widi2685Avatar border
TS
widi2685
Misteri Jodoh! Berbagai cerita insan bertemu jodohnya.

Sumber Foto : Dokumentasi Pribadi

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hai gansis, apa kabar semua? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa ya. Untuk teman-teman yang sedang ditimpa musibah di manapun berada saat ini, semoga selalu diberi kesabaran, kekuatan, kesehatan, keamanan dan bantuan untuk kebutuhan pokok sehari-hari tanpa putus. Aamiin.

Biasanya pergantian tahun adalah saat di mana seorang jomblo akan ditanya resolusi tahun ini, ya kan? Kapan nikah? Kapan nih undangannya? Kapan ganti status? Dan bla bla bla lainnya. Sabar ya mblo. Oke, kali ini ane mau berbagi cerita tentang teman-teman di sekitar ane bertemu dengan jodohnya masing-masing. Mungkin nih, mungkin lho ya gansis, buat kalian yang masih jomblo ada cerita yang bisa menginspirasi dan membangkitkan semangat kalian untuk terus berusaha mencari jodoh. Semangka, hhmmm enaaak. Eh maksudnya semangat kakak. Berikut ulasannya:

1.     Jodohku lima langkah

Nah, ada dua kisah yang hampir sama nih tentang jodoh lima langkah ini. Yang pertama itu teman sekelas ane semasa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan/setara SMA) kelas 1. Setahun setelah lulus SMK, dia nyebarin undangan. Dia cerita kalau jodohnya ini tetangga dekat rumahnya. Wah, senang deh dengarnya saat itu.

Yang kedua, kakak kelas ane di SMP. Tetangganya punya bujang yang kuliah dan ngekost di Bogor. Setelah balik ke Jakarta, mereka aktif di organisasi yang sama. Ga lama kemudian, si bujang melamar kakak kelas ane. Ih, jadi ngiri deh sama mereka. Coba mblo liat-liat siapa tau tetangganya ada yang punya anak atau ponakan atau sepupu yang masih jomblo juga. Coba ngobrol-ngobrol siapa tau jodoh hihihi.

2.     Tak kenal maka ta’aruf

Ehem, kalau yang ini mungkin udah sering dengar ya. Cari jodoh dengan cara ta’aruf. Ta’aruf sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti kenalan. Ada banyak sih kisah teman ane yang lewat jalan ta’aruf. Tapi ane ambil contoh dua aja ya. Keduanya teman sekolah semasa SMK juga. Yang pertama ta’aruf dikenalkan kakaknya. Yang kedua ta’aruf diperantarai guru ngajinya.

Nah saran ane buat teman-teman yang mau ta’aruf, jangan sembarangan ya. Kalian harus minta tolong sama keluarga atau orang yang terpercaya misal, ustadz, guru ngaji atau tokoh masyarakat setempat yang terpercaya untuk jadi perantaranya. Ini untuk menghindari penipuan ataupun salah dalam pengambilan keputusan. Kenapa begitu, karena pernikahan bukan cuma untuk setahun atau dua tahun apalagi sehari dua hari. Tentunya kita ingin membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah sampai akhir hayat kita. Kamu harus yakin pasti bisa mblo, Bismillah.

3.     Pacaran jagain jodoh orang

Emang sih kebanyakan orang nikah berawal dari pacaran. Tapi ga sedikit juga yang pacaran bertahun-tahun nikahnya sama orang lain. Begitu juga nih yang dialami teman ane semasa di SMK. Dia punya pacar sampai lupa sama teman-temannya. Keduanya sama-sama posesif, tapi pada akhirnya putus jua setelah lima tahun bersama. Terus teman ane ini ketemu lagi sama cowok lain, ga sampe setahun, mungkin sekitar 6 bulan dia udah nyebar undangan.

Nah buat kamu yang masih pacaran, saran ane ga usah terlalu cinta apalagi sampe posesif banget sama pacar. Dia itu belum jadi siapa-siapa kamu, belum resmi, masih haram mau ngapa-ngapain. Kalau ternyata di tengah jalan dia ketemu jodohnya, terus kamu ditinggalin, sakitnya tuh di sini. Sebagai penjaga jodoh orang, kamu harus ikhlas saat dia bertemu jodohnya.

4.     Kereta jodohku

Kalau yang satu ini persis cerita FTV. Jadi teman ane ini setelah lulus kuliah mau mudik ke Solo karena di Jakarta belum dapat pekerjaan. Mungkin dia mau refreshingdulu di kampung halamannya. Awalnya dia dianterin sang kakak sampai stasiun. Saat di kereta sang kakak melihat di samping bangku tempat duduk adiknya ada seorang pemuda. Entah kenapa sang kakak berpesan begini kepada pemuda tersebut, “Mas, tolong jagain adik saya ya!” Si pemuda itu mengangguk mengiyakan pesan si kakak.

Di perjalanan mereka asyik ngobrol bertukar cerita sampai bertukar nomor telepon. Ternyata ada getar-getar cinta di antara mereka. Kebetulan si pemuda adalah anak dari pengurus pesantren di Solo. Jadi mereka ga pacaran, si pemuda langsung melamar teman ane. Jodoh memang misteri ya, orang yang ga dikenal di kereta aja bisa jadi jodoh lho. Maka, bersikap sopan dan santun ya di manapun berada siapa tau ada jodoh kamu di sana. J

5.     Jodohku di dunia maya

Sekitar tahun 2008-2009 adalah awal ane kenal dunia maya. Sebelumnya belum terlalu ngerti dan belum punya akun dunia maya juga. Salah satu teman ane juga begitu, berawal dari chattingdi dunia maya dia bertemu dengan jodohnya. Ane pengen begini tapi ga kesampean haha.

Jadi teman ane ini laki-laki, dia mengira teman chattingnya selama ini laki-laki juga. Maka dia ngajak ketemuan di Bandung. Saat itu ada acara di sana dan teman ane lagi buka lapak dagangannya di acara tersebut. Saat ketemu, dia kaget ternyata yang selama ini dia ajak chatting adalah seorang wanita cantik berjilbab rapi. Si gadis ke Bandung bersama temannya. Ga lama dari pertemuan itu teman ane minta tolong pamannya (karena teman ane anak yatim) untuk melamar si gadis ke Bengkulu. Padahal teman ane dan pamannya ini ada di Jakarta. Ane sempat cemburu sih, ane yang di Jakarta ga dikejar ama dia, yang di Bengkulu langsung dilamar wkwkwk.

Buat jomblo yang nyari jodoh lewat dunia maya harus ekstra hati-hati ya. Kalau mau ketemuan, plis ketemuannya di tempat ramai dan harus (harus ya) harus ditemani keluarga atau teman, jangan berduaan. Ga sedikit cerita kenalan di dunia maya berujung maut. Na’udzubillah.

 

6.     Si pendatang penghantar jodoh

Ini agak beda dan jarang terjadi. Tolong disimak wkwkwk. Teman ane setahun setelah menikah pindah ke daerah Jakarta Barat bersama suaminya. Sebelumnya dia tinggal di Jakarta Selatan, dekat rumah ane. Di Jakbar dia tidak punya sanak saudara. Ga ada orang yang dikenal juga. Ada satu keluarga yang sangat baik kepada teman ane ini. Dan di keluarga itu ada seorang pemuda yang belum menikah. Teman ane kepikiran temannya yang belum menikah saat itu.

Akhirnya ia berinisiatif memperkenalkan anak tetangganya itu ke temannya, yang tidak lain adalah ane sendiri wkwkwkk. Setelah ane dikenalin sama si pemuda tetangganya itu, ga lama dia pindah. Kata ibu mertua ane dia datang cuma ngantar jodoh anakku, huhuhu. Jadi terharu. Benar-benar misteri deh jodoh itu.

Pelajarannya, cobalah selalu berbuat baik kepada siapa saja dan di mana saja. Kita ga pernah tau alasan setiap orang datang di kehidupan kita, siapa tau di antara mereka adalah penghantar jodoh kita, atau mungkin malah jodoh kita sendiri.

Segitu aja yang bisa ane ceritain tentang pertemuan insan dengan jodohnya masing-masing. Semoga bermanfaat ya gansis. Buat kamu yang  masih jomblo, sabar dan terus berdoa serta berikhtiar (bisa berupa kebaikan yang kamu sebar ke sekitar kamu), insya Allah jodoh kamu segera datang. Aamiin

Jangan lupa juga bantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana ya. Kamu bisa ikutan Kaskus Peduli di bawah ini.

KASKUS Peduli

Banjir Bandang Kalimantan Selatan dan Gempa Bumi Sulawesi Barat

Kitabisa.com: kask.us/pedulibencana

Donasi untuk korban banjir bandang di Kalimantan Selatan akan disalurkan melalui Kaskuser Regional Kalimantan Selatan (Badan Resmi Pemerintah Kalimantan Selatan), dan donasi untuk korban gempa bumi di Sulawesi Barat, KASKUS akan bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Sumber :
Pengalaman pribadi
Dokumentasi pribadi
sitiamirotun
ahoem
tien212700
tien212700 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
8.7K
138
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThread9.4KAnggota
Tampilkan semua post
L10nelmess1Avatar border
L10nelmess1
#25
PAS UDH NIKAH SEPASANG KEKASIH BILANG KAU JODOH KUH
BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN CERAI BILANG MUNGKIN BELUM JODOH KU

emoticon-Leh Ugaemoticon-Sundul Up emoticon-Toast

JGN SOK TAU SOAL JODOH APA NGGA JODOH emoticon-Wowcantik
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.