serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
Pray for Indonesia: Bencana dan Air Mata di Bumi Pertiwi
HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Turut Berduka

Tahun baru dengan harapan baru. Ya, itu yang kemarin orang-orang lontarkan di penghujung tahun 2020. Mereka, bukan, maksud saya kita; kita berharap semuanya baik-baik saja. Sudah cukup kita dipusingkan oleh wabah! Jangan lagi ada duka dan air mata yang tumpah di tahun 2021! Namun nyatanya? Harapan hanya harapan. Doa-doa memuai begitu saja di hamparan langit. Air mata yang diharapkan mengering itu malah tumpah kian deras.

Masih terngiang jerit tangis keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ182. Sekarang malah diriuhkan dengan tangis saudara-saudari korban longsor Cimanggung, Sumedang. Hati kita dipatahkan oleh isakan saudara-saudari korban gempa Sulawesi. Dada dibuat mencelos oleh tatapan iba dari saudara-saudari korban banjir bandang Kalimantan. Serta sesak di dada yang kian menghambat jalan napas, melihat kabar erupsi Gunung Semeru dan hujan abunya.

Apalagi ini?!

Duka?!

Air mata?!

Sampai kapan?

Sampai tak ada lagi yang menghapus air mata itu? Sampai tidak ada lagi yang menghibur wajah-wajah lara itu?

Entahlah! Saya sendiri bingung. Betulkah Ibu Pertiwi kita sedang diuji? Atau malah kita tengah ditegur, disiksa, diazab atas pola laku kita yang kelewat batas? Jika benar begitu, saya malah semakin takut. Saya sadar betul apa yang terjadi di negeri kita selama ini. Ketidakadilan, ambisi, ketamakan, semuanya berdengung menjadi satu--seakan menabuhkan genderang perang pada Tuhan--seakan menantang, "Tanpa-Mu aku tidak apa-apa Tuhan!"

Sekarang kita ditampar! Seakan Tuhan tengah mencengkram rahang kita, lalu memaksa kita untuk menatap matanya sambil mengatakan, "Yakin kau tidak apa-apa tanpa Aku?" Jujur saja, kita kacau jika tanpa Tuhan. Dia Sang Penentu! Dia Sang Penguasa! Dia Yang Abadi! Dia Segalanya! Aish, betulkah Dia menampar kita karena kita lupa pada-Nya?! Jika iya, maafkan kami Tuhan.

Hari ini elegi bersenandung pilu di Indonesia. Air mata tumpah ruah dengan isak tangis yang mengiris. Tragedi, gempa, banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan erupsi gunung api. Semuanya seakan bersatu menghantam Ibu Pertiwi. Lantas apa yang perlu kita lakukan? Di sana, di tempat yang dirunyam bencana, saudara-saudara kita sedang menjerit pilu.

Rasanya sangat sok bijak--bila saya meminta mereka--para korban--untuk bersabar. Hati siapa yang tidak mencelos, coba, ketika orang-orang yang mereka cintai tewas ditelan amukan alam? Ketika harta benda mereka porak-poranda karena bencana? Siapa yang mampu bersabar menerima semua itu? Oleh sebab itu, saya tahu hati mereka sedang lemah, untuk itu saya mengajak kita semua berdoa untuk mereka. Memohon kepada Tuhan, agar mereka diberi kekuatan hati dan selalu mendapat perlindungan.

Hanya doa? Entahlah! Untuk saat ini, sebait doa seusai beribadah amat penting bagi mereka. Bukankah Tuhan Maha Penyayang? Jika kamu mampu, bukan, maksud saya kita. Jika mampu, marilah kita sisihkan sedikit rezeki untuk para korban bencana. Jangan serakah! Bukankah kita bersaudara? Iman kita boleh berbeda, tapi tanah air nan sama yang kita injak, secara tidak langsung telah mengikat kita menjadi saudara yang hendaknya tidak terpisahkan. So, ketika saudaranya kepayahan, bukankah saudaranya yang lain wajib untuk mengulurkan tangan?

"Saya bukan orang kaya!"

Oh, ayolah! Saat ini kita tidak mematok nominal. Berapa pun yang kita berikan sangat berarti bagi mereka. So, nanti jika kalian melihat informasi donasi, jangan di-skip, ya. Sisihkan sedikit saja untuk mereka. Jangan tamak! Kali ini mari gunakan nurani dan akal sehat.

Kita tidak tahu apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Apakah bencana lagi? Atau berita bahagia? Entahlah! Yang penting mari berdoa kepada Tuhan masing-masing agar tetap melindungi tanah air ini. Kita tinggal di sini bersama-sama, jadi mohonkanlah keselamatan untuk kita semuanya, seluruh warga Indonesia.

Redakanlah wabah dan bencana ini, Tuhan. Ringankan penderitaan saudara-saudari kami. Bantulah kami menghapus air mata mereka. Maafkan kesilapan kami dan lindungilah tanah air kami. Kami mengakui, bahwa Kaulah Yang Maha Berkuasa atas bumi, langit, dan seisinya. Aamiin.

Akhir kata, pray for Indonesia. So, trust me, things will get better soon. Apapun kepercayaanmu. Apapun Tuhanmu. Berdoalah agar semuanya segera membaik. Jangan lupa jaga diri, bersiaplah untuk melakukan mitigasi mandiri, karena kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi.

***

Spoiler for Galeri :

Xoxo

Sekian
emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)emoticon-Berduka (S)

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image
Narasi: opini pribadi

emoticon-Turut Berduka

Gomawo


Diubah oleh serbaserbi.com 18-01-2021 05:24
bingsunyata
pein666
pein666 dan bingsunyata memberi reputasi
2
463
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
#2
Pray for Ibu Pertiwi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.