• Beranda
  • ...
  • Health
  • Tak Sabar Memindahkan Corona Ke Buku Sejarah? Vaksinasi: Jangan Ragu Lagi!

ginanisa7Avatar border
TS
ginanisa7
Tak Sabar Memindahkan Corona Ke Buku Sejarah? Vaksinasi: Jangan Ragu Lagi!



Tak tahan dengan pandemi yang belum berakhir? Tak sabar ingin segera beraktivitas normal? Ingin liburan, tapi masih ditakuti rasa khawatir? Sekarang ada good newsyang bisa meredam kecemasan kita terhadap virus corona yang masih berseliweran ini, Gan Sist. Sudah satu tahun berlalu sejak Covid-19 pertama ditemukan di dunia di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan. Kedatangan vaksin jadi ditunggu banyak orang. Namun, saat ini vaksin telah tersedia dan akan segera diberikan secara bertahap sesuai prioritas penerima. Harusnya ini merupakan hal menggembirakan sebagai upaya mengakhiri pandemi. Namun faktanya, tak sedikit orang yang menaruh keraguan terhadap vaksin ini.

Keamanan, keefektifan, dan kehalalan menjadi alasan utama sebagai pertimbangan banyak orang untuk bersedia menerima vaksin. Vaksinasi memang bukan kewajiban, sehingga setiap orang berhak menerima atau menolaknya. Keraguan yang kini menyelimuti hati sebagian orang tidak berarti menolak divaksinasi mentah-mentah, bukan? Banyak juga yang sedang mematangkan pertimbangan dan meyakinkan hatinya untuk menerima vaksin. Selagi proses itu, meyakinkan hati untuk divaksinasi pun tentunya membutuhkan pemahaman mengenai vaksin itu sendiri. Sesuai istilah klasik: tak kenal maka tak sayang. Jadi, untuk bisa 'sayang' terhadap vaksin sebagai upaya bersama mengakhiri pandemi. Yuk, selisik lebih dalam mengenai vaksin yang selama ini memegang harapan besar orang di dunia😉!

Spoiler for Vaksin Covid-19:



Sumber Gambar

Vaksin yang kini disiapkan untuk penggunaan massal, telah melalui tahapan pengujian intensif untuk menjaga keamanan dan keefektifannya. Rantai distribusi dan para pemberi vaksinasi juga sedang bersiap (23.000+ vaksinator di puskesmas dan rumah sakit seluruh Indonesia). Dan fakta bahwa kita sudah bisa mendapatkan sekian banyak vaksin dalam waktu tercepat dalam sejarah manusia sudah merupakan sisi terang dalam tahun yang sangat kelam. Tentunya, semua ini dapat terjadi berkat jasa beribu-ribu tenaga medis, saintis, serta peneliti yang bekerja non-stop sejak pandemi dimulai. Dan kini, sisanya di tangan kita.

Menurutku, why not untuk menerima vaksin ini. Vaksin, salah satu upaya pemerintah dan dunia untuk memutus rantai penyebaran corona dan mengakhiri pandemi. To be honest, yang lebih aku khawatirkan adalah jika pandemi masih belum berakhir dan betah berada di tanah air. Kalau sudah ada solusi dari permasalahan global ini, sebisa mungkin mengikutinya. Namun, bukan berarti menerima begitu saja. Terlebih, dalam konteks ini vaksin, sudah dinyatakan aman oleh Badan POM dan halal oleh MUI serta hasil penelitian sudah menunjukkan keefektifan vaksin yang diproduksi dan didistribusi. Antisipasi terhadap efek samping vaksinasi yang ditimbulkan pun sudah disiapkan dan diatur dengan baik.

Upaya, langkah, dan tantangan untuk berhasil menemukan vaksin yang aman dan efektif tidaklah mudah. Begitu rumit dan sangat membutuhkan perjuangan serta kerja keras. In my opinion, mengapa tidak untuk menjadi bagian dari 70% populasi yang memiliki kekebalan untuk melindungi 30% populasi lainnya(?) Itu satu hal luar biasa untuk bisa berpartisipasi dan menyumbang kontribusi dalam perang melawan Covid-19 yang sudah setahun berlabuh di bumi ini. Apresiasi, dukungan, dan kerelaan kita lah yang saat ini menentukan kesuksesan vaksinasi. Namun, kembali lagi kepada keputusan dan pilihan setiap orang terkait vaksinasi ini.

Protokol kesehatan yang selama ini kita lakukan pada prinsipnya sudah benar. Masalahnya, kadang kenyataan tidak seindah prinsip. Ada saja yang masih melanggar dan tak mengacuhkan protokol kesehatan. Tinggal satu langkah lagi untuk kita bisa tertawa lepas sambil liburan bareng, bisa kembali menyapa teman-teman di kantin sekolah, kampus, kantor, dan bisa kembali berkarya tanpa batas layar kaca. Sambil menunggu itu terpenuhi, kewajiban kita masih sama. Yaitu 5M: Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Tak lama lagi, kita akan memindahkan corona ke tempat yang sepantasnya: buku sejarah. #VaksinUntukKita #VaksinCOVID19

Well, itulah opiniku mengenai vaksinasi di Indonesia. Setiap orang tentunya memiliki pandangan berbeda terkait hal ini. So, apakah Agan Sista yakin atau masih ragu nih untuk menerima vaksin Covid-19? Bagaimana pendapatmu? Yuk, share di kolom komentar untuk bisa saling bertukar pikiran dengan baik😉! Aku tungguuu❤

Mohon maaf jika terdapat kesalahan pemilihan dan penulisan kata dalam thread ini. Terima kasih sudah berkunjung😄.
emoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Maaf Aganwatiemoticon-Maaf Aganwati

🌹Keep healthy and stay productive🌹

🚀Keep going & growing🚀

Spread love
emoticon-Kissemoticon-Pelukemoticon-Kiss
emoticon-Toastemoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Toast

(Sumber Opini: Pribadi
Sumber Referensi:1, 2, dan CNN Indonesia)
lastrimarr
sitinuraeniii
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
Health
icon
24.6KThread9.8KAnggota
Tampilkan semua post
mikeoxsmaullAvatar border
mikeoxsmaull
#8
Ane juga ga habis pikir kenapa kok banyak ya anti vaxxer di dunia ini, mereka sebenarnya kurang atau ke misinformasi
ginanisa7
ginanisa7 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.