kelayan00Avatar border
TS
kelayan00
Saat Musibah Ini Terjadi, di Mana Kalian Bersembunyi...???!

Banjir, orang yang tidak berpendidikan tinggi saja tau bahwa penyebab utamanya adalah tambang batu baru dan perkebunan kelapa sawit. Tapi jika pemerintah ditanya, baik pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat mereka pasti akan jawab banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi.

Memang, curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan banjir. Tapi tentu tidak parah seandainya pohon-pohon besar yang ada di hutan tidak dibabat. Atau rawa dan danau tidak ditanami kelapa sawit.

Ini berdasarkan cerita seorang teman yang pernah menebang pohon besar di hutan. Katanya pohon kayu yang batangnya memiliki diameter lebih dari 1 meter dan tingginya lebih dari 30 meter bisa menampung air lebih dari satu drum. Pada saat ditebang menggunakan senso airnya mengucur dengan deras, persis seperti sapi yang disembelih.
Quote:


Seandainya pohon besar itu jumlahnya puluhan ribu, berapa banyak air yang bisa ditampung?

Pohon-pohon besar itu juga bisa membuat air yang jatuh dari langit tidak langsung jatuh kebumi secara berlebihan. Daun, ranting, dahan dan batangnya bisa menjadi filter agar air jatuh ke bumi dan mengalir ke tempat rendah tidak terlalu banyak yang kemudian bisa menyebabkan banjir bandang.

Beda dengan kelapa sawit. Pohon kelapa sawit tidak bisa menahan air hujan. Akarnya yang keras membuat air hujan yang jatuh dari langit langsung ke bumi dan langsung mengalir ketempat rendah. Jika curah hujan tinggi maka bisa dipastikan akan terjadi banjir bandang. Daerah-daerah yang berada di dataran rendah pasti akan tersapu oleh banjir bandang. Tak peduli daerah tersebut jaraknya ratusan kilomter.

Seperti yang terjadi di daerah gw, kota Banjarmasin. Di kota Banjarmasin tak ada tambang batu bara, tak ada pula perkebunan kelapa sawit, tapi ketika curah hujan tinggi melanda daerah-daerah yang ada tambang batu bara, ada perlebunan kelapa sawit, tak dapat dielakan lagi, air kiriman pun akhirnya sampai juga.
Quote:


Kota Banjarmasin tak pernah banjir dengan cakupan wilayah yang luas lebih dari 15 tahun. Sudah lebih satu minggu, banjir masih menggenangi jalan-jalan protokol. Ada yang setinggi lutut orang dewasa, ada pula yang hanya semata kaki.

Tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit adalah penyebab utama banjir. Bukan karena sungai yang menyempit karena banyaknya bangunan. Bukan pula karena sampah.

Tapi ketika ditanya pemerintah tak pernah menyinggung soal tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Mungkin malu karena terlibat dalam pemberian izin, atau mungkin juga karena memang tidak tau.
Quote:


Tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang makin menggila menjadi sebab terjadinya banjir besar. Semua orang mengakui itu. Bagaimana dengan mereka?

Seandainya mereka memilik sedikit saja rasa bersalah karena usaha mereka menjadi sebab sengsaranya banyak orang yang tidak menikmati hasil dari usahanya, pasti mereka akan bertanggung jawab. Setidaknya mereka akan meminta maaf dan akan memberikan bantuan kepada rakyat yang terdampak. Itu yang penting.

Jika para pengusaha itu masih tetap tak peduli, gw khawatir rakyat yang sengsara karena banjir akan mengutuk mereka jadi batu.

Wuiiihhh ... ngeri. Pengusaha batu bara di kutuk jadi batu bara. Sementara pengusaha perkebunan kelapa sawit dikutuk jadi pesawat tempur!
Diubah oleh kelayan00 21-01-2021 04:01
yeduoka
TuanLi
pulaukapok
pulaukapok dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.4K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
TuanLiAvatar border
TuanLi
#5
kata pejabat dan pengusaha : "banjir paling lama 2 minggu, nah sisanya dapat kemakmuran hasil tambang dan perkebunan"
kelayan00
kelayan00 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.