Hallo, selamat malam, Gansist ...




Sebelum rehat ane menulis satu threadlagi, nih. Gansit masih pada melek, kan? Nah, sambil ngopi, yuk, simak berita terkini dari ane.

Kali ini ane membahas tentang proses penguburan mayat di tanah Toraja Sulawesi Selatan. Gansist pasti tahu, dong, betapa terkenalnya Tanah Toraja atau suku Toraja? Salah satu daerah yang ada di wilayah Indonesia tercinta ini, banyak menyimpan kisah dan juga masyarakatnya memiliki kepercayaan tersendiri mengenai adat dalam melaksanakan pemakaman untuk mereka yang telah meninggal dunia.



Wah, penduduknya cukup banyak juga, ya, Gansist. Okay,kembali ke topik utama.

Biasanya, dalam agama Islam dan Kristen, acara pemakaman dilakukan sebagaimana biasa, yaitu, dengan menguburnya di bawah tanah. Akan tetapi, berbeda dengan masyarakat tanah Toraja. Mereka memiliki beberapa cara atau adat dalam hal pemakaman. Yang paling terkenal ialah, dengan menguburnya di atas tebing. Berikut penjelasan dan nama-namanya;



Tidak hanya di atas tebing, bagi mayat yang masih di bawah satu tahun alias bayi, atau yang baru saja lahir, namun meninggal dunia, pemakamannya dilakukan di sebuah pohon.



Duh, bukannya ane tidak menerima adat salah satu suku yang ada di Indonesia, hanya saja, membayangkan mayat seorang bayi diletakkan di sebuah pohon, membuat ane merasa sedih.

Selain itu, ada lagi cara lainnya, yaitu, menyimpan mayat yang telah dimasukan ke peti mati di sebuah goa.



Bisa gansiat bayangkan seperti apa horornya tempat-tempat pemakaman di atas? Tulang belulang pastinya bertumpuk di sana. Bagaimana jika dikunjungi saat malam hari? Waduh, ane rasa pengunjungnya akan pingsan, deh.

Nah, selama ini gansist atau kita semua, mungkin hanya mendengar dan membaca beritanya saja, bukan? Belum pernah melihat langsung seperti apa proses pemakamakan itu dilakukan. Jadi, dalam threadini, ane akan menunjukkan seperti apa proses pemakaman yang dilakukan di atas tebing sebagaimana yang pernah kita baca.

Buat yang penasaran, simak vidionya di bawah ini. Cekidot!



Dalam vidio, terlihat banyak warga yang mengantar jenazah menuju tempat pemakaman. Di sana, telah tersedia tangga yang terbuat dari potongan-potongan bambu menjulang ke atas tebing.

Sebelum diangkat menuju tebing, mayat tersebut ditaburi dengan sesuatu. Entah apa itu, sambil dibacakan doa yang tidak semua orang dapat mengerti. Ane rasa gansist juga pasti tidak mengerti arti dari ucapan-ucapan pengantar jenazah itu, bukan? Tapi yang jelas, ucapan atau doa itu tentunya berarti baik menurut suku Toraja.

Setelah ditaburi dan dibacakan sesuatu atau doa, beberapa pria menyiapkan kain berwarna merah untuk mengangkat peti berisi mayat menuju tempat pemakaman (tebing).

Wah, ane pikir selama ini pemakaman yang dilakukan di atas tebing itu, tidak benar adanya. Secara, ane tidak bisa membayangkannya. Bagaimana mungkin mayat manusia bisa dibawa dan dimakamkan di tempat yang sulit dijangkau? Eh, ternyata, masyarakat membuatkan tangga agar bisa membawa naik jenazahnya.



Ini adalah pemakaman terunik, aneh, dan penuh perjuangan yang ada di Indonesia. Bay the way,apakah pemakamannya memang harus di atas tebing? tidak boleh di tempat biasa sebagaimana umumnya? Tidakkah bahaya membawa jenazah yang terbilang berat karena diangkat bersama peti kayu?

Hm, memikirkannya ane jadi pusing sendiri. Namun, apa pun itu, kita tetap harus menghormati adat dan budaya setiap suku. Tetap rukun dan menerima berbedaan.

Okay, sekian thread malam ini. Sampai juma di thread selanjutnya (esok hari). Jangan lupa share, rate, and cendolin, ya, Gansiat. Terima kasih sudah mampir dan membaca.




Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini dan di sini