serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
13 Definisi Orang Kaya Menurut Ane Waktu Bocah


HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

Duh ... enaknya jadi orang kaya
Beli apa juga bisa
Pergi kemana saja bisa
(Bisa kaya gak kita ya?)
Bisa ... pasti bisa
Asal kita rajin bekerja
Bisa ....pasti bisa
Asal rajin menggapai cita

- Joshua Suherman dalam lagu Andai Aku Jadi Kaya -


Ada yang masih ingat dengan lirik lagu Joshua Oh Joshua di atas? Dulu waktu waktu bocah, ane sering banget dengerinlagu ini. Di rumah, di sekolah, di kamar mandi, pasti ane nyanyiin lagu ini sambil menghayal jadi orang kaya. Hahahaha.

Bicara tentang kaya, dulu waktu bocah ane punya definisi sendiri tentang makna "orang kaya". Ane yakin, bocah-bocah zaman dulu banyak yang berpikiran sama kayak ane. Jadi, dulu menurut ane orang kaya itu adalah orang yang punya ....

***

1. Pensil Warna atau Crayon 24 Warna



Siapa dulu yang waktu kelas menggambar, ketika mewarnai memakai pensil warna atau crayon 12 warna yang gradasi warnanya burem. Itu loh, pensil warna atau crayon yang harus digoresin kuat-kuat biar warnanya kelihatan. Nah, dulu ane pakainya pensil warna yang begituan, Gansis. Yang harganya 5000 di warung Pak Haji.

Di kelas ane, ada dua anak yang pakai crayon dan pensil warna 24 warna. Pensil warnanya Greebel dan crayonnya Kiko. Kotaknya kayak koper, jadi imut dan lucu gitu kalau ditenteng. Saat itulah ane berpikir, "Wah, kaya bener nih anak! Giliran yang lain pakai pensil warna burem. Dia malah pakai pensil warna mahal! 24 warna pula! Tajiiiir!"

Btw, temen ane ini pelitnya minta ampun, Gansis. Ada temen yang minjem pensil warnanya, kagak dibolehin. Saat itu ane mikirnya; "Ya maklum! Orang kaya kan memang pelit-pelit."

Hahahaha.

***

2. Makannya Fiesta Chicken Nugget



Dulu waktu bocil, pas liat iklan Fiesta Chicken Nugget, ane selalu penasaran sama rasanya. Soalnya kalau lihat di TV, tampilannya menggugah selera dan tampak mewah. Itulah kenapa ane berpikir, kalau mereka yang masak Fiesta Chicken Nugget di rumahnya, pasti orang kaya!

Ada yang sepemikiran dengan ane?

***

3. Punya Set Tamiya



Dulu ane suka sekali main mobil-mobil tamiya. Namun, tamiya yang punya ane ini bukanlah yang malah. Paling dapat dari hadiah lotre yang dijual di kantin. Nah, di kelas ane punya teman yang koleksi tamiya-nya banyak banget. Gak cuma mobilnya doang, tapi juga set lintasannya yang keren banget menurut ane (dulu). Saat itulah ane berpikir kalau temen ane ini orang tajir melintir.







Btw, gak cuma tamiya sih. Mainan lain juga. Pokoknya yang punya satu set mainan, pasti orang kaya. Seperti set telepon-teleponan. Set masak-masakan. Set rumah-rumah berbie, dan lain-lain.

***

4. Sarapannya Roti Tawar dan Susu



Ane dulu anak kampung, Gansis. Jadi, sudah biasa sarapan dengan lontong sayur ibuk kantin. Beli 500 perak sudah kenyang sampai siang. Jadi, kalau ada yang sarapan dengan roti tawar dan minum susu hangat, menurut ane mereka adalah orang kaya. Pemikiran ane diperkuat dengan adegan di tivi-tivi, di mana orang kaya selalu sarapan pakai roti dan susu. Kalau enggak sereal cococrunch dan susu. Sehingga dulu ane mimpi banget pengen sarapan ala orang kota begitu.

Hahahaha.

***

5. Diantar ke Sekolah Pakai Mobil



Dulu, mobil adalah kendaraan yang sangat mewah. Terutama oleh budak kampung macam ane, yang kalo ke sekolah jalan kaki bareng teman-teman. Nah, dulu ada anak cewek yang ke sekolah selalu di antar oleh ayahnya naik Toyota Kijang. Setiap anak itu datang, ane dan teman-teman pasti langsung melongok sambil bisik-bisik, "Buset, tajir bener tu anak!"

***

6. Punya Tas Koper dan Sepatu Roda





Mungkin bisa dibilang norak, sih, Gansis. Namun serius dah! Dulu waktu bocah, tiap liat teman-teman yang ke sekolah pakai tas koper (tas sekolah, tapi ada rodanya), ane mikir itu anak udah kaya banget. Begitu pula ketika liat teman-teman yang main sepatu roda pas pulang sekolah. Gara-gara itu, ane sampe uring-uringan minta dibeliin sepatu roda juga. Alhasil setelah dibeliin, ane jadi bingung sendiri. Mau main di mana coba? Orang jalanan kampung tanah liat semua. Hahahaha.

***

7. Ngerayain Ulang Tahun



Jujur aja, ane belum pernah ngerayain ulang tahun padahal umur ane sudah masuk 21 tahun. Bukan karena apa, dulu pas bocil ane mikirnya, ngerayain ulang tahun adalah tradisi orang kaya. Jadi, ane nggak layaklah buat acara-acara seperti itu. Sekarang ane nggak ngerayain ulang tahun bukan karena berpikir itu acara orang kaya lagi, tapi karena nggak penting aja menurut ane.

***

8. Sering Jalan-Jalan



Namanya juga anak desa--yang kalau mau jalan-jalan ke kebun binatang atau ke mall itu sulit banget. Itulah kenapa ane berpikir, teman-teman ane yang sering jalan-jalan ke kebun binatang dan main di mall adalah orang kaya. Kalau sekarang mah, siapa aja bisa main ke mall atau kebun binatang. Hahahaha.

***

9. Punya Sandal Homyped



Absurd memang! Tapi serius, Gansis! Dulu ane mikirnya, setiap orang yang punya sandal Homyped adalah orang kaya. Makanya, kalau lebaran terus dibeliin emak sandal Homyped ane senangnya bukan main. Sampai-sampai itu sandal ane bawa tidur. Maklum, ane sehari-hari cuma pakai Yumeida anti slip. Hahahaha.

***

10. Punya Ayunan



Dulu, ane and the gang, kalau mau main ayunan atau perosotan kudu ke taman kanak-kanak dulu. Kami bakal main di sana sambil dihadiahi tatapan tajam penjaga TK. Ya iyalah! Takut arena bermain rusak, katanya. Itulah mengapa, ketika ane mampir ke rumah teman dan di halamannya ada ayunan, ane langsung berpikir kalau dia orang tajir!

***

11. Rumahnya Punya Pagar Tralis



Dulu, di desa jarang banget warga yang rumahnya punya pagar dan jeruji tralis. Maklum, rumahnya masih tradisional. Rumah bagonjong atau rumah panggung. So, ketika melihat rumah orang yang terbuat dari tembok semen lalu ada pagar tralisnya, ane langsung mengira kalau itu adalah rumah orang kaya.

***

12. Ikut Les atau Bimbel



Zaman ane bocah dulu, les atau bimbel belum terlalu familiar di telinga anak-anak. So, ketika ada teman yang ikut bimbel apalagi kalau bidangnya matematika, bahasa Inggris, dan les piano, kami berpikir anak itu sudah kaya banget. Jadinya, pas ada seorang guru yang buka jasa bimbel bahasa Inggris di rumahnya, kami pun berbondong-bondong ikutan.

***

13. Alat Tulisnya Berkelas







Percayalah, bocah SD dulu sudah mengenal kasta, dan yang akan menaikkan kasta seseorang itu adalah alat tulis yang bagus-bagus. Seperti memiliki peraut pensil mekanik, gak kayak rautan pensil kupu-kupu yang harganya 500 perak. Punya kotak pensil 2 tingkat, terus bukunya berwarna-warni cantik. Ya, minimal buku kiky-lah.

Kalau ada siswa yang alat tulisnya seperti itu, anti penghapus karet, anti pensil yang rautannya di dua sisi, percayalah dia pasti punya banyak teman dan tentu saja orang kaya. Hahahaha.

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Itu definisi orang kaya menurut ane dulu. Apa ada yang satu pemikiran dengan ane. Atau ada di antara kalian yang ingin menambahkan? Silakan tuangkan di kolom komentar, ya!

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

Sumber: pengalaman pribadi
A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image

emoticon-Cendol Gan

Kamsahamnida




Diubah oleh serbaserbi.com 25-01-2021 06:20
Junmai92
sunshii32
tien212700
tien212700 dan 41 lainnya memberi reputasi
42
7.6K
278
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
wildanmaolAvatar border
wildanmaol
#57
Klo pas ane kecil definisi tajir pas liat temen gue punya pengasuh muda bahenol cantik pake seragam. Keliatan banget tajirnya. Karena bisa nyewa pengasuh.
serbaserbi.com
serbaserbi.com memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.