Gurke
TS
Gurke
Apakah Mekkah yang asli terletak di Petra?
Maaf, gan, ini thread ane yang pertama. Jadi maaf kalo ada yang salah. Ane cuman menampilkan dari apa yang ane dapat. Dan buka berarti ane sependapat. 

Bagi ahli sejarah Dan Gibson, Mekkah yang asli terdapat di Petra (lihat peta di bawah). Menurutnya qibla yang asli kaum muslim di awal Islam bukanlah di Mekkah yang terdapat di Arab Saudi sekarang, tetapi di Petra yang terdapat di Jordania. Ini disebabkan karena perang antara dinasti Umayyad (beribukota Damaskus) dan dinasti Abbassid (beribukota Kufa), memaksa Abdullah ibn Az Zubayr untuk memindahkan Hajar al Aswad dari Petra, ke daerah gurun jauh dari Damaskus. Perang yang bernama perang Fitnah II ini, menyebabkan Ka’bah yang asli terbakar dan hancur.  

Dan Gibson mendapatkan ini setelah mempelajari beberapa bukti-bukti arkeologi yang telah dia selidiki, di daerah Jordania dan sekitarnya. Beberapa bukti-bukti yang dia tampilkan, seperti:

1. Dia mendapatkan mesjid-mesjid (sekitar 20an) yang dibangun di sekitar 100 tahun hijriyah, tidak ada satupun yang menghadap ke Jerusalem sebagai qibla. Bahkan tidak ada satupun yang menghadap ke Mekkah Arab Saudi. Tetapi mesjid-mesjid itu menghadap ke arah Petra. 
2. Buku karangan Muhammad ibn 'Abd Allah Al-Azraqi (meninggal sekitar tahun 222 H.) yang berjudul Akhbar Makkah, menampilkan ukuran berbeda denga Ka’bah sekarang yang berada di Mekkah Arab Saudi. Tetapi sangat sesuai dengan ukuran Ka’bah di Petra.
3. Penyerangan perang Khandaq datang dari utara, bukan dari selatan. Ini karena buat kaum musyrikin Mekkah datang dari Petra (atau Mekkah yang asli). 
4. dan banyak bukti arkeologi lainnya.






Lebih lanjutnya silahkan menonton film yang dia buat. Bisa dilihat di sini:
https://www.youtube.com/watch?v=fYo_...nnel=DanGibson

Atau klik di sini: Kota Suci

Dan masih banyak lagi video-video buktinya di channel Youtubenya (channel DanGibson).

Tugas seorang muslim, kalau tidak setuju, adalah menjawabnya secara ilmiah. Bukan menggunakan methoda kaum kadrun dengan berdemo atau mengancam. Apakah ada ahli sejarah muslim yang bisa berdebat secara ilmiah dengan Dan Gibson, untuk membuktikan dia salah?

Coba pikirkan kalau dia benar bahwa nabi Muhammad (SAW) lahir di Petra dan bukan di Mekkah Arab Saudi? Jadi selama seribu tahun para muslim shalat ke arah yang salah?


-- Gurke (09/02/2021)
estehjahepakisal212dayoldchick
dayoldchick dan 50 lainnya memberi reputasi
13
25K
460
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Tampilkan semua post
tyrodinthor
tyrodinthor
#3
thread sejarah yang baik itu, apalagi yang berhubungan dengan kritik, maka harus informatif dan disertakan kelemahannya dan keunggulannya. kalo cuma bilang "teori ini bagus", tanpa sedikitpun informasi seperti apa teorinya, apa saja landasannya, bagaimana metodenya, bukti-bukti apa yang disajikan, bagaimana kritik dari sejarahwan lain, apa gunanya?

Dan Gibson sering juga ketika dibantah atau dipertanyakan, maka dia tidak menjawab dengan memuaskan. jawabannya hanya berkutat pada narsisme pribadi bahwa dia sudah lama belajar sejarah Islam, punya banyak rekan kalangan 'ulama Muslim, dan lama bergaul di dunia Islam. meskipun sebenarnya itu pun dipertanyakan karena dia bukan seorang expertise di bidang sejarah Islam, arkeologi, maupun literatur oriental.

bantahan ilmiah yang paling memuaskan datang dari David King, yang intinya menyatakan metode Dan Gibson gagal karena menggunakan konteks masa kini untuk konteks di abad ke-6. kritikan di twitter datang dari Sean Anthony yang meringkas kegagalan metode Dan Gibson. kedua debunker Dan Gibson ini adalah expertise sejarah Islam dan mereka juga bukan Muslim.

yang paling kucermati adalah ketika dia menggunakan Shahih Bukhari dan Tarikh Thabari seolah mendukung kesimpulan bahwa kiblat itu ada di Petra. dia sudah membuat kesimpulan lebih dahulu bahwa Petra adalah asal-usul Muhammad dan kiblat, lalu dia mencari sendiri atestasi kedua kitab itu yang dirasa mendukung kesimpulannya. kerangka pemikiran Dan Gibson seperti ini deduktif dan itu tidak ilmiah. penelitian ilmiah itu seharusnya mengusung presumption of innocence, yaitu dalam hal ini, kita harus mengasumsikan tradisi itu benar, baru menguji keandalannya untuk mencapai benar tidaknya tradisi tsb. apalagi literatur yang digunakannya sama sekali tidak dikritik baik teksnya, bentuknya, maupun sumbernya. ditambah dengan minimnya penggunaan literatur. kalo sudah begini, apa yang diharapkan dari hipotesis Dan Gibson?

dalam hal ini, masih lebih baik Tom Holland (revisionis). bahkan, Tom Holland membuka ruang diskursus bagi para sejarahwan mana saja untuk mengkritiknya, dan ane pernah ikutin podcast nya di spotify ketika dia diskusi sama Jonathan Brown (tradisionalis). hasilnya, keduanya sama-sama punya basis ilmiah yang sama kuatnya, ada kelebihan dan kelemahannya, dan ini diskusi ilmiah yang sangat fair.

dan sebaiknya kalo ingin mendalami sejarah asal-usul Islam, ambillah teori/hasil penelitian dari yang benar-benar expertise. misalnya di bidang Al-Qur'an ada Angelika Neuwirth, Nicolai Sinai, Michael Marx, Gregor Schoeler, Nora Schmid, dll. lalu di bidang literatur Islam tradisional (hadits, sirah, tarikh, tarajim, ansab, manaqib, dll) ada Gautier Juynboll, Harald Motzki, Joseph Schacht, Michael Cook, Andreas Görke, dll. di bidang historiografi Islam ada Patricia Crone, Gerald Hawting, John Burton, Robert Hoyland, dll. di bidang ortografi ada Gerd Puin. atau kalo mau mendalami khusus revisionis tulen, bisa Günter Luling, Christoph Luxenberg, dll.

sebagian besar tema kritik sejarah Islam awal tsb sudah kurangkum di thread Misteri Islam Awal (MIA).

hampir semua sejarahwan oriental di atas (yang sudah pasti juga non-Muslim) memang sudah mencurigai bahwa Muhammad, atau Al-Qur'an, bukan berasal dari Makkah. tapi mereka semua belum bisa menunjuk dengan pasti dimana lokasinya, yang terang pasti lokasinya ada di Arab barat laut (utara agak ke barat), karena prototype bahasa Arab yang digunakan Al-Qur'an membawa sisa ciri-ciri bahasa Dedan (Dadanitic) yang lokasi persebarannya dari Hegra (Al-Hijr) sampai Tema (Tayma).

selain itu, semakin diuji keandalan tradisi terkait deskripsi Makkah dsbnya, semua tidak lulus uji. konon katanya Makkah adalah kota besar, jalur dagang utama Syria-Yaman, dan terdapat kuil pagan terbesar dan terkenal di masa itu, namun faktanya sampai dengan abad ke-6 pun Makkah tidak dikenal di dunia saat itu. bukan pula menjadi jalur dagang. bahkan laporan Herodotus dan Plinius menggambarkan jalur barat itu sarang penyamun Badui yang gemar merampok/menjarah kafilah dagang.

itulah yang menyebabkan sejarahwan meragukan Makkah sebagai asal-usul Islam.

namun demikian, lokasi pastinya belum bisa ditentukan oleh para sejarahwan karena minimnya akun dasar internal dan eksternal yang ada di masa itu. untuk sementara, Makkah masih disepakati sebagai asal-usul Islam.

Dan Gibson yang dalam hal ini dengan gegabah langsung tunjuk lokasinya, maka akan dengan sendirinya ditentang oleh mayoritas sejarahwan oriental di atas.

masalahnya, Petra itu ibukota dari Provincia Arabia Petraea, salah satu provinsi jajahan Byzantium. dia juga jalur utama penghubung Rute Dupa dengan Jalur Sutra. sangat mustahil, jika Muhammad membangun komunitas religiusnya di sana. sebab, Byzantium saat itu sedang melancarkan persekusi terhadap Yahudi dan inkuisisi paksa terhadap Yahudi untuk memeluk Kekristenan. Muhammad yang membawa ajaran mirip Yahudi seharusnya sudah menjadi target Byzantium sejak awal. belum lagi ketika Sassanid berhasil menduduki Mesir, Petra saat itu porak-poranda oleh pasukan Khosrau II. seandainya Muhammad dan komunitasnya menetap di Petra, mereka pasti sudah dibasmi, berhubung mereka masih kecil di Petra.
Diubah oleh tyrodinthor 14-02-2021 14:38
zimbenkzgmfmust.cod.ok
must.cod.ok dan 123 lainnya memberi reputasi
124
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.