur gua dulu jengkel sama faanny , karna seenak jidad menulis nama gua. Tapi gua coba tidak memikirkan hal itu dan fokus ke teman temen band gua.
Mila: “kenapa rom?”
Gua: “tar aja Mil”
Mila: “ok”
“ya sekarang team band akan membawakan lagu mereka, sebelum itu saya pengen tau siapa nih chiefnya” MC mengarah microphone ke arah Mila
Mila: “romii nor”dia menunjuk kearah gua
Gua hanya tepuk jidad kenapa gua yang disebut
MC: “mana yang namanya romi ?”
Gua: “saya nor”
MC: “jadi lagu pertamanya apa nih de romi ?”
Gua: “baby doll nor dari utopia”
MC: “oke langsung saja dimainkan”
Lalu gua kembali ke posisi, dan mempersiapkan, gua minta bayu untuk memberi aba aba ketukan.
“teeeek,teeek,teeeeeeek” suara dari stik drum
Disambung dengan piano elson masuk ke intro......
Di awal lagu Mila bergerak sangat kaku, lalu gua hampiri dan membisikan “jangan kaku kaku, joget aja ikutin iramanya”, dia membalas dengan angukan.
Kemudian di reff ke dua Mila sudah mulai enjoy dia menari nari kecil membuat gua tertawa melihatnya, saat lagu masuk Interlude menandakan saaatnya gua untuk memetik senar gitar, Mila menghampiri gua seakan mengajak gua untuk ikut menari bersamanya.
Gua pun paham dengan isyarat yang diberikan saat lagu masuk ke reff ke tiga kami semua menari nari kecil. Sungguh suara Mila saat itu sangatlah imut ada kesan manja dari cara lafalanya bernyanyinya, ditambah gesturnya tubuhnya sangat lucu, tak jarang dia membuang senyuman kearah gua. Begitupun gua membalasnya.
Lagu pertama berhasil kami mainkan sangat riuh tepuk tangan yang diberikan pada kami, kemudian acara dilanjutkan kembali dengan istilah potong tumpeng.
MC: “oke lagu kedua dari mana nih de ?”
gua: “MLTR – That's way you go away nor”
MC: “wih mantep nih, langsung aja mainkan”
Kali ini gua mengambil alih microphone vokal dan Mila bergeser ke piano, nelson pun sudah bersiap dengan sexophonenya.
intro awal gua bernyanyi dengan nada rendah, dipadu dengan petikan gitar yang sudah gua hafal dan nada irama piano yang keluar membuat lagu yang kami mainkan ini mirip dengan aslinya.
Setelah kemudian masuk ke reff, nelson meniup sexophone dengan sangat kencang tanpa mengunakan pengeras tambahan membuat suara dari sexophone itu mengisi ruang makan ini seutuhnya. Melodi dari sexophone ini membuat semua taruna melihat kearah kita meraka seakan tidak percaya dan memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. “yess suksesss” kata gua dalam hati, gua tetap fokus dengan lirik lirik yang gua bawakan.
Diakhir lagu (Postlude) kami membiarkan nelson bermain dengan sexophoneya, ini sudah kami rekayasa saat latian dimana diakhir lagu nelson meniup sexo dengan kencang mengisi melodi yang ada.
Tepuk tangan meriah kami dapatkan, para staff pun berdiri melihat kearah kami.
MC: “gilaaaa kerennnnnnnnn banget, mana tepuk tanganya sekali lagi”
Mereka memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk kesekian kalinya...
MC: “keereeen parahhhhh
, ini udah dikonsep de?”
Gua: “udah nor, udah sengaja kami persiapkan untuk acara spesial kita hari ini”
MC: “ohhh gitu, terus lagu ketiga dari siapa nih ?”
Gua: “lagu ketiga dari MUSE- Starlight”
MC: “wudiihhh serius ?” tanya mc yang seakan tidak percaya
Gua: “iya nor, “
MC: “muse yah, menarik tapi tunggu dulu kita berikan ke MC intinya setelah itu kita mainkan, Ok kalo begitu acara saya kembalikan ke pembawa acara intinya”
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian cendera mata untuk rektor kami yang lama, gua meminta bayu untuk memberikan efekk snare saat pemberian cenderamata itu.
Acara sudah selesai baik staf dan taruna pun di persilahkan makan kembali
MC: “oke langsung de mainkan MUSE- Starlight nya ”
Gua: “siap nor, "
saat intro jemari keciil Mila memainkan papan piano dengan sangat lincah, gua tertangkap basah melihat kearahnya dan dia menujulurkan lidahnya, gua hanya tersenyumm
Gua melihat taruna menganggukan kepalanya dan memaikan kakinya mengikuti irama lagu yang kami bawakan ini, gua menari dan melompat lompat kecil dan bergaya seperti Gerard Arthur Way (vokalis MCR) ketika membawakan lagu Helena di video clipnya, meskipun gau ga punya rambut.
saat lagu masuk ke Interlude dimana gua bernyanyi ada nada piano yang timbul seperti gelombang itu membuat gua tecengang, gua melihat kearah Mila dengan serius memainkannya pianonya.
Kemudian tingkat satu saat bayu memainkan drum dengan tempoo yang sama, tingkat satu pun bertepuk tangan mengikuti irama dari Bayu(clap) Asli ini pecah menurut gua. Mereka mengikuti music yang kami bawakan dengan enjoy sembari menikmati makan siang mereka.
lagu ketiga pun sukses kami bawakan tanpa adanya miss, sengaja gua pilih starlight karna tidak terlalu cepat temponya dan dibait awal lyricnya menggambarkan kehidupan kita saat kerja dikapal
gua memberikan microphone ke Mila lalu gua berbisik
“gantian kamu yang ngomong”
“oh oke”
“selamat siang , untuk lagu terkahir kita pada acara siang hari ini kami membawakan lagu dari cokelat berjudul karma”
cokelat karma ini kami cover menjadi lebih rock diawali dengan penampilan bayu memainkan hithat dan crash ditambah dengan pukulan snarenya membuat kaca ruang makan ini semua bergetar. Gitar Melodi yang gua stell dengan efek distorsi menambah kesan rock melekat.
Mila melompat lompat kecil mungkin terkesan kurang pantas dengan penampilan mila yang menggenakan kerudung namun kami paksa untuk bernyanyi lagu rock, dimana lagu rock berkesan energic sedangkan orang yang menggunakan kerudung berkesan kalem.
Pada saat Intro masuk, kembali Mila mengeluarkan ciri khas dari suaranya lafal ejaan yang terkesan manja membuat warna tersendiri. Mila bernyanyi gua berdiri tepat di samping nya dia bernyanyi menggunakan michropone holder mic dia letakan dan dia menggunakan gestur untuk lebih menjiwai. Saat reff dia mencabut microphonenya dan bernyanyi menghadap ke gua...
Saat melodi masuk pun gua sedikit bergaya gua angkat gitar dan memainkannya layaknya pro padahal gua ga begitu bisa
.
Mila mendekat kearah gua dan berkata “reff ketiga bagian kamu” gua kaget karna ini bukan dari bagian latian, namun karna Mila sudah meminta alhaMil setelah gua memainkan melody bersiap didepan mic dan bernyanyi.
Saat reff ke tiga sudah gua habis kemudian Mila “semuanya” meminta semua taruna taruni yang ada disana untuk ikut bernyanyi, para taruna dan staf yang sudah selesai dengan makanannya mereka mengarahkan kursi mereka kearah panggung seketika semua padangan tertuju pada kami.
Di bagian bagian akhir lagu kami berdua bernyanyi bersama seakan sedang memainkan peran diantara kita ada yang terluka, gua melihat rektor baru pun sudah berdiri bersiap untuk meninggalakan ruang makan karna acara sudah selese, Terbesit ide dibenak pikiran gua menyuruh Mila mengambil bait akhir, lalu gua mendekati Mila..
"bait akhir ambil sendiri, aku backing vokalin " kata gua yang teriak disampiing kupingnya karna musik saat itu sangat keras.
Mila membalas dengan anggukan, dan saat sudah memasuki bait-bait akhir (postlude)
Saat gua melakukan scream para taruna/taruni langsung memperhatikan kearah gua diiringi dengan tepuk tangan, seakan mereka tidak percaya gua bakalan scream diacara seperti itu. Yang gua pikirkan saat itu ”bodo amatlah urusan kasus belakangan”.
Saat lagu selesai serentak kita pun menghentikan semua alat musik kita, standing applause pun diberikan ke kita, hampir seluruh taruna/taruni mereka berdiri memberikan tepuk tangan meriah. Seketika gua meminta team band gua untuk berkumpul didepan dan saling merangkul untuk memberikan ucapan terimakasih dengan membungkukan badan.
Saat acara makan selesai taruna taruni pun dibubarkan, saat kita sedang berbenah nior fanny mendatangi gua.
“romi gila”
Gua langsung membalikan kan badan karna posisi gua sedang membelakangi panggung.
Gua: “hehe siap nor”
Dia hanya mengatakan hal itu lalu dia pergi bersama teman temannya. Tak lama datang staf dosen menghampiri kita
Dosen: “udah mau selesai ?”
Mila: “iya bu, kita sudah mau berkemas”
Dosen: “ga bisa karokean sebentar de?”
Mila yang kebingungan menjawab
Gua: “boleh nor, mari nor” (dosen yang alumni sekolah gua, ga mungkin gua menolak)
Kami pun mengiringi mereka bernyanyi sampai kami telat mengikuti apel pesiar.
Diruang music setelah karokean selesai
Agam: “romi anj******ng, gila keren banget anjir di karma tadi”
Nelson: “iya gua kaget dia nyecream padahal di latian ga ada”
Gua: “haha udah ga tahan gua, si Mila nyanyi udah masuk banget sama nadanya, yaudah lah gua improve”
Mila: “aku kaget tau rom tadi, tiba tiba kamu teriak, aku kira kamu kesetrum”
Bayu: “itu namanya scream bukann kesetrum Mil”
Mila: “ya kan ku kira yu, tapi habis pas romi scream terus mereka semua (yang nonton) langsung ngeliatin kita”
Gua: “haha iya gua liat rektor baru sama rektor lama udah mau cabut yaudah lah udah bebas kan berati acara”
Bayu: “cah gendeng”
Gua: “haha maaf maaf udah gatel tenggorokan gua, haha”
Nelson: “tapi parah keren banget,”
Gua: “udah ga sebersih dulu son, yaudah ayo cabut. Gua kira mereka mau karokean bentar aja , eh taunya sampe magrib begini”
Mila: “iya udah capek juga nyanyi mulu”
Gua: “oiya sebelumnya gua ucapin terimakasih banget, atas kerjasamanya sampe team band dadakan kita bisa sukses acaranya. Sekali lagi terimakasih”
Nelson: “yaelah sante aja sih, orang nama kita di panggil justru berkat lu gua terimakasih udah bisa sukses dan bikin berkesan ini acara”
Agam: “iya rom lu yang ngeleaderin kita buat acara ini jadi bagus”
Gua: “ya balik lagi kerjasama kita lah, kompak”
Akhirnya kami kembali kedormi kita masing masing untuk mengganti pakain dengan pakaian dinas pesiar, jalan menuju dormi pun sudah sepi hanya menyisahkan beberapa taruna yang dinas jaga dan yang bermasalah.
Didepan gerbang campus gua menunggu Mila diluar, tak lama dia keluar dan berjalan mengarah ke gua.
Mila: “loh romi belum pulang?” tanya dia sambil meletakan tas pesiarnya
Gua: “belum, gua nungguin lu Mil”
Mila: “kenapa ?”
Gua: “lu mau pulang naik apaan ?”
Mila: “busway paling rom”
Gua: “pulang kemana sih ?”
Mila: “jakarta timur rom”
Gua; “gua anter aja yah ?”
Mila: “ga usah rom,aku naik busway aja gapapa”
Gua: “udah malem soalnya, udah jam 8 nih ntar malah lu ga dapet busway”
Mila: “gapapa rom, malah aku yang ngerepotin kamu nanti”
Gua: “engga ngerepotin gua sante Cuma gua takut lu ga kedapetan busway”
Mila: “ngga ngerepotin romi ?”
Gua: “engga, tapi pulang dulu ke kosan aku yah pinjem motornya si seno”
Mila: “tuh ngerepotin”
Gua: “engga, udah ayo pulang bareng”
Mila: “yaudah kalo gitu ayo”
Kemudian kami menggunakan angkot untuk sampai di kosan gua, lalu guaa naik keatas dan mengambil jaket serta meminjam motor seno.
Selama perjalanan pulang Mila yang memberikan petunjuk arah, selama perjalanan kami terus mengobrol namun ada tas pesiar yang membatasi kita.
Sampai disalah satu komplek gua lupa namanya, kami berhenti didepan rumah yang terbilang lumayan mewah, Mila turun dari motor dan memberikan helm.
Mila: “ini rumah sodara aku rom”
Gua: “gede yah”
Mila: “haha iya, oiya kamu bisa pulangnya ga ?”
Gua: “ga tau nih tadi belak belok gua lupa mungkin belokannya haha” tawa gua bego
Mila: “haha kamu tinggal lurus aja mentok nanti jalan raya, tadi lewat gang sempit biar ga kena overboden”
Gua: “oh gitu.......” (didalam hati gua ingin meminta nomernya tapi gua sungkan)
Mila: “oiya romi punya pin bb ?” (eh dia punya indrakeenam
)
Gua: “ngga punya Mil masih pake nomer hape biasa”
Mila: “oh yaudah sinih aku minta”
Gua: “oh ini tulis aja”
Mila: “kalo free aku boleh sms yah ?” tanya dia dengan melemparkan senyum manisnya
Gua: “iya sms aja gapapa, yaudah Mil kalo gitu aku pulang”
Mila: “oh iya rom, ati ati diijalan ya ga usah ngebut, lewat jalan yang terang aja takut kebegal”
Gua: “hahah siappp. Oke pulang dulu, asalamualaikum”
Mila: “walaikumsalam” dia melambaikan tanganya.
Gas motor gua pacu pelan pelan mencoba mengingat arah tadi yang di berikan Mila, sepanjang perjalanan gua tertawa melihat tingkah laku Mila saat tadi di panggung, suara tingkah gestur dan wajahnya teringat jelas diotak gua.
end of part come closer
Upacara apelmakan pun sudah dimulai, beberapa staff kantor sudah memasuki ruangan makan dan menempatkan dirinya dimeja makan.
“selamat siang bapak.......” mc mulai membuka upacara pergantian rektor ini.
Acara kali ini terbilang santai karna kami mengikutinya sembari makan siang dan sore harinya akan pesiar membuat wajah wajah dari para taruna taruni terlihat sumringah.
“sssstt.sssttttt” panggilan goib
“siap nor” gua membalas panggilan itu, teryata fanny yang memanggil, lalu gua meletakan gitar dan menemuinya yang sedang duduk dimeja makan tidak jauh dari panggung.
Fanny: “jangan sampe jelek mainya, gua yang nulis nama lu di team band hahaha”
dia tertawaGua: “siap nor”
Oh bangk* jadi si fanny yang nulis nama gua di team band, pantesan perasaan gua ga pernah main main alat musik di kampus kenapa tiba tiba nama gua ada. jujur gua dulu jengkel sama faanny , karna seenak jidad menulis nama gua. Tapi gua coba tidak memikirkan hal itu dan fokus ke teman temen band gua.
Mila: “kenapa rom?”
Gua: “tar aja Mil”
Mila: “ok”
“ya sekarang team band akan membawakan lagu mereka, sebelum itu saya pengen tau siapa nih chiefnya” MC mengarah microphone ke arah Mila
Mila: “romii nor”dia menunjuk kearah gua
Gua hanya tepuk jidad kenapa gua yang disebut
MC: “mana yang namanya romi ?”
Gua: “saya nor”
MC: “jadi lagu pertamanya apa nih de romi ?”
Gua: “baby doll nor dari utopia”
MC: “oke langsung saja dimainkan”
Lalu gua kembali ke posisi, dan mempersiapkan, gua minta bayu untuk memberi aba aba ketukan.
Spoiler for Baby Doll Utopia:
“teeeek,teeek,teeeeeeek” suara dari stik drum
Disambung dengan piano elson masuk ke intro......
Di awal lagu Mila bergerak sangat kaku, lalu gua hampiri dan membisikan “jangan kaku kaku, joget aja ikutin iramanya”, dia membalas dengan angukan.
Kemudian di reff ke dua Mila sudah mulai enjoy dia menari nari kecil membuat gua tertawa melihatnya, saat lagu masuk Interlude menandakan saaatnya gua untuk memetik senar gitar, Mila menghampiri gua seakan mengajak gua untuk ikut menari bersamanya.
Gua pun paham dengan isyarat yang diberikan saat lagu masuk ke reff ke tiga kami semua menari nari kecil. Sungguh suara Mila saat itu sangatlah imut ada kesan manja dari cara lafalanya bernyanyinya, ditambah gesturnya tubuhnya sangat lucu, tak jarang dia membuang senyuman kearah gua. Begitupun gua membalasnya.
Lagu pertama berhasil kami mainkan sangat riuh tepuk tangan yang diberikan pada kami, kemudian acara dilanjutkan kembali dengan istilah potong tumpeng.
MC: “oke lagu kedua dari mana nih de ?”
gua: “MLTR – That's way you go away nor”
MC: “wih mantep nih, langsung aja mainkan”
Kali ini gua mengambil alih microphone vokal dan Mila bergeser ke piano, nelson pun sudah bersiap dengan sexophonenya.
Spoiler for Instrumen MLTR That's Why You Go Away:
intro awal gua bernyanyi dengan nada rendah, dipadu dengan petikan gitar yang sudah gua hafal dan nada irama piano yang keluar membuat lagu yang kami mainkan ini mirip dengan aslinya.
Setelah kemudian masuk ke reff, nelson meniup sexophone dengan sangat kencang tanpa mengunakan pengeras tambahan membuat suara dari sexophone itu mengisi ruang makan ini seutuhnya. Melodi dari sexophone ini membuat semua taruna melihat kearah kita meraka seakan tidak percaya dan memberikan tepuk tangan yang sangat meriah. “yess suksesss” kata gua dalam hati, gua tetap fokus dengan lirik lirik yang gua bawakan.
Diakhir lagu (Postlude) kami membiarkan nelson bermain dengan sexophoneya, ini sudah kami rekayasa saat latian dimana diakhir lagu nelson meniup sexo dengan kencang mengisi melodi yang ada.
Tepuk tangan meriah kami dapatkan, para staff pun berdiri melihat kearah kami.
MC: “gilaaaa kerennnnnnnnn banget, mana tepuk tanganya sekali lagi”
Mereka memberikan tepuk tangan yang sangat meriah untuk kesekian kalinya...
MC: “keereeen parahhhhh
, ini udah dikonsep de?”Gua: “udah nor, udah sengaja kami persiapkan untuk acara spesial kita hari ini”
MC: “ohhh gitu, terus lagu ketiga dari siapa nih ?”
Gua: “lagu ketiga dari MUSE- Starlight”
MC: “wudiihhh serius ?” tanya mc yang seakan tidak percaya
Gua: “iya nor, “
MC: “muse yah, menarik tapi tunggu dulu kita berikan ke MC intinya setelah itu kita mainkan, Ok kalo begitu acara saya kembalikan ke pembawa acara intinya”
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemberian cendera mata untuk rektor kami yang lama, gua meminta bayu untuk memberikan efekk snare saat pemberian cenderamata itu.
Acara sudah selesai baik staf dan taruna pun di persilahkan makan kembali
MC: “oke langsung de mainkan MUSE- Starlight nya ”
Gua: “siap nor, "
Spoiler for Muse - Starlight:
saat intro jemari keciil Mila memainkan papan piano dengan sangat lincah, gua tertangkap basah melihat kearahnya dan dia menujulurkan lidahnya, gua hanya tersenyumm
Gua melihat taruna menganggukan kepalanya dan memaikan kakinya mengikuti irama lagu yang kami bawakan ini, gua menari dan melompat lompat kecil dan bergaya seperti Gerard Arthur Way (vokalis MCR) ketika membawakan lagu Helena di video clipnya, meskipun gau ga punya rambut.

saat lagu masuk ke Interlude dimana gua bernyanyi ada nada piano yang timbul seperti gelombang itu membuat gua tecengang, gua melihat kearah Mila dengan serius memainkannya pianonya.
Kemudian tingkat satu saat bayu memainkan drum dengan tempoo yang sama, tingkat satu pun bertepuk tangan mengikuti irama dari Bayu(clap) Asli ini pecah menurut gua. Mereka mengikuti music yang kami bawakan dengan enjoy sembari menikmati makan siang mereka.
lagu ketiga pun sukses kami bawakan tanpa adanya miss, sengaja gua pilih starlight karna tidak terlalu cepat temponya dan dibait awal lyricnya menggambarkan kehidupan kita saat kerja dikapal
"This ship is taking me far away
Far away from the memories
Of the people who care if I live or die"
Far away from the memories
Of the people who care if I live or die"
gua memberikan microphone ke Mila lalu gua berbisik
“gantian kamu yang ngomong”
“oh oke”
“selamat siang , untuk lagu terkahir kita pada acara siang hari ini kami membawakan lagu dari cokelat berjudul karma”
Spoiler for Coklat Karma By Toxic:
cokelat karma ini kami cover menjadi lebih rock diawali dengan penampilan bayu memainkan hithat dan crash ditambah dengan pukulan snarenya membuat kaca ruang makan ini semua bergetar. Gitar Melodi yang gua stell dengan efek distorsi menambah kesan rock melekat.
Mila melompat lompat kecil mungkin terkesan kurang pantas dengan penampilan mila yang menggenakan kerudung namun kami paksa untuk bernyanyi lagu rock, dimana lagu rock berkesan energic sedangkan orang yang menggunakan kerudung berkesan kalem.
Pada saat Intro masuk, kembali Mila mengeluarkan ciri khas dari suaranya lafal ejaan yang terkesan manja membuat warna tersendiri. Mila bernyanyi gua berdiri tepat di samping nya dia bernyanyi menggunakan michropone holder mic dia letakan dan dia menggunakan gestur untuk lebih menjiwai. Saat reff dia mencabut microphonenya dan bernyanyi menghadap ke gua...
Saat melodi masuk pun gua sedikit bergaya gua angkat gitar dan memainkannya layaknya pro padahal gua ga begitu bisa
.Mila mendekat kearah gua dan berkata “reff ketiga bagian kamu” gua kaget karna ini bukan dari bagian latian, namun karna Mila sudah meminta alhaMil setelah gua memainkan melody bersiap didepan mic dan bernyanyi.
Saat reff ke tiga sudah gua habis kemudian Mila “semuanya” meminta semua taruna taruni yang ada disana untuk ikut bernyanyi, para taruna dan staf yang sudah selesai dengan makanannya mereka mengarahkan kursi mereka kearah panggung seketika semua padangan tertuju pada kami.
Di bagian bagian akhir lagu kami berdua bernyanyi bersama seakan sedang memainkan peran diantara kita ada yang terluka, gua melihat rektor baru pun sudah berdiri bersiap untuk meninggalakan ruang makan karna acara sudah selese, Terbesit ide dibenak pikiran gua menyuruh Mila mengambil bait akhir, lalu gua mendekati Mila..
"bait akhir ambil sendiri, aku backing vokalin " kata gua yang teriak disampiing kupingnya karna musik saat itu sangat keras.
Mila membalas dengan anggukan, dan saat sudah memasuki bait-bait akhir (postlude)
bagian ini diambil Mila dengan nada rendah.
Kau buat sempurna
Awalnya berakhir bencana
Awalnya berakhir bencana
setelah bagian itu gua sambung dengan melakukan scream
Selamat tinggal, sayaaaaaaaaaaaaannnngggggg
Bila umurku panjang
Kelak 'ku 'kan datang 'tuk bukkkkktiiiiiiiiiikkkaaaaaaaaaaaan
Satu balas 'kan kau jelang
Jangan menangiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis, sayaaaaaaaaaaannnnnggggggg
Kuingin kau rasakan
Pahitnya terbuang siaaaaa-siaaaaaaaa
Memang kau pantas dapatkaaannn
Bila umurku panjang
Kelak 'ku 'kan datang 'tuk bukkkkktiiiiiiiiiikkkaaaaaaaaaaaan
Satu balas 'kan kau jelang
Jangan menangiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis, sayaaaaaaaaaaannnnnggggggg
Kuingin kau rasakan
Pahitnya terbuang siaaaaa-siaaaaaaaa
Memang kau pantas dapatkaaannn
Saat gua melakukan scream para taruna/taruni langsung memperhatikan kearah gua diiringi dengan tepuk tangan, seakan mereka tidak percaya gua bakalan scream diacara seperti itu. Yang gua pikirkan saat itu ”bodo amatlah urusan kasus belakangan”.
Saat lagu selesai serentak kita pun menghentikan semua alat musik kita, standing applause pun diberikan ke kita, hampir seluruh taruna/taruni mereka berdiri memberikan tepuk tangan meriah. Seketika gua meminta team band gua untuk berkumpul didepan dan saling merangkul untuk memberikan ucapan terimakasih dengan membungkukan badan.
Saat acara makan selesai taruna taruni pun dibubarkan, saat kita sedang berbenah nior fanny mendatangi gua.
“romi gila”
Gua langsung membalikan kan badan karna posisi gua sedang membelakangi panggung.
Gua: “hehe siap nor”
Dia hanya mengatakan hal itu lalu dia pergi bersama teman temannya. Tak lama datang staf dosen menghampiri kita
Dosen: “udah mau selesai ?”
Mila: “iya bu, kita sudah mau berkemas”
Dosen: “ga bisa karokean sebentar de?”
Mila yang kebingungan menjawab
Gua: “boleh nor, mari nor” (dosen yang alumni sekolah gua, ga mungkin gua menolak)
Kami pun mengiringi mereka bernyanyi sampai kami telat mengikuti apel pesiar.
Diruang music setelah karokean selesai
Agam: “romi anj******ng, gila keren banget anjir di karma tadi”
Nelson: “iya gua kaget dia nyecream padahal di latian ga ada”
Gua: “haha udah ga tahan gua, si Mila nyanyi udah masuk banget sama nadanya, yaudah lah gua improve”
Mila: “aku kaget tau rom tadi, tiba tiba kamu teriak, aku kira kamu kesetrum”
Bayu: “itu namanya scream bukann kesetrum Mil”
Mila: “ya kan ku kira yu, tapi habis pas romi scream terus mereka semua (yang nonton) langsung ngeliatin kita”
Gua: “haha iya gua liat rektor baru sama rektor lama udah mau cabut yaudah lah udah bebas kan berati acara”
Bayu: “cah gendeng”
Gua: “haha maaf maaf udah gatel tenggorokan gua, haha”
Nelson: “tapi parah keren banget,”
Gua: “udah ga sebersih dulu son, yaudah ayo cabut. Gua kira mereka mau karokean bentar aja , eh taunya sampe magrib begini”
Mila: “iya udah capek juga nyanyi mulu”
Gua: “oiya sebelumnya gua ucapin terimakasih banget, atas kerjasamanya sampe team band dadakan kita bisa sukses acaranya. Sekali lagi terimakasih”
Nelson: “yaelah sante aja sih, orang nama kita di panggil justru berkat lu gua terimakasih udah bisa sukses dan bikin berkesan ini acara”
Agam: “iya rom lu yang ngeleaderin kita buat acara ini jadi bagus”
Gua: “ya balik lagi kerjasama kita lah, kompak”
Akhirnya kami kembali kedormi kita masing masing untuk mengganti pakain dengan pakaian dinas pesiar, jalan menuju dormi pun sudah sepi hanya menyisahkan beberapa taruna yang dinas jaga dan yang bermasalah.
Didepan gerbang campus gua menunggu Mila diluar, tak lama dia keluar dan berjalan mengarah ke gua.
Mila: “loh romi belum pulang?” tanya dia sambil meletakan tas pesiarnya
Gua: “belum, gua nungguin lu Mil”
Mila: “kenapa ?”
Gua: “lu mau pulang naik apaan ?”
Mila: “busway paling rom”
Gua: “pulang kemana sih ?”
Mila: “jakarta timur rom”
Gua; “gua anter aja yah ?”
Mila: “ga usah rom,aku naik busway aja gapapa”
Gua: “udah malem soalnya, udah jam 8 nih ntar malah lu ga dapet busway”
Mila: “gapapa rom, malah aku yang ngerepotin kamu nanti”
Gua: “engga ngerepotin gua sante Cuma gua takut lu ga kedapetan busway”
Mila: “ngga ngerepotin romi ?”
Gua: “engga, tapi pulang dulu ke kosan aku yah pinjem motornya si seno”
Mila: “tuh ngerepotin”
Gua: “engga, udah ayo pulang bareng”
Mila: “yaudah kalo gitu ayo”
Kemudian kami menggunakan angkot untuk sampai di kosan gua, lalu guaa naik keatas dan mengambil jaket serta meminjam motor seno.
Selama perjalanan pulang Mila yang memberikan petunjuk arah, selama perjalanan kami terus mengobrol namun ada tas pesiar yang membatasi kita.
Sampai disalah satu komplek gua lupa namanya, kami berhenti didepan rumah yang terbilang lumayan mewah, Mila turun dari motor dan memberikan helm.
Mila: “ini rumah sodara aku rom”
Gua: “gede yah”
Mila: “haha iya, oiya kamu bisa pulangnya ga ?”
Gua: “ga tau nih tadi belak belok gua lupa mungkin belokannya haha” tawa gua bego
Mila: “haha kamu tinggal lurus aja mentok nanti jalan raya, tadi lewat gang sempit biar ga kena overboden”
Gua: “oh gitu.......” (didalam hati gua ingin meminta nomernya tapi gua sungkan)
Mila: “oiya romi punya pin bb ?” (eh dia punya indrakeenam
)Gua: “ngga punya Mil masih pake nomer hape biasa”
Mila: “oh yaudah sinih aku minta”
Gua: “oh ini tulis aja”
Mila: “kalo free aku boleh sms yah ?” tanya dia dengan melemparkan senyum manisnya
Gua: “iya sms aja gapapa, yaudah Mil kalo gitu aku pulang”
Mila: “oh iya rom, ati ati diijalan ya ga usah ngebut, lewat jalan yang terang aja takut kebegal”
Gua: “hahah siappp. Oke pulang dulu, asalamualaikum”
Mila: “walaikumsalam” dia melambaikan tanganya.
Gas motor gua pacu pelan pelan mencoba mengingat arah tadi yang di berikan Mila, sepanjang perjalanan gua tertawa melihat tingkah laku Mila saat tadi di panggung, suara tingkah gestur dan wajahnya teringat jelas diotak gua.
end of part come closer
Diubah oleh romiir 26-02-2021 13:27
itkgid dan 24 lainnya memberi reputasi
25